10 alat musik tradisional

10 Alat Musik Tradisional Indonesia, Warisan Budaya yang Menawan

Posted on

10 alat musik tradisional

Alat musik tradisional adalah alat musik yang berasal dari suatu daerah atau negara tertentu dan memiliki ciri khas tersendiri. Alat musik ini biasanya terbuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di daerah tersebut dan memiliki bentuk yang unik. Di Indonesia, terdapat banyak jenis alat musik tradisional, seperti gamelan, angklung, dan sasando.

Alat musik tradisional sangat penting bagi suatu daerah atau negara karena dapat menjadi simbol identitas budaya. Selain itu, alat musik tradisional juga dapat digunakan untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan seni, dan kegiatan keagamaan. Alat musik tradisional juga dapat menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat setempat, karena dapat dijual sebagai oleh-oleh atau digunakan sebagai bahan baku pembuatan kerajinan tangan.

Berikut adalah beberapa alat musik tradisional yang terkenal di Indonesia:

  • Gamelan
  • Angklung
  • Sasando
  • Kolintang
  • Talempong
  • Suling
  • Kendang
  • Gong
  • Tifa
  • Kecapi

10 Alat Musik Tradisional

Alat musik tradisional merupakan bagian penting dari budaya suatu daerah atau negara. Alat musik ini memiliki ciri khas tersendiri dan biasanya terbuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di daerah tersebut. Di Indonesia, terdapat banyak jenis alat musik tradisional yang memiliki fungsi dan keunikan masing-masing.

  • Jenis: Beragam jenis alat musik tradisional, seperti gamelan, angklung, dan sasando.
  • Fungsi: Mengiringi upacara adat, pertunjukan seni, dan kegiatan keagamaan.
  • Bahan: Terbuat dari bahan alami seperti kayu, bambu, dan kulit hewan.
  • Bentuk: Memiliki bentuk yang unik dan khas, mencerminkan budaya daerah setempat.
  • Suara: Menghasilkan suara yang khas dan harmonis, sesuai dengan karakteristik musik tradisional.
  • Pembuatan: Dibuat secara tradisional oleh pengrajin setempat, menggunakan teknik yang diwariskan turun-temurun.
  • Nilai Budaya: Merupakan simbol identitas budaya suatu daerah atau negara.
  • Ekonomi: Dapat menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat setempat, melalui penjualan sebagai oleh-oleh atau bahan baku kerajinan tangan.
  • Pelestarian: Perlu dilestarikan dan dikembangkan untuk menjaga keberlangsungan budaya tradisional.
  • Pendidikan: Dapat digunakan sebagai media pembelajaran tentang budaya dan kesenian tradisional.

Sepuluh aspek tersebut saling terkait dan membentuk suatu kesatuan yang utuh dalam alat musik tradisional. Alat musik tradisional tidak hanya berfungsi sebagai pengiring musik, tetapi juga memiliki nilai budaya, ekonomi, dan pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk melestarikan dan mengembangkan alat musik tradisional agar tetap menjadi bagian dari identitas budaya bangsa Indonesia.

Jenis

Keberagaman jenis alat musik tradisional merupakan salah satu aspek penting dalam “10 Alat Musik Tradisional”. Setiap jenis alat musik memiliki karakteristik, fungsi, dan sejarah yang unik, sehingga membentuk kekayaan budaya musik tradisional Indonesia.

Sebagai contoh, gamelan adalah seperangkat alat musik pukul yang terdiri dari berbagai instrumen, seperti gong, kenong, dan saron. Gamelan banyak digunakan untuk mengiringi pertunjukan tari dan upacara adat di Jawa dan Bali. Sementara itu, angklung adalah alat musik bambu yang dimainkan dengan cara digoyangkan. Angklung berasal dari Jawa Barat dan telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.

Keberagaman jenis alat musik tradisional menjadi bukti kekayaan dan kreativitas budaya Indonesia. Setiap daerah memiliki jenis alat musik khasnya masing-masing, yang mencerminkan identitas dan karakteristik budaya setempat. Hal ini menunjukkan pentingnya pelestarian dan pengembangan alat musik tradisional sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.

Fungsi

Alat musik tradisional memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengiringi upacara adat, pertunjukan seni, dan kegiatan keagamaan. Hal ini dikarenakan alat musik tradisional merupakan bagian integral dari kebudayaan suatu masyarakat, sehingga kehadirannya dalam berbagai kegiatan tersebut menjadi suatu keniscayaan.

Dalam upacara adat, alat musik tradisional digunakan untuk mengiringi berbagai ritual dan prosesi. Misalnya, dalam upacara pernikahan adat Jawa, gamelan digunakan untuk mengiringi prosesi kirab pengantin. Sementara itu, dalam upacara kematian adat Bali, gong digunakan untuk mengiringi prosesi ngaben (pembakaran jenazah). Alat musik tradisional juga digunakan dalam pertunjukan seni, seperti tari dan drama. Misalnya, dalam tari Kecak dari Bali, gamelan digunakan untuk mengiringi gerakan para penari. Sementara itu, dalam pertunjukan wayang kulit, gamelan digunakan untuk mengiringi lakon yang dibawakan oleh dalang.

Selain itu, alat musik tradisional juga digunakan dalam kegiatan keagamaan. Misalnya, dalam agama Hindu, gamelan digunakan untuk mengiringi upacara keagamaan di pura. Sementara itu, dalam agama Islam, rebana digunakan untuk mengiringi pembacaan shalawat dan doa.

Keberadaan alat musik tradisional dalam berbagai kegiatan tersebut menunjukkan pentingnya fungsi alat musik tradisional sebagai bagian dari kebudayaan suatu masyarakat. Alat musik tradisional tidak hanya berfungsi sebagai pengiring musik, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan religius yang sangat penting.

Bahan

Bahan yang digunakan untuk membuat alat musik tradisional sangatlah beragam, tergantung pada daerah dan jenis alat musiknya. Namun, secara umum, alat musik tradisional terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar, seperti kayu, bambu, dan kulit hewan.

  • Kayu

    Kayu merupakan bahan yang paling umum digunakan untuk membuat alat musik tradisional, karena mudah dibentuk dan memiliki kualitas akustik yang baik. Contoh alat musik tradisional yang terbuat dari kayu antara lain gitar, biola, dan kecapi.

  • Bambu

    Bambu juga merupakan bahan yang banyak digunakan untuk membuat alat musik tradisional, terutama di daerah-daerah tropis. Bambu memiliki sifat yang ringan dan kuat, sehingga cocok untuk membuat alat musik tiup dan pukul. Contoh alat musik tradisional yang terbuat dari bambu antara lain angklung, suling, dan gamelan.

  • Kulit hewan

    Kulit hewan, seperti kulit sapi atau kambing, digunakan untuk membuat alat musik pukul, seperti gendang dan rebana. Kulit hewan memiliki sifat yang kuat dan elastis, sehingga menghasilkan suara yang nyaring dan bergema.

Baca Juga  Anatomi Penting: Mengenal Alat Kelamin Jantan pada Bunga

Penggunaan bahan-bahan alami dalam pembuatan alat musik tradisional memberikan kesan yang khas dan otentik. Selain itu, bahan-bahan alami juga ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga mendukung pelestarian lingkungan hidup.

Bentuk

Bentuk alat musik tradisional memiliki keterkaitan yang erat dengan budaya daerah setempat. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

  • Bahan yang digunakan

    Bahan yang digunakan untuk membuat alat musik tradisional biasanya berasal dari daerah setempat. Misalnya, di daerah Jawa, gamelan banyak dibuat dari kayu jati dan logam. Sementara itu, di daerah Papua, tifa banyak dibuat dari kayu dan kulit kayu.

  • Fungsi alat musik

    Fungsi alat musik tradisional juga memengaruhi bentuknya. Misalnya, alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari biasanya memiliki bentuk yang lebih ergonomis, agar mudah dibawa dan dimainkan sambil menari. Sementara itu, alat musik yang digunakan untuk upacara adat biasanya memiliki bentuk yang lebih dekoratif, dengan ukiran atau ornamen yang khas.

  • Nilai estetika

    Bentuk alat musik tradisional juga mencerminkan nilai estetika masyarakat setempat. Misalnya, masyarakat Jawa dikenal dengan ukirannya yang halus dan detail, yang juga terlihat pada bentuk gamelan. Sementara itu, masyarakat Papua dikenal dengan ukirannya yang lebih abstrak dan ekspresif, yang juga terlihat pada bentuk tifa.

Dengan demikian, bentuk alat musik tradisional tidak hanya berfungsi sebagai penanda identitas budaya daerah setempat, tetapi juga mencerminkan aspek-aspek lain dari kebudayaan tersebut, seperti bahan yang digunakan, fungsi alat musik, dan nilai estetika masyarakat setempat.

Suara

Suara yang dihasilkan oleh alat musik tradisional sangatlah khas dan harmonis, sehingga menjadi ciri khas dari musik tradisional itu sendiri. Hal ini dikarenakan alat musik tradisional dibuat dengan memperhatikan karakteristik musik tradisional yang dibawakan, sehingga menghasilkan suara yang sesuai dan mendukung. Misalnya, gamelan menghasilkan suara yang nyaring dan bergema, sesuai dengan karakteristik musik gamelan yang energik dan dinamis. Sementara itu, angklung menghasilkan suara yang merdu dan berirama, sesuai dengan karakteristik musik angklung yang lembut dan menenangkan.

Suara yang khas dan harmonis dari alat musik tradisional juga menjadikannya sebagai alat yang efektif untuk mengekspresikan emosi dan budaya suatu daerah. Misalnya, musik gamelan sering digunakan untuk mengiringi upacara adat dan pertunjukan tari, karena mampu membangkitkan semangat dan kebanggaan masyarakat setempat. Sementara itu, musik angklung sering digunakan untuk mengiringi acara keagamaan dan kegiatan masyarakat, karena mampu menciptakan suasana yang harmonis dan damai.

Dengan demikian, suara yang dihasilkan oleh alat musik tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam “10 Alat Musik Tradisional”. Suara yang khas dan harmonis tidak hanya menjadi ciri khas dari musik tradisional, tetapi juga menjadikannya sebagai alat yang efektif untuk mengekspresikan emosi dan budaya suatu daerah.

Pembuatan

Pembuatan alat musik tradisional secara tradisional oleh pengrajin setempat menggunakan teknik yang diwariskan turun-temurun merupakan aspek penting dalam “10 Alat Musik Tradisional”. Hal ini dikarenakan, cara pembuatan ini memiliki kaitan erat dengan pelestarian budaya dan identitas daerah.

  • Pelestarian Budaya

    Pembuatan alat musik tradisional secara tradisional membantu melestarikan budaya dan tradisi suatu daerah. Teknik-teknik pembuatan yang diwariskan turun-temurun merupakan bagian dari kekayaan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan.

  • Identitas Daerah

    Alat musik tradisional yang dibuat oleh pengrajin setempat mencerminkan identitas daerah tersebut. Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam pembuatan alat musiknya, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik pembuatan.

  • Kualitas dan Keunikan

    Pembuatan alat musik tradisional secara tradisional menghasilkan produk yang berkualitas dan unik. Pengrajin setempat memiliki keterampilan dan pengetahuan yang mendalam tentang bahan dan teknik pembuatan, sehingga menghasilkan alat musik yang berkualitas tinggi dan memiliki karakteristik yang unik.

  • Ekonomi Kreatif

    Pembuatan alat musik tradisional secara tradisional dapat menjadi sumber ekonomi kreatif bagi masyarakat setempat. Pengrajin dapat menjual hasil karyanya sebagai suvenir atau alat musik yang digunakan oleh musisi profesional.

Dengan demikian, pembuatan alat musik tradisional secara tradisional oleh pengrajin setempat menggunakan teknik yang diwariskan turun-temurun memiliki peran penting dalam “10 Alat Musik Tradisional”. Hal ini berkaitan dengan pelestarian budaya, identitas daerah, kualitas dan keunikan produk, serta ekonomi kreatif.

Nilai Budaya

Nilai budaya merupakan salah satu aspek penting dalam “10 alat musik tradisional”. Alat musik tradisional memiliki keterkaitan yang erat dengan budaya suatu daerah atau negara, sehingga menjadi simbol identitas budaya tersebut. Berikut adalah beberapa aspek yang menunjukkan nilai budaya alat musik tradisional:

Baca Juga  Panduan Lengkap Doa Sujud Tilawah dan Artinya

  • Representasi Identitas Daerah

    Alat musik tradisional merupakan representasi dari identitas budaya suatu daerah. Setiap daerah memiliki jenis alat musik tradisional yang khas, yang mencerminkan karakteristik dan nilai-nilai budaya setempat. Misalnya, gamelan merupakan alat musik tradisional Jawa yang identik dengan kebudayaan Jawa.

  • Sarana Ekspresi Budaya

    Alat musik tradisional menjadi sarana ekspresi budaya masyarakat suatu daerah. Melalui alat musik tradisional, masyarakat dapat mengekspresikan emosi, gagasan, dan cerita-cerita budaya mereka. Misalnya, musik angklung dari Jawa Barat sering digunakan untuk mengiringi tarian dan upacara adat.

  • Instrumen Upacara Adat

    Alat musik tradisional juga menjadi instrumen penting dalam berbagai upacara adat. Misalnya, gamelan digunakan dalam upacara pernikahan adat Jawa, sedangkan tifa digunakan dalam upacara adat di Papua.

  • Simbol Kebanggaan Daerah

    Alat musik tradisional menjadi simbol kebanggaan daerah. Masyarakat suatu daerah merasa bangga memiliki alat musik tradisional yang khas dan unik. Misalnya, masyarakat Jawa bangga dengan gamelan, sedangkan masyarakat Bali bangga dengan gong.

Dengan demikian, nilai budaya alat musik tradisional sangatlah penting dalam “10 alat musik tradisional”. Alat musik tradisional tidak hanya menjadi pengiring musik, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan budaya yang sangat penting. Alat musik tradisional merupakan simbol identitas budaya, sarana ekspresi budaya, instrumen upacara adat, dan simbol kebanggaan daerah.

Ekonomi

Alat musik tradisional dapat menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat setempat melalui penjualan sebagai oleh-oleh atau bahan baku kerajinan tangan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  • Nilai Budaya dan Keunikan

    Alat musik tradisional memiliki nilai budaya dan keunikan yang tinggi, sehingga banyak wisatawan yang tertarik untuk membelinya sebagai oleh-oleh. Misalnya, gamelan dari Jawa atau angklung dari Jawa Barat sering dibeli oleh wisatawan sebagai oleh-oleh khas Indonesia.

  • Bahan Baku Kerajinan Tangan

    Alat musik tradisional juga dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan tangan. Misalnya, kayu dari alat musik tradisional dapat digunakan untuk membuat ukiran, sedangkan kulit hewan dapat digunakan untuk membuat tas atau dompet.

  • Peluang Usaha

    Pembuatan dan penjualan alat musik tradisional dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat setempat. Mereka dapat membuat alat musik tradisional sendiri atau bekerja sama dengan pengrajin lokal.

Dengan demikian, alat musik tradisional memiliki potensi ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat setempat. Hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan melestarikan budaya tradisional.

Pelestarian

Pelestarian alat musik tradisional merupakan aspek penting dalam “10 Alat Musik Tradisional” karena alat musik tradisional merupakan bagian dari warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan. Alat musik tradisional tidak hanya berfungsi sebagai pengiring musik, tetapi juga memiliki nilai budaya, ekonomi, dan pendidikan yang tinggi.

Dengan melestarikan alat musik tradisional, kita dapat menjaga keberlangsungan budaya tradisional. Alat musik tradisional dapat digunakan untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan seni, dan kegiatan keagamaan. Selain itu, alat musik tradisional juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran tentang budaya dan kesenian tradisional.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan alat musik tradisional. Salah satunya adalah dengan mengajarkan cara membuat dan memainkan alat musik tradisional kepada generasi muda. Selain itu, pemerintah juga dapat mendukung pelestarian alat musik tradisional dengan memberikan bantuan dana dan pelatihan kepada pengrajin alat musik tradisional.

Dengan melestarikan dan mengembangkan alat musik tradisional, kita dapat menjaga keberlangsungan budaya tradisional dan memperkaya khazanah budaya bangsa.

Pendidikan

Hubungan antara “Pendidikan: Dapat digunakan sebagai media pembelajaran tentang budaya dan kesenian tradisional” dan “10 alat musik tradisional” sangatlah erat. Alat musik tradisional merupakan bagian penting dari budaya dan kesenian tradisional suatu daerah. Oleh karena itu, alat musik tradisional dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk memperkenalkan dan mengajarkan budaya dan kesenian tradisional kepada generasi muda.

  • Mengenalkan nilai-nilai budaya

    Alat musik tradisional dapat digunakan untuk mengenalkan nilai-nilai budaya suatu daerah kepada generasi muda. Misalnya, melalui alat musik gamelan, siswa dapat belajar tentang nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan harmoni yang terkandung dalam budaya Jawa.

  • Mengembangkan keterampilan seni

    Alat musik tradisional juga dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan seni siswa. Misalnya, melalui pembelajaran angklung, siswa dapat mengembangkan keterampilan bermain musik, ritme, dan koordinasi.

  • Meningkatkan apresiasi budaya

    Dengan belajar alat musik tradisional, siswa dapat meningkatkan apresiasi mereka terhadap budaya dan kesenian tradisional. Siswa dapat memahami dan menghargai keindahan dan keunikan alat musik tradisional, serta peran pentingnya dalam masyarakat.

  • Melestarikan budaya tradisional

    Penggunaan alat musik tradisional sebagai media pembelajaran juga dapat berkontribusi pada pelestarian budaya tradisional. Dengan memperkenalkan alat musik tradisional kepada generasi muda, kita dapat memastikan bahwa budaya dan kesenian tradisional tetap hidup dan berkembang di masa depan.

Dengan demikian, “Pendidikan: Dapat digunakan sebagai media pembelajaran tentang budaya dan kesenian tradisional” merupakan salah satu aspek penting dalam “10 alat musik tradisional”. Alat musik tradisional dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk memperkenalkan, mengajarkan, mengembangkan, dan melestarikan budaya dan kesenian tradisional kepada generasi muda.

Baca Juga  Memahami Korologi: Studi Distribusi Fenomena Geografis

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang “10 Alat Musik Tradisional”

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang “10 Alat Musik Tradisional”:

Pertanyaan 1: Apa saja 10 alat musik tradisional Indonesia?

Sepuluh alat musik tradisional Indonesia antara lain: Gamelan, Angklung, Sasando, Kolintang, Talempong, Suling, Kendang, Gong, Tifa, dan Kecapi.

Pertanyaan 2: Apa fungsi alat musik tradisional?

Alat musik tradisional memiliki banyak fungsi, antara lain mengiringi upacara adat, pertunjukan seni, dan kegiatan keagamaan.

Pertanyaan 3: Mengapa alat musik tradisional penting?

Alat musik tradisional penting karena merupakan bagian dari budaya dan identitas suatu daerah, serta memiliki nilai ekonomi dan pendidikan.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara melestarikan alat musik tradisional?

Alat musik tradisional dapat dilestarikan dengan cara mengajarkan cara membuat dan memainkannya kepada generasi muda, serta memberikan dukungan kepada pengrajin alat musik tradisional.

Pertanyaan 5: Apa hubungan antara alat musik tradisional dan pendidikan?

Alat musik tradisional dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk memperkenalkan budaya dan kesenian tradisional, mengembangkan keterampilan seni, dan meningkatkan apresiasi budaya.

Pertanyaan 6: Apa peran alat musik tradisional dalam masyarakat?

Alat musik tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat, yaitu sebagai sarana ekspresi budaya, pengiring upacara adat, dan simbol identitas budaya.

Sekian beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang “10 Alat Musik Tradisional”.

Semoga bermanfaat!

Baca juga artikel kami tentang Sejarah Alat Musik Tradisional Indonesia.

Tips Mengenai “10 Alat Musik Tradisional”

Alat musik tradisional merupakan bagian penting dari budaya dan identitas suatu daerah. Oleh karena itu, penting untuk melestarikan dan mengembangkan alat musik tradisional agar tetap lestari dan dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian dan pengembangan alat musik tradisional:

Tip 1: Belajar memainkan alat musik tradisional

Salah satu cara terbaik untuk melestarikan alat musik tradisional adalah dengan belajar memainkannya. Dengan mempelajari cara memainkan alat musik tradisional, kita dapat memahami teknik dan keterampilan yang digunakan untuk membuat alat musik tersebut, serta mengapresiasi keindahan dan keunikannya.

Tip 2: Hadiri pertunjukan alat musik tradisional

Menghadiri pertunjukan alat musik tradisional dapat membantu kita untuk mengapresiasi keindahan dan keragaman alat musik tradisional. Selain itu, menghadiri pertunjukan alat musik tradisional juga dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk mempelajari cara memainkan alat musik tradisional.

Tip 3: Beli dan gunakan alat musik tradisional

Membeli dan menggunakan alat musik tradisional dapat membantu mendukung pengrajin alat musik tradisional dan melestarikan industri pembuatan alat musik tradisional. Selain itu, menggunakan alat musik tradisional dalam pertunjukan atau acara-acara budaya dapat membantu mempromosikan dan memperkenalkan alat musik tradisional kepada masyarakat luas.

Tip 4: Ajarkan alat musik tradisional kepada generasi muda

Salah satu cara terbaik untuk memastikan kelestarian alat musik tradisional adalah dengan mengajarkannya kepada generasi muda. Dengan mengajarkan alat musik tradisional kepada generasi muda, kita dapat menanamkan kecintaan terhadap budaya tradisional dan memastikan bahwa alat musik tradisional tetap hidup dan berkembang di masa depan.

Tip 5: Dukung organisasi dan komunitas yang melestarikan alat musik tradisional

Banyak organisasi dan komunitas yang bekerja untuk melestarikan dan mengembangkan alat musik tradisional. Kita dapat mendukung organisasi dan komunitas ini dengan cara menjadi anggota, memberikan donasi, atau berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan mereka.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat membantu melestarikan dan mengembangkan alat musik tradisional, serta memastikan bahwa alat musik tradisional tetap menjadi bagian penting dari budaya dan identitas bangsa Indonesia.

Baca juga artikel kami tentang Sejarah Alat Musik Tradisional Indonesia.

Kesimpulan

Sepuluh alat musik tradisional Indonesia, seperti gamelan, angklung, dan sasando, memiliki peran penting dalam budaya dan identitas bangsa. Alat musik ini memiliki fungsi mengiringi upacara adat, pertunjukan seni, dan kegiatan keagamaan. Keberagaman jenis, bahan, bentuk, suara, pembuatan, nilai budaya, potensi ekonomi, pelestarian, dan pemanfaatannya sebagai media pendidikan menjadi aspek penting dalam “10 alat musik tradisional”.

Melestarikan dan mengembangkan alat musik tradisional menjadi tanggung jawab kita bersama. Dengan belajar memainkannya, menghadiri pertunjukan, menggunakannya dalam kegiatan budaya, mengajarkannya kepada generasi muda, dan mendukung organisasi terkait, kita dapat memastikan bahwa alat musik tradisional tetap menjadi bagian integral dari kebudayaan Indonesia.

Youtube Video: