Apa Itu Glaukoma? | Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Apa Itu Glaukoma? | Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Posted on

biotifor.or.idApa Itu Glaukoma – Glaukoma ialah penyakit mata yang serius yang sering tidak memunculkan tanda-tanda sebelumnya. Penyakit ini dapat memberikan ancaman pandangan Anda, bahkan juga mengakibatkan kebutaan tetap bila tidak diobati. Artikel berikut akan mengulas dengan dalam mengenai apa itu glaukoma, gejala-gejalanya, pemicunya, dan penyembuhan yang ada.

Apa Itu Glaukoma?

Apa Itu Glaukoma?

Glaukoma ialah sebuah keadaan mata yang menghancurkan saraf optik, yang disebut saraf yang menyambungkan mata dengan otak. Keadaan ini umumnya berkaitan dengan kenaikan penekanan dalam mata, yang disebutkan penekanan bola mata. Glaukoma bisa menyebabkan kerusakan mata yang serius dan prospektif kebutaan bila tidak diobati.

Ada beberapa macam glaukoma, tapi yang umum ialah glaukoma pojok terbuka, di mana cairan mata tidak bisa mengucur secara baik lewat aliran keluar mata, hingga penekanan dalam mata bertambah. Keadaan ini sering tidak memunculkan tanda-tanda pada tahapan awalnya, hingga dapat susah diketahui tanpa pemeriksaan mata teratur.

Glaukoma bisa disebabkan karena faktor lain, seperti glaukoma pojok tertutup, yang terjadi saat irislah mata tutupi lajur keluarnya. Beberapa faktor seperti umur, kisah keluarga, penekanan mata tinggi, dan beberapa penyakit klinis bisa tingkatkan dampak negatif seorang alami glaukoma.

Penyembuhan glaukoma umumnya mengikutsertakan pemakaian obat tetes mata untuk kurangi penekanan bola mata. Pada beberapa kasus, pembandinghan kemungkinan dibutuhkan. Penting untuk mengetahui glaukoma sedini kemungkinan lewat pemeriksaan mata periodik, karenanya analisis awal dan penyembuhan yang pas, dampak negatif kebutaan bisa diminimalisir.

Gejala Glaukoma

  1. Penglihatan Kabur: Pandangan jadi kabur atau berkabut, khususnya saat menyaksikan object yang jauh.
  2. Hilangnya Bidang Pandang: Orang dengan glaukoma kemungkinan alami lenyapnya sektor pandang yang pelan-pelan. Ini umumnya diawali dari tepian sektor pandang dan berkembang ke tengah.
  3. Kilatan Cahaya atau Lingkaran Berwarna-warni: Sebagian orang kemungkinan menyaksikan kilatan sinar atau lingkaran berwarna-warna disekitaran sumber sinar jelas, seperti lampu.
  4. Sakit Mata dan Sakit Kepala: Kadangkala, glaukoma dapat mengakibatkan mata berasa sakit atau kepala sakit, khususnya saat penekanan bola mata bertambah.
  5. Mata Merah dan Berair: Glaukoma kronis pojok tertutup bisa mengakibatkan mata jadi merah, berair, dan benar-benar ngilu.
  6. Mata Sensitif terhadap Cahaya: Mata kemungkinan lebih peka pada sinar jelas.
  7. Pusing atau Mual: Glaukoma pojok tertutup kronis bisa mengakibatkan tanda-tanda seperti pusing atau mual, karena kenaikan penekanan bola mata yang mendadak.

Penyebab Glaukoma

  1. Tekanan Mata Tinggi: Kenaikan penekanan dalam mata ialah faktor dampak negatif khusus dalam perubahan glaukoma. Penekanan yang lebih tinggi dapat menghancurkan saraf optik dan mengusik saluran darah ke mata. Tetapi, penting untuk ditulis jika tidak seluruhnya orang dengan penekanan mata tinggi akan alami glaukoma.
  2. Faktor Genetik: Kisah keluarga dengan glaukoma bisa tingkatkan dampak negatif seorang alami keadaan ini. Beberapa bentuk glaukoma mempunyai elemen genetik yang kuat.
  3. Usia: Dampak negatif glaukoma bertambah bersamaan pertambahan umur. Glaukoma pojok terbuka, yang umum, condong seringkali terjadi ke orang di atas umur 40 tahun.
  4. Ras dan Etnis: Kelompok-kelompok etnis, khususnya orang turunan Afrika, Amerika Latin, dan Asia, mempunyai dampak negatif semakin tinggi terserang glaukoma.
  5. Trauma Mata: Luka mata, seperti pukulan keras pada mata, bisa tingkatkan dampak negatif glaukoma, khususnya glaukoma pojok tertutup.
  6. Masalah Pembuluh Darah Mata: Masalah pembuluh darah yang memasok darah ke mata, seperti aterosklerosis, bisa berperan pada perubahan glaukoma.
  7. Penggunaan Obat Tertentu: Beberapa obat, khususnya kortikosteroid, bila dipakai dalam periode panjang, bisa tingkatkan dampak negatif glaukoma.
Baca Juga  Manfaat Bambu Hoki : Menjelajahi Kekayaan Bambu Indonesia

Jenis-jenis Glaukoma

1. Glaukoma Sudut Terbuka:

  • Jenis glaukoma ini adalah yang paling umum.
  • Terjadi ketika cairan mata tidak dapat mengalir dengan baik melalui sudut mata (trabekulum).
  • Ini seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, dan kerusakan mata dapat berkembang secara perlahan.

2. Glaukoma Sudut Tertutup:

  • Terjadi ketika iris mata menutupi jalur keluar cairan mata.
  • Ini dapat terjadi tiba-tiba dan menyebabkan gejala seperti sakit mata, mata merah, mual, dan muntah (dikenal sebagai glaukoma sudut tertutup akut).

3. Glaukoma Primer Sudut Terbuka:

  • Jenis ini merupakan bentuk glaukoma sudut terbuka yang idiopatik, artinya tidak ada penyebab yang jelas.
  • Biasanya berkembang secara perlahan dan tanpa gejala awal yang nyata.

4. Glaukoma Anak-Anak:

  • Ini adalah bentuk glaukoma yang terjadi pada anak-anak.
  • Bisa disebabkan oleh kelainan bawaan atau perkembangan yang tidak normal dalam mata.

5. Glaukoma Sekunder:

  • Jenis glaukoma ini disebabkan oleh faktor lain, seperti cedera mata, penyakit mata lainnya, penggunaan obat tertentu, atau kondisi medis seperti diabetes.

6. Glaukoma Normal Tegangan (Normal-Tension Glaucoma):

  • Dalam jenis glaukoma ini, kerusakan saraf optik terjadi meskipun tekanan mata tetap dalam kisaran normal.
  • Penyebab pasti kondisi ini belum sepenuhnya dipahami.

7. Glaukoma Bawaan:

  • Terjadi ketika bayi lahir dengan gangguan kelainan sudut mata yang menyebabkan tekanan mata meningkat.
  • Ini merupakan kondisi langka dan biasanya memerlukan perawatan segera.

8. Glaukoma Sudut Terbuka Primer (Primary Open-Angle Glaucoma):

  • Ini adalah istilah lain untuk glaukoma sudut terbuka yang paling umum.

Diagnosis dan Pengobatan Glaukoma

Diagnosis

  1. Pemeriksaan Mata Rutin: Dokter mata akan melakukan pemeriksaan mata rutin sebagai langkah awal dalam mendeteksi glaukoma. Ini melibatkan pengukuran tekanan mata dengan alat yang disebut tonometri.
  2. Pemeriksaan Bidang Pandang: Untuk mengidentifikasi hilangnya bidang pandang yang mungkin terjadi pada glaukoma, dokter mata akan melakukan pemeriksaan bidang pandang menggunakan alat yang disebut perimetri.
  3. Pemeriksaan Saraf Optik: Dokter mata akan memeriksa saraf optik melalui pemeriksaan oftalmoskopi atau menggunakan alat khusus yang disebut oftalmoskop. Ini memungkinkan mereka untuk melihat apakah ada kerusakan pada saraf optik.
  4. Pemeriksaan Sudut Mata: Pemeriksaan sudut mata dapat membantu dokter mata memeriksa apakah terdapat penyumbatan atau penyempitan sudut mata yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan mata.
  5. Pengukuran Ketebalan Lapisan Saraf Optik: Dokter mata dapat menggunakan teknik pachymetry untuk mengukur ketebalan lapisan saraf optik, yang dapat menjadi petunjuk penting dalam diagnosis glaukoma.
  6. Pemeriksaan Gambaran Mata dengan Optical Coherence Tomography (OCT): Pemeriksaan OCT dapat memberikan gambaran detil tentang struktur mata, termasuk lapisan saraf optik, dan membantu dalam diagnosis glaukoma.
Baca Juga  Manfaat Air Rebusan Lengkuas, Khasiat Ajaib untuk Kesehatan Anda

Pengobatan

  1. Obat Tetes Mata: Obat tetes mata adalah pengobatan pertama yang biasanya direkomendasikan. Mereka dapat membantu mengurangi produksi cairan mata atau meningkatkan aliran keluar cairan mata.
  2. Operasi Kecil (Trabekuloplasti atau Trabekulektomi): Prosedur bedah kecil dapat membantu meningkatkan aliran keluar cairan mata dengan membuat lubang atau memperbaiki sudut mata.
  3. Laser Trabekuloplasti: Dalam prosedur ini, laser digunakan untuk membuka saluran keluar cairan mata, sehingga menurunkan tekanan mata.
  4. Operasi Bedah Mata (Filtering Surgery): Ini adalah pilihan pengobatan yang lebih invasif dan melibatkan pembuatan saluran baru untuk mengalirkan cairan mata dan menurunkan tekanan bola mata.
  5. Penggantian Lensa Mata: Jika glaukoma disebabkan oleh kekeruhan lensa mata (katarak), penggantian lensa mata dapat membantu memperbaiki penglihatan.
  6. Pemantauan dan Pemeliharaan: Pasien dengan glaukoma perlu dipantau secara teratur oleh dokter mata untuk memastikan pengobatan efektif dan untuk mengidentifikasi perubahan dalam kondisi mereka.

Pencegahan Glaukoma

  1. Pemeriksaan Mata Rutin: Pemeriksaan mata rutin oleh dokter mata sangat penting, terutama jika Anda memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan glaukoma, usia di atas 40 tahun, atau tekanan mata tinggi. Pemeriksaan mata dapat membantu mendeteksi glaukoma pada tahap awal ketika pengobatan lebih efektif.
  2. Jaga Tekanan Mata: Jika Anda telah didiagnosis dengan tekanan mata tinggi (hipertensi), ikuti panduan dokter Anda dan minum obat yang diresepkan secara teratur.
  3. Pentingnya Gaya Hidup Sehat: Gaya hidup sehat, seperti menjaga tekanan darah dan gula darah dalam batas normal, dapat membantu mengurangi risiko glaukoma. Makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok juga dapat berkontribusi pada kesehatan mata.
  4. Gunakan Pelindung Mata: Jika Anda berada di tempat dengan risiko cedera mata, seperti tempat kerja atau saat berolahraga, selalu gunakan pelindung mata, seperti kacamata atau pelindung mata khusus.
  5. Jangan Abaikan Gejala: Jika Anda mengalami gejala seperti penglihatan kabur, kilatan cahaya, sakit mata, atau perubahan dalam bidang pandang, segera konsultasikan dengan dokter mata.
  6. Tingkatkan Kesadaran Keluarga: Jika ada riwayat keluarga dengan glaukoma, penting untuk meningkatkan kesadaran anggota keluarga lainnya tentang pentingnya pemeriksaan mata berkala.
  7. Hindari Penggunaan Steroid Jangka Panjang: Jika Anda menggunakan obat kortikosteroid jangka panjang, berbicaralah dengan dokter Anda tentang risiko glaukoma dan cara memantau mata Anda.
  8. Pemahaman tentang Risiko Etnis: Jika Anda termasuk dalam kelompok etnis yang memiliki risiko lebih tinggi terkena glaukoma, seperti orang keturunan Afrika, Amerika Latin, atau Asia, penting untuk menyadari risiko dan menjalani pemeriksaan mata secara teratur.
Baca Juga  Cara Mengurangi Mata Minus Secara Alami, Coba Deh!

Kesimpulan

Glaukoma adalah penyakit mata serius yang perlu dikenali dan diobati sejak dini. Menjaga kesehatan mata dan menjalani pemeriksaan mata rutin adalah langkah-langkah penting dalam mencegah kerusakan penglihatan yang tidak perlu.

Jadi, jangan abaikan kesehatan mata Anda. Segera periksakan mata Anda dan konsultasikan dengan dokter mata jika Anda memiliki gejala atau risiko glaukoma.

FAQs (Pertanyaan Umum)

  1. Apa yang menjadi penyebab glaukoma?
    Glaukoma umumnya disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam mata, yang bisa merusak saraf mata.
  2. Apa saja gejala glaukoma yang perlu diwaspadai?
    Beberapa gejala glaukoma meliputi penglihatan kabur, hilangnya lapangan penglihatan, mata merah, dan sakit pada mata.
  3. Apakah glaukoma dapat diobati?
    Ya, glaukoma dapat diobati, terutama jika didiagnosis pada tahap awal. Pengobatan meliputi penggunaan tetes mata atau bahkan operasi.
  4. Apakah saya berisiko terkena glaukoma jika ada riwayat keluarga?
    Ya, memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma dapat meningkatkan risiko Anda. Pemeriksaan mata rutin sangat penting dalam kasus ini.
  5. Apakah glaukoma bisa menyebabkan kebutaan?
    Ya, jika tidak diobati, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan permanen. Oleh karena itu, diagnosa dan perawatan segera sangat penting.

Jangan ragu untuk menghubungi dokter mata Anda jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran lebih lanjut mengenai glaukoma. Kesadaran dan pencegahan adalah kunci untuk menjaga kesehatan mata Anda.