benda magnetis adalah

Semua Hal Penting Tentang Benda Magnetis

Posted on

benda magnetis adalah

Benda magnetis adalah benda yang memiliki sifat kemagnetan, yaitu dapat menarik benda-benda lain yang terbuat dari logam. Sifat kemagnetan ini disebabkan oleh adanya medan magnet di sekitar benda tersebut. Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih merasakan gaya magnet. Kekuatan medan magnet suatu benda bergantung pada jenis bahan penyusunnya, bentuknya, dan ukurannya.

Magnet memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya digunakan dalam pembuatan kompas, motor listrik, dan generator. Kompas digunakan untuk menentukan arah mata angin, motor listrik digunakan untuk menggerakkan berbagai peralatan listrik, dan generator digunakan untuk menghasilkan listrik. Selain itu, magnet juga digunakan dalam bidang medis, seperti untuk membuat alat pencitraan resonansi magnetik (MRI) yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit.

Benda magnetis telah dikenal sejak zaman dahulu. Pada masa lalu, orang-orang menggunakan batu magnet untuk berbagai keperluan, seperti untuk membuat kompas dan untuk menyembuhkan penyakit. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pemahaman tentang magnet semakin mendalam dan pemanfaatannya pun semakin luas.

benda magnetis adalah

Benda magnetis adalah benda yang memiliki sifat kemagnetan, sehingga dapat menarik benda-benda lain yang terbuat dari logam. Sifat kemagnetan ini disebabkan oleh adanya medan magnet di sekitar benda tersebut. Berikut adalah 10 aspek penting terkait benda magnetis:

  • Sifat kemagnetan
  • Medan magnet
  • Jenis bahan penyusun
  • Bentuk
  • Ukuran
  • Manfaat
  • Kompas
  • Motor listrik
  • Generator
  • MRI

Kesepuluh aspek ini saling terkait dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang benda magnetis. Misalnya, sifat kemagnetan suatu benda bergantung pada jenis bahan penyusunnya, bentuknya, dan ukurannya. Sifat kemagnetan ini kemudian menimbulkan medan magnet di sekitar benda, yang memungkinkan benda tersebut menarik benda-benda lain yang terbuat dari logam. Manfaat benda magnetis sangat beragam, mulai dari penggunaan dalam kompas, motor listrik, dan generator hingga aplikasi dalam bidang medis seperti MRI. Pemahaman tentang aspek-aspek ini sangat penting untuk memanfaatkan benda magnetis secara optimal dalam berbagai bidang kehidupan.

Sifat kemagnetan

Sifat kemagnetan adalah kemampuan suatu benda untuk menarik benda-benda lain yang terbuat dari logam. Sifat ini disebabkan oleh adanya medan magnet di sekitar benda tersebut. Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih merasakan gaya magnet. Kekuatan medan magnet suatu benda bergantung pada jenis bahan penyusunnya, bentuknya, dan ukurannya.

Sifat kemagnetan merupakan komponen penting dari benda magnetis. Tanpa sifat kemagnetan, benda tersebut tidak akan dapat menarik benda-benda lain yang terbuat dari logam. Sifat kemagnetan ini sangat penting dalam berbagai aplikasi, seperti pembuatan kompas, motor listrik, dan generator. Kompas digunakan untuk menentukan arah mata angin, motor listrik digunakan untuk menggerakkan berbagai peralatan listrik, dan generator digunakan untuk menghasilkan listrik.

Pemahaman tentang sifat kemagnetan sangat penting untuk memanfaatkan benda magnetis secara optimal. Dengan memahami sifat kemagnetan, kita dapat merancang dan membuat benda magnetis yang memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan kebutuhan kita. Misalnya, untuk membuat magnet yang kuat, kita dapat menggunakan bahan penyusun yang memiliki sifat kemagnetan yang tinggi, seperti besi atau baja. Kita juga dapat membentuk magnet menjadi bentuk tertentu untuk menghasilkan medan magnet yang diinginkan.

Medan magnet

Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih merasakan gaya magnet. Kekuatan medan magnet suatu benda bergantung pada jenis bahan penyusunnya, bentuknya, dan ukurannya. Medan magnet merupakan komponen penting dari benda magnetis karena merupakan wujud sifat kemagnetan suatu benda.

Tanpa medan magnet, benda magnetis tidak akan dapat menarik benda-benda lain yang terbuat dari logam. Medan magnet inilah yang memungkinkan benda magnetis berinteraksi dengan benda lain yang memiliki sifat magnetis. Interaksi ini dapat berupa gaya tarik-menarik atau tolak-menolak, tergantung pada arah medan magnet kedua benda tersebut.

Pemahaman tentang medan magnet sangat penting untuk memanfaatkan benda magnetis secara optimal. Dengan memahami medan magnet, kita dapat merancang dan membuat benda magnetis yang memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan kebutuhan kita. Misalnya, untuk membuat magnet yang dapat menarik benda-benda yang berada pada jarak yang jauh, kita dapat membuat magnet dengan medan magnet yang kuat. Kita juga dapat membentuk magnet menjadi bentuk tertentu untuk menghasilkan medan magnet yang diinginkan.

Jenis bahan penyusun

Jenis bahan penyusun adalah salah satu faktor penting yang menentukan sifat kemagnetan suatu benda. Bahan penyusun yang berbeda memiliki sifat kemagnetan yang berbeda-beda. Misalnya, besi dan baja memiliki sifat kemagnetan yang kuat, sedangkan kayu dan plastik tidak memiliki sifat kemagnetan.

Benda magnetis yang terbuat dari bahan penyusun yang berbeda akan memiliki sifat kemagnetan yang berbeda pula. Misalnya, magnet yang terbuat dari besi akan lebih kuat daripada magnet yang terbuat dari plastik. Hal ini dikarenakan besi memiliki sifat kemagnetan yang lebih kuat daripada plastik.

Pemahaman tentang hubungan antara jenis bahan penyusun dan sifat kemagnetan sangat penting untuk memanfaatkan benda magnetis secara optimal. Dengan memahami hubungan ini, kita dapat memilih bahan penyusun yang tepat untuk membuat benda magnetis yang sesuai dengan kebutuhan kita. Misalnya, jika kita membutuhkan magnet yang kuat, kita dapat menggunakan bahan penyusun yang memiliki sifat kemagnetan yang kuat, seperti besi atau baja.

Baca Juga  Rahasia Senjata Tradisional Sulawesi Tenggara: Warisan Budaya yang Tersembunyi

Bentuk

Bentuk merupakan salah satu faktor yang memengaruhi sifat kemagnetan suatu benda. Benda magnetis yang berbeda bentuk akan memiliki sifat kemagnetan yang berbeda pula. Misalnya, magnet batang memiliki medan magnet yang lebih kuat pada kedua ujungnya, sedangkan magnet U memiliki medan magnet yang lebih merata di seluruh permukaannya.

Bentuk magnet juga memengaruhi interaksinya dengan benda lain. Misalnya, magnet batang dapat digunakan untuk menarik benda-benda logam dari jarak yang lebih jauh daripada magnet U. Hal ini dikarenakan medan magnet magnet batang lebih terfokus pada kedua ujungnya.

Pemahaman tentang hubungan antara bentuk dan sifat kemagnetan sangat penting untuk memanfaatkan benda magnetis secara optimal. Dengan memahami hubungan ini, kita dapat memilih bentuk magnet yang tepat untuk membuat benda magnetis yang sesuai dengan kebutuhan kita. Misalnya, jika kita membutuhkan magnet yang dapat menarik benda-benda logam dari jarak yang jauh, kita dapat menggunakan magnet batang. Jika kita membutuhkan magnet yang memiliki medan magnet yang lebih merata di seluruh permukaannya, kita dapat menggunakan magnet U.

Ukuran

Ukuran merupakan salah satu faktor yang memengaruhi sifat kemagnetan suatu benda. Benda magnetis yang berbeda ukuran akan memiliki sifat kemagnetan yang berbeda pula. Misalnya, magnet yang lebih besar akan memiliki medan magnet yang lebih kuat daripada magnet yang lebih kecil. Hal ini dikarenakan magnet yang lebih besar memiliki lebih banyak bahan penyusun yang dapat menghasilkan medan magnet.

Ukuran magnet juga memengaruhi interaksinya dengan benda lain. Misalnya, magnet yang lebih besar dapat digunakan untuk menarik benda-benda logam yang lebih besar atau lebih berat daripada magnet yang lebih kecil. Hal ini dikarenakan magnet yang lebih besar memiliki medan magnet yang lebih kuat.

Pemahaman tentang hubungan antara ukuran dan sifat kemagnetan sangat penting untuk memanfaatkan benda magnetis secara optimal. Dengan memahami hubungan ini, kita dapat memilih ukuran magnet yang tepat untuk membuat benda magnetis yang sesuai dengan kebutuhan kita. Misalnya, jika kita membutuhkan magnet yang dapat menarik benda-benda logam yang besar atau berat, kita dapat menggunakan magnet yang lebih besar. Jika kita membutuhkan magnet yang dapat digunakan dalam ruang yang sempit, kita dapat menggunakan magnet yang lebih kecil.

Manfaat

Manfaat benda magnetis sangat beragam, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga bidang industri dan medis. Sifat kemagnetan yang dimiliki benda magnetis memungkinkan pemanfaatannya untuk berbagai keperluan, di antaranya:

  • Kompas

    Kompas adalah alat navigasi yang memanfaatkan sifat kemagnetan bumi untuk menentukan arah mata angin. Jarum kompas yang terbuat dari bahan magnetis akan selalu menunjuk ke arah kutub utara bumi, sehingga dapat digunakan untuk menentukan arah saat berlayar atau mendaki gunung.

  • Motor listrik

    Motor listrik adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik memanfaatkan sifat kemagnetan untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan rotor (bagian yang berputar) motor. Motor listrik banyak digunakan dalam berbagai peralatan elektronik, seperti kipas angin, mesin cuci, dan kendaraan listrik.

  • Generator

    Generator adalah alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Generator memanfaatkan sifat kemagnetan untuk menghasilkan arus listrik. Prinsip kerja generator adalah kebalikan dari motor listrik, yaitu dengan memutar rotor dalam medan magnet akan dihasilkan arus listrik pada stator (bagian yang diam) generator. Generator banyak digunakan untuk menghasilkan listrik pada pembangkit listrik tenaga air, tenaga angin, dan tenaga diesel.

  • MRI (Magnetic Resonance Imaging)

    MRI adalah alat pencitraan medis yang memanfaatkan sifat kemagnetan dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail dari dalam tubuh manusia. MRI banyak digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan stroke.

Selain manfaat di atas, benda magnetis juga dimanfaatkan dalam berbagai bidang lainnya, seperti pembuatan speaker, mikrofon, dan kartu kredit. Pemahaman tentang sifat kemagnetan dan pemanfaatan benda magnetis sangat penting dalam pengembangan teknologi dan inovasi di berbagai bidang kehidupan.

Kompas

Kompas adalah alat navigasi yang memanfaatkan sifat kemagnetan bumi untuk menentukan arah mata angin. Kompas terdiri dari jarum magnetis yang dapat berputar bebas dan selalu menunjuk ke arah kutub utara bumi. Prinsip kerja kompas didasarkan pada sifat kemagnetan benda, di mana benda magnetis akan selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara jarum kompas akan tertarik oleh kutub selatan bumi, sehingga jarum kompas akan selalu menunjuk ke arah utara.

  • Komponen Kompas

    Komponen utama kompas adalah jarum magnetis yang terbuat dari bahan magnetis, seperti besi atau baja. Jarum magnetis ini dipasang pada poros yang dapat berputar bebas di dalam kotak kompas. Selain jarum magnetis, kompas juga dilengkapi dengan skala derajat untuk menunjukkan arah mata angin.

  • Prinsip Kerja Kompas

    Prinsip kerja kompas didasarkan pada sifat kemagnetan benda, di mana benda magnetis akan selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara jarum kompas akan tertarik oleh kutub selatan bumi, sehingga jarum kompas akan selalu menunjuk ke arah utara. Kutub selatan jarum kompas akan tertarik oleh kutub utara bumi, sehingga kutub selatan jarum kompas akan menunjuk ke arah selatan.

  • Aplikasi Kompas

    Kompas banyak digunakan dalam berbagai bidang, terutama untuk navigasi. Kompas digunakan oleh pelaut untuk menentukan arah saat berlayar, oleh pendaki gunung untuk menentukan arah saat mendaki, dan oleh penjelajah untuk menentukan arah saat menjelajah daerah baru. Selain itu, kompas juga digunakan dalam berbagai peralatan, seperti kamera, ponsel, dan mobil, untuk membantu menentukan arah.

  • Hubungan dengan Benda Magnetis

    Kompas memiliki hubungan yang erat dengan benda magnetis. Kompas bekerja berdasarkan sifat kemagnetan benda, di mana benda magnetis akan selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Jarum kompas yang terbuat dari bahan magnetis akan selalu menunjuk ke arah kutub utara bumi karena adanya gaya tarik-menarik antara kutub utara jarum kompas dengan kutub selatan bumi.

Baca Juga  Kenalan dengan Tarling, Musik Daerah yang Enerjik dari Jawa Barat

Kompas merupakan salah satu penerapan penting dari sifat kemagnetan benda. Kompas membantu manusia dalam menentukan arah mata angin, sehingga memudahkan navigasi dan perjalanan. Pemahaman tentang sifat kemagnetan dan prinsip kerja kompas sangat penting untuk memanfaatkan kompas secara optimal.

Motor listrik

Motor listrik adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik memanfaatkan sifat kemagnetan untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan rotor (bagian yang berputar) motor. Motor listrik banyak digunakan dalam berbagai peralatan elektronik, seperti kipas angin, mesin cuci, dan kendaraan listrik. Hubungan antara motor listrik dan benda magnetis adalah:

  • Prinsip Kerja Motor Listrik

    Prinsip kerja motor listrik didasarkan pada sifat kemagnetan, yaitu gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antara kutub-kutub magnet. Motor listrik memiliki kumparan stator (bagian yang diam) yang dialiri arus listrik, sehingga menghasilkan medan magnet. Medan magnet stator berinteraksi dengan medan magnet rotor (bagian yang berputar), sehingga menghasilkan gaya yang menggerakkan rotor.

  • Jenis-Jenis Motor Listrik

    Terdapat berbagai jenis motor listrik, seperti motor DC (arus searah) dan motor AC (arus bolak-balik). Jenis motor listrik dipilih tergantung pada kebutuhan dan aplikasi. Motor DC memiliki karakteristik yang berbeda dengan motor AC, seperti kecepatan putar dan efisiensi yang berbeda.

  • Aplikasi Motor Listrik

    Motor listrik banyak digunakan dalam berbagai peralatan elektronik dan industri. Beberapa contoh aplikasi motor listrik antara lain pada kipas angin, mesin cuci, pompa air, konveyor, dan kendaraan listrik. Motor listrik juga digunakan pada peralatan industri yang lebih besar, seperti pada mesin-mesin pabrik dan robot industri.

  • Kelebihan dan Kekurangan Motor Listrik

    Motor listrik memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan motor listrik antara lain efisiensi yang tinggi, perawatan yang mudah, dan tidak menghasilkan emisi gas buang. Sedangkan kekurangan motor listrik antara lain biaya pembuatan yang relatif mahal dan dapat menimbulkan kebisingan.

Motor listrik merupakan salah satu penerapan penting dari sifat kemagnetan benda. Motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, sehingga dapat digunakan untuk menggerakkan berbagai peralatan dan mesin. Pemahaman tentang sifat kemagnetan dan prinsip kerja motor listrik sangat penting untuk memanfaatkan motor listrik secara optimal.

Generator

Generator adalah alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Generator memanfaatkan sifat kemagnetan untuk menghasilkan arus listrik. Prinsip kerja generator adalah kebalikan dari motor listrik, yaitu dengan memutar rotor (bagian yang berputar) dalam medan magnet akan dihasilkan arus listrik pada stator (bagian yang diam) generator. Generator banyak digunakan untuk menghasilkan listrik pada pembangkit listrik tenaga air, tenaga angin, dan tenaga diesel.

Hubungan antara generator dan benda magnetis adalah sangat erat. Generator bekerja berdasarkan sifat kemagnetan benda, yaitu gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antara kutub-kutub magnet. Rotor generator yang terbuat dari bahan magnetis akan menghasilkan medan magnet ketika diputar dalam medan magnet stator. Medan magnet rotor berinteraksi dengan medan magnet stator, sehingga menghasilkan arus listrik pada stator generator.

Pemahaman tentang hubungan antara generator dan benda magnetis sangat penting untuk memanfaatkan generator secara optimal. Dengan memahami hubungan ini, kita dapat merancang dan membuat generator yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk membuat generator yang dapat menghasilkan listrik dalam jumlah besar, kita dapat menggunakan bahan magnetis yang kuat pada rotor dan stator generator. Kita juga dapat menyesuaikan ukuran dan bentuk rotor dan stator untuk menghasilkan medan magnet yang optimal.

MRI (Magnetic Resonance Imaging)

MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan salah satu teknologi pencitraan medis yang memanfaatkan sifat kemagnetan benda untuk menghasilkan gambar detail dari dalam tubuh manusia. MRI memanfaatkan medan magnet yang sangat kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar organ dan jaringan tubuh secara detail, sehingga dapat membantu dokter dalam mendiagnosis berbagai penyakit.

Hubungan antara MRI dan benda magnetis sangat erat. MRI bekerja berdasarkan sifat kemagnetan benda, yaitu gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antara kutub-kutub magnet. Dalam MRI, medan magnet yang sangat kuat digunakan untuk menyelaraskan proton (partikel bermuatan positif dalam inti atom) dalam tubuh pasien. Ketika proton-proton ini terkena gelombang radio, mereka akan menyerap energi dan kemudian melepaskan energi tersebut dalam bentuk sinyal radio. Sinyal radio inilah yang kemudian ditangkap dan diproses oleh komputer untuk menghasilkan gambar detail dari dalam tubuh pasien.

Baca Juga  Unsur Deklaratif: Kunci Pembentukan Negara yang Sah

Pemahaman tentang hubungan antara MRI dan benda magnetis sangat penting untuk memanfaatkan MRI secara optimal. Dengan memahami hubungan ini, kita dapat merancang dan membuat mesin MRI yang menghasilkan gambar yang jelas dan akurat. Selain itu, pemahaman ini juga penting untuk memastikan keselamatan pasien selama pemeriksaan MRI, karena medan magnet yang sangat kuat dapat menimbulkan risiko bagi pasien yang memiliki alat pacu jantung atau implan logam lainnya.

Pertanyaan Umum tentang Benda Magnetis

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang benda magnetis:

Pertanyaan 1: Apa itu benda magnetis?

Benda magnetis adalah benda yang memiliki sifat kemagnetan, yaitu dapat menarik benda-benda lain yang terbuat dari logam. Sifat kemagnetan ini disebabkan oleh adanya medan magnet di sekitar benda tersebut.

Pertanyaan 2: Apa saja jenis-jenis benda magnetis?

Ada berbagai jenis benda magnetis, antara lain magnet permanen, magnet sementara, dan elektromagnet. Magnet permanen memiliki sifat kemagnetan yang tetap, sedangkan magnet sementara hanya memiliki sifat kemagnetan ketika berada dalam medan magnet. Elektromagnet adalah magnet yang dihasilkan oleh arus listrik.

Pertanyaan 3: Apa saja manfaat benda magnetis?

Benda magnetis memiliki banyak manfaat, antara lain digunakan dalam pembuatan kompas, motor listrik, generator, dan alat-alat kesehatan seperti MRI.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara kerja benda magnetis?

Benda magnetis bekerja berdasarkan sifat kemagnetan, yaitu gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antara kutub-kutub magnet. Kutub utara magnet akan menarik kutub selatan magnet, dan sebaliknya. Gaya inilah yang menyebabkan benda magnetis dapat menarik benda-benda lain yang terbuat dari logam.

Pertanyaan 5: Apa saja faktor yang memengaruhi kekuatan benda magnetis?

Kekuatan benda magnetis dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis bahan penyusun, bentuk, ukuran, dan medan magnet di sekitarnya.

Pertanyaan 6: Apa saja bahaya benda magnetis?

Benda magnetis dapat berbahaya jika digunakan secara tidak tepat. Medan magnet yang kuat dapat mengganggu alat pacu jantung dan implan logam lainnya. Selain itu, benda magnetis juga dapat menarik benda-benda logam yang dapat menyebabkan kecelakaan.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum tentang benda magnetis. Pemahaman tentang benda magnetis sangat penting untuk memanfaatkannya secara optimal dan menghindari potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya.

Baca juga: Jenis-jenis Benda Magnetis dan Manfaatnya

Tips tentang Benda Magnetis

Berikut adalah beberapa tips tentang benda magnetis yang bermanfaat untuk diketahui:

Tip 1: Untuk membuat magnet yang kuat, gunakan bahan penyusun yang memiliki sifat kemagnetan yang tinggi, seperti besi atau baja.

Tip 2: Bentuk magnet dapat memengaruhi kekuatan dan interaksinya dengan benda lain. Misalnya, magnet batang memiliki medan magnet yang lebih kuat pada kedua ujungnya, sedangkan magnet U memiliki medan magnet yang lebih merata di seluruh permukaannya.

Tip 3: Ukuran magnet juga memengaruhi kekuatannya. Magnet yang lebih besar umumnya memiliki medan magnet yang lebih kuat dibandingkan magnet yang lebih kecil.

Tip 4: Jauhkan benda magnetis dari alat pacu jantung dan implan logam lainnya karena medan magnet yang kuat dapat mengganggu fungsinya.

Tip 5: Hati-hati saat menggunakan benda magnetis di sekitar benda-benda logam karena dapat menyebabkan kecelakaan, seperti benda logam yang tertarik dan terlempar.

Tip 6: Simpan benda magnetis dengan benar untuk mencegah penurunan sifat kemagnetannya. Hindari menjatuhkan atau membenturkan benda magnetis karena dapat mengurangi kekuatan magnetnya.

Tip 7: Jika ingin menghilangkan sifat kemagnetan pada suatu benda, panaskan benda tersebut hingga suhu tertentu atau pukul benda tersebut dengan palu.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memanfaatkan benda magnetis secara optimal dan menghindari potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya.

Kesimpulan

Benda magnetis adalah salah satu fenomena alam yang telah dimanfaatkan manusia selama berabad-abad. Sifat kemagnetan yang dimiliki oleh benda magnetis memungkinkan pemanfaatannya dalam berbagai bidang, mulai dari navigasi hingga medis.

Artikel ini telah membahas secara komprehensif tentang benda magnetis, meliputi pengertian, jenis-jenis, sifat-sifat, pemanfaatan, serta tips dalam menggunakan benda magnetis. Pemahaman yang baik tentang benda magnetis sangat penting untuk memanfaatkannya secara optimal dan menghindari potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya.

Ke depannya, penelitian dan pengembangan di bidang benda magnetis masih terus dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menemukan bahan dan metode baru yang dapat menghasilkan magnet yang lebih kuat, lebih efisien, dan lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Youtube Video: