Wawancara adalah sebuah metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada seseorang atau sekelompok orang untuk memperoleh informasi atau pendapat mengenai suatu topik tertentu. Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, atau bahkan melalui media elektronik seperti video call.
Wawancara memegang peranan penting dalam berbagai bidang, seperti penelitian, jurnalisme, dan bisnis. Dalam penelitian, wawancara digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif yang mendalam dari subjek penelitian. Dalam jurnalisme, wawancara menjadi sarana untuk memperoleh informasi dan perspektif langsung dari narasumber. Sementara dalam bisnis, wawancara kerap dilakukan dalam proses rekrutmen karyawan, evaluasi kinerja, dan pengembangan produk.
Ada berbagai jenis teknik wawancara yang dapat digunakan, tergantung pada tujuan dan konteks wawancara. Beberapa teknik yang umum digunakan antara lain wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Masing-masing teknik memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, dan pemilihan teknik yang tepat akan bergantung pada tujuan penelitian atau wawancara yang ingin dicapai.
Apa yang dimaksud dengan Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang melibatkan interaksi langsung antara pewawancara dan responden untuk memperoleh informasi atau opini mengenai suatu topik tertentu. Berikut adalah 10 aspek penting yang terkait dengan “apa yang dimaksud dengan wawancara”:
- Tujuan
- Jenis
- Teknik
- Pertanyaan
- Jawaban
- Analisis
- Etika
- Keterampilan
- Persiapan
- Pelaksanaan
Aspek-aspek ini saling terkait dan membentuk proses wawancara yang efektif. Tujuan wawancara menentukan jenis wawancara dan teknik yang akan digunakan. Pertanyaan yang diajukan harus relevan dengan tujuan wawancara dan dirancang dengan cermat untuk memperoleh jawaban yang akurat dan mendalam. Analisis jawaban memerlukan keterampilan interpretatif dan kritis untuk mengidentifikasi pola dan wawasan. Etika wawancara mengharuskan pewawancara menghormati privasi dan kerahasiaan responden. Keterampilan interpersonal, persiapan yang matang, dan pelaksanaan yang baik sangat penting untuk keberhasilan wawancara. Dengan memahami dan menerapkan aspek-aspek penting ini, pewawancara dapat memperoleh informasi yang berharga dan andal melalui wawancara.
Tujuan
Tujuan merupakan aspek mendasar dari “apa yang dimaksud dengan wawancara”. Tujuan wawancara menentukan jenis wawancara, teknik yang digunakan, pertanyaan yang diajukan, dan analisis jawaban yang dilakukan. Tanpa tujuan yang jelas, wawancara tidak dapat dikatakan efektif karena tidak memiliki arah dan fokus yang tepat.
Dalam praktiknya, tujuan wawancara dapat bervariasi. Beberapa tujuan umum meliputi pengumpulan data untuk penelitian, memperoleh informasi untuk jurnalisme, mengevaluasi kinerja karyawan, atau merekrut kandidat baru. Setiap tujuan ini memerlukan pendekatan wawancara yang berbeda-beda.
Memahami tujuan wawancara sangat penting karena membantu pewawancara menentukan langkah selanjutnya dalam proses wawancara. Dengan mengetahui tujuannya, pewawancara dapat mempersiapkan pertanyaan yang tepat, memilih teknik wawancara yang sesuai, dan menganalisis jawaban secara efektif. Dengan demikian, tujuan menjadi landasan bagi wawancara yang sukses dan bermakna.
Jenis
Jenis wawancara merupakan aspek penting dalam “apa yang dimaksud dengan wawancara”. Jenis wawancara menentukan pendekatan, pertanyaan, dan tujuan wawancara. Terdapat berbagai jenis wawancara, masing-masing dengan karakteristik dan kegunaannya tersendiri.
Salah satu jenis wawancara yang umum digunakan adalah wawancara terstruktur. Dalam wawancara terstruktur, pewawancara mengajukan serangkaian pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya kepada semua responden. Jenis wawancara ini digunakan ketika pewawancara ingin memperoleh data yang dapat diukur dan dibandingkan.
Jenis wawancara lainnya adalah wawancara semi-terstruktur. Dalam wawancara semi-terstruktur, pewawancara memiliki panduan pertanyaan, tetapi pewawancara juga dapat mengajukan pertanyaan tambahan berdasarkan jawaban responden. Jenis wawancara ini digunakan ketika pewawancara ingin memperoleh data yang lebih mendalam dan eksploratif.
Selain itu, terdapat juga wawancara tidak terstruktur. Dalam wawancara tidak terstruktur, pewawancara tidak memiliki panduan pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya. Pewawancara bebas mengajukan pertanyaan apa pun yang dianggap relevan. Jenis wawancara ini digunakan ketika pewawancara ingin memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengalaman dan perspektif responden.
Pemilihan jenis wawancara yang tepat sangat penting untuk keberhasilan wawancara. Jenis wawancara harus sesuai dengan tujuan wawancara, karakteristik responden, dan konteks wawancara. Dengan memilih jenis wawancara yang tepat, pewawancara dapat memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan mendalam.
Teknik
Teknik merupakan aspek penting dalam “apa yang dimaksud dengan wawancara”. Teknik wawancara menentukan bagaimana wawancara dilakukan, pertanyaan yang diajukan, dan cara memperoleh informasi dari responden. Pemilihan teknik wawancara yang tepat sangat penting untuk keberhasilan wawancara.
Terdapat berbagai teknik wawancara yang dapat digunakan, antara lain:
- Wawancara terstruktur
- Wawancara semi-terstruktur
- Wawancara tidak terstruktur
- Wawancara mendalam
- Wawancara kelompok
Setiap teknik wawancara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan teknik wawancara harus disesuaikan dengan tujuan wawancara, karakteristik responden, dan konteks wawancara.
Dengan menggunakan teknik wawancara yang tepat, pewawancara dapat memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan mendalam. Teknik wawancara yang baik memungkinkan pewawancara membangun hubungan yang baik dengan responden, menciptakan suasana yang nyaman, dan memperoleh informasi yang berharga.
Pertanyaan
Pertanyaan merupakan komponen penting dalam “apa yang dimaksud dengan wawancara”. Pertanyaan menentukan arah dan fokus wawancara, serta menggali informasi yang dibutuhkan dari responden. Kualitas pertanyaan yang diajukan akan sangat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh.
Dalam merancang pertanyaan wawancara, pewawancara perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti tujuan wawancara, jenis wawancara, dan karakteristik responden. Tujuan wawancara akan menentukan jenis pertanyaan yang diajukan, apakah pertanyaan tertutup, terbuka, atau kombinasi keduanya. Jenis wawancara juga akan mempengaruhi pertanyaan yang diajukan, misalnya dalam wawancara terstruktur, pewawancara akan mengajukan pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya, sedangkan dalam wawancara tidak terstruktur, pewawancara dapat mengajukan pertanyaan yang lebih fleksibel.
Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang jelas, ringkas, dan tidak mengarahkan responden. Pertanyaan yang jelas akan mudah dipahami oleh responden, sehingga responden dapat memberikan jawaban yang akurat. Pertanyaan yang ringkas akan memudahkan responden untuk memberikan jawaban yang padat dan tidak bertele-tele. Pertanyaan yang tidak mengarahkan responden akan memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan jawaban yang jujur dan tidak dipengaruhi oleh pewawancara.
Dengan merancang pertanyaan yang baik, pewawancara dapat memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan mendalam dari responden. Informasi ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penelitian, jurnalisme, dan evaluasi kinerja.
Jawaban
Jawaban merupakan bagian penting dalam “apa yang dimaksud dengan wawancara”. Jawaban yang diberikan oleh responden akan menjadi dasar bagi pewawancara untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Kualitas jawaban yang diperoleh akan sangat mempengaruhi kualitas informasi yang dihasilkan dari wawancara.
-
Akurasi
Akurasi jawaban sangat penting dalam wawancara. Pewawancara perlu memastikan bahwa jawaban yang diberikan oleh responden adalah akurat dan benar. Akurasi jawaban akan mempengaruhi validitas dan reliabilitas informasi yang diperoleh dari wawancara.
-
Relevansi
Relevansi jawaban juga sangat penting dalam wawancara. Pewawancara perlu memastikan bahwa jawaban yang diberikan oleh responden relevan dengan tujuan wawancara. Relevansi jawaban akan mempengaruhi kegunaan informasi yang diperoleh dari wawancara.
-
Kelengkapan
Kelengkapan jawaban juga perlu diperhatikan dalam wawancara. Pewawancara perlu memastikan bahwa jawaban yang diberikan oleh responden lengkap dan tidak ada informasi penting yang terlewatkan. Kelengkapan jawaban akan mempengaruhi kedalaman informasi yang diperoleh dari wawancara.
-
Konsistensi
Konsistensi jawaban juga perlu diperhatikan dalam wawancara. Pewawancara perlu memastikan bahwa jawaban yang diberikan oleh responden konsisten dan tidak berubah-ubah. Konsistensi jawaban akan mempengaruhi kredibilitas informasi yang diperoleh dari wawancara.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, pewawancara dapat memperoleh jawaban yang akurat, relevan, lengkap, dan konsisten dari responden. Jawaban-jawaban tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penelitian, jurnalisme, dan evaluasi kinerja.
Analisis
Analisis merupakan tahap penting dalam “apa yang dimaksud dengan wawancara”. Analisis dilakukan untuk mengolah dan menafsirkan data yang diperoleh dari wawancara. Tanpa analisis, data wawancara hanya akan menjadi kumpulan informasi yang tidak bermakna. Analisis yang baik akan menghasilkan informasi yang berharga dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Ada berbagai metode analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis data wawancara. Metode yang dipilih tergantung pada tujuan wawancara, jenis wawancara, dan karakteristik data yang diperoleh. Beberapa metode analisis yang umum digunakan antara lain analisis tematik, analisis naratif, dan analisis diskursus.
Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi tema-tema atau pola-pola yang muncul dalam data wawancara. Analisis naratif digunakan untuk menganalisis cerita atau pengalaman yang diceritakan oleh responden. Analisis diskursus digunakan untuk menganalisis bagaimana wacana digunakan dalam wawancara.
Analisis yang baik akan menghasilkan informasi yang akurat, relevan, dan mendalam. Informasi ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penelitian, jurnalisme, dan evaluasi kinerja. Analisis juga dapat digunakan untuk mengembangkan teori dan konsep baru.
Etika
Etika merupakan aspek penting dalam “apa yang dimaksud dengan wawancara”. Etika dalam wawancara mencakup prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang harus dianut oleh pewawancara dalam melakukan wawancara. Etika dalam wawancara sangat penting untuk menjaga kredibilitas dan integritas proses wawancara, serta untuk melindungi hak-hak responden.
Beberapa prinsip etika yang harus diperhatikan dalam wawancara antara lain:
- Menghormati privasi dan kerahasiaan responden
- Menghindari bias dan prasangka
- Menjaga kejujuran dan transparansi
- Mendapatkan persetujuan dari responden sebelum melakukan wawancara
- Menjelaskan tujuan wawancara dan cara penggunaan data yang diperoleh
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip etika dalam wawancara, pewawancara dapat membangun hubungan yang baik dengan responden, memperoleh informasi yang akurat dan dapat dipercaya, serta menjaga integritas proses wawancara.
Pelanggaran etika dalam wawancara dapat berdampak negatif pada hasil wawancara dan reputasi pewawancara. Oleh karena itu, sangat penting bagi pewawancara untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etika dalam setiap wawancara yang dilakukan.
Keterampilan
Keterampilan merupakan salah satu aspek penting dalam “apa yang dimaksud dengan wawancara”. Keterampilan pewawancara sangat menentukan keberhasilan wawancara dalam memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan mendalam dari responden.
Ada beberapa keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang pewawancara, antara lain:
- Keterampilan komunikasi
- Keterampilan mendengarkan
- Keterampilan bertanya
- Keterampilan membangun hubungan
- Keterampilan observasi
Keterampilan komunikasi sangat penting dalam wawancara untuk membangun hubungan yang baik dengan responden dan menciptakan suasana wawancara yang nyaman. Keterampilan mendengarkan sangat penting untuk memahami dengan baik apa yang disampaikan oleh responden, baik secara verbal maupun non-verbal. Keterampilan bertanya sangat penting untuk menggali informasi yang dibutuhkan dari responden secara efektif. Keterampilan membangun hubungan sangat penting untuk membuat responden merasa nyaman dan percaya pada pewawancara, sehingga mereka bersedia memberikan informasi yang jujur dan mendalam. Keterampilan observasi sangat penting untuk menangkap ekspresi wajah, gerak tubuh, dan perilaku responden yang dapat memberikan informasi tambahan tentang pikiran dan perasaan mereka.
Dengan menguasai keterampilan-keterampilan tersebut, pewawancara dapat memperoleh informasi yang lebih akurat, relevan, dan mendalam dari responden. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan, seperti penelitian, jurnalisme, dan evaluasi kinerja.
Persiapan
Persiapan merupakan salah satu aspek penting dalam “apa yang dimaksud dengan wawancara”. Persiapan yang matang akan meningkatkan kualitas wawancara dan membantu pewawancara memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan mendalam dari responden.
Persiapan wawancara mencakup berbagai hal, seperti:
- Mempelajari tujuan wawancara
- Mencari tahu tentang responden
- Menyiapkan pertanyaan wawancara
- Mempersiapkan diri secara fisik dan mental
Dengan mempersiapkan diri dengan baik, pewawancara dapat mengantisipasi pertanyaan yang mungkin diajukan responden dan memberikan jawaban yang tepat. Pewawancara juga dapat membangun hubungan yang baik dengan responden dan menciptakan suasana wawancara yang nyaman. Hal ini akan memudahkan pewawancara untuk menggali informasi yang dibutuhkan dari responden.
Sebaliknya, persiapan yang buruk dapat berdampak negatif pada hasil wawancara. Pewawancara mungkin akan kesulitan menjawab pertanyaan responden, memberikan informasi yang salah, atau membuat responden merasa tidak nyaman. Hal ini dapat menyebabkan responden memberikan informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap, sehingga tujuan wawancara tidak tercapai.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pewawancara untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan wawancara. Dengan persiapan yang matang, pewawancara dapat meningkatkan kualitas wawancara dan memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan mendalam dari responden.
Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam “apa yang dimaksud dengan wawancara”. Pelaksanaan wawancara yang baik akan menghasilkan informasi yang akurat, relevan, dan mendalam dari responden. Sebaliknya, pelaksanaan wawancara yang buruk dapat berdampak negatif pada hasil wawancara dan tujuan wawancara tidak tercapai.
-
Membangun hubungan yang baik dengan responden
Membangun hubungan yang baik dengan responden sangat penting untuk menciptakan suasana wawancara yang nyaman dan membuat responden merasa percaya pada pewawancara. Hal ini akan memudahkan pewawancara untuk menggali informasi yang dibutuhkan dari responden.
-
Mengajukan pertanyaan yang tepat
Pewawancara harus mengajukan pertanyaan yang tepat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dari responden. Pertanyaan yang diajukan harus jelas, ringkas, dan tidak mengarahkan responden.
-
Mendengarkan jawaban responden dengan saksama
Pewawancara harus mendengarkan jawaban responden dengan saksama, baik secara verbal maupun non-verbal. Hal ini akan membantu pewawancara memahami dengan baik apa yang disampaikan oleh responden dan menggali informasi lebih lanjut.
-
Mencatat jawaban responden dengan akurat
Pewawancara harus mencatat jawaban responden dengan akurat untuk dokumentasi dan analisis lebih lanjut. Catatan yang akurat akan membantu pewawancara mengingat informasi yang diperoleh dari responden dan menghindari kesalahan dalam interpretasi.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, pewawancara dapat melaksanakan wawancara dengan baik dan memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan mendalam dari responden. Informasi ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penelitian, jurnalisme, dan evaluasi kinerja.
Apa yang dimaksud dengan Wawancara?
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai wawancara:
Pertanyaan 1: Apa tujuan dari wawancara?
Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi atau pendapat dari seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu topik tertentu. Wawancara dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penelitian, jurnalisme, dan bisnis.
Pertanyaan 2: Apa saja jenis-jenis wawancara?
Ada beberapa jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Jenis wawancara yang digunakan tergantung pada tujuan dan konteks wawancara.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk wawancara?
Persiapan yang matang sangat penting untuk keberhasilan wawancara. Persiapan meliputi mempelajari tujuan wawancara, mencari tahu tentang responden, menyiapkan pertanyaan wawancara, dan mempersiapkan diri secara fisik dan mental.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara melakukan wawancara yang efektif?
Wawancara yang efektif dilakukan dengan membangun hubungan yang baik dengan responden, mengajukan pertanyaan yang tepat, mendengarkan jawaban responden dengan saksama, dan mencatat jawaban responden dengan akurat.
Pertanyaan 5: Apa etika yang harus diperhatikan dalam wawancara?
Etika yang harus diperhatikan dalam wawancara meliputi menghormati privasi dan kerahasiaan responden, menghindari bias dan prasangka, menjaga kejujuran dan transparansi, mendapatkan persetujuan dari responden, dan menjelaskan tujuan wawancara dan cara penggunaan data yang diperoleh.
Pertanyaan 6: Apa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pewawancara?
Seorang pewawancara yang baik harus memiliki keterampilan komunikasi, keterampilan mendengarkan, keterampilan bertanya, keterampilan membangun hubungan, dan keterampilan observasi.
Memahami aspek-aspek penting dalam wawancara akan membantu Anda melakukan wawancara yang efektif dan memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan mendalam.
Dengan demikian, wawancara merupakan metode pengumpulan data yang penting untuk berbagai keperluan. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, melakukan wawancara dengan efektif, dan memperhatikan etika, Anda dapat memperoleh informasi yang berharga dan bermanfaat dari wawancara.
Tips Melakukan Wawancara
Untuk melakukan wawancara yang efektif, berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Tip 1: Persiapan yang Matang
Persiapan yang matang sangat penting untuk keberhasilan wawancara. Persiapan meliputi mempelajari tujuan wawancara, mencari tahu tentang responden, menyiapkan pertanyaan wawancara, dan mempersiapkan diri secara fisik dan mental.
Tip 2: Membangun Hubungan yang Baik
Membangun hubungan yang baik dengan responden akan menciptakan suasana wawancara yang nyaman dan membuat responden merasa percaya pada pewawancara. Hal ini akan memudahkan pewawancara untuk menggali informasi yang dibutuhkan dari responden.
Tip 3: Mengajukan Pertanyaan yang Tepat
Pewawancara harus mengajukan pertanyaan yang tepat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dari responden. Pertanyaan yang diajukan harus jelas, ringkas, dan tidak mengarahkan responden.
Tip 4: Mendengarkan Jawaban Responden dengan Saksama
Pewawancara harus mendengarkan jawaban responden dengan saksama, baik secara verbal maupun non-verbal. Hal ini akan membantu pewawancara memahami dengan baik apa yang disampaikan oleh responden dan menggali informasi lebih lanjut.
Tip 5: Mencatat Jawaban Responden dengan Akurat
Pewawancara harus mencatat jawaban responden dengan akurat untuk dokumentasi dan analisis lebih lanjut. Catatan yang akurat akan membantu pewawancara mengingat informasi yang diperoleh dari responden dan menghindari kesalahan dalam interpretasi.
Tip 6: Memperhatikan Etika Wawancara
Etika yang harus diperhatikan dalam wawancara meliputi menghormati privasi dan kerahasiaan responden, menghindari bias dan prasangka, menjaga kejujuran dan transparansi, mendapatkan persetujuan dari responden, dan menjelaskan tujuan wawancara dan cara penggunaan data yang diperoleh.
Dengan memperhatikan tips-tips di atas, pewawancara dapat melakukan wawancara yang efektif dan memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan mendalam.
Kesimpulan
Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang penting untuk memperoleh informasi atau pendapat mengenai suatu topik tertentu. Wawancara dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penelitian, jurnalisme, dan bisnis. Terdapat berbagai jenis wawancara, teknik, dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan wawancara yang efektif.
Aspek etika juga sangat penting untuk diperhatikan dalam wawancara. Pewawancara harus menghormati privasi dan kerahasiaan responden, menghindari bias dan prasangka, serta menjaga kejujuran dan transparansi. Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, pewawancara dapat memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan mendalam melalui wawancara.