biotifor.or.id – Cara Membuat Lontong Daun Pisang – Lontong daun pisang adalah salah satu makanan khas Indonesia yang banyak digemari. Lontong daun pisang terbuat dari beras yang dibungkus dengan daun pisang dan direbus hingga matang. Lontong daun pisang biasanya disajikan dengan berbagai lauk pauk, seperti opor ayam, sate, gado-gado, lontong sayur, dan lain-lain.
Lontong daun pisang memiliki tekstur yang pulen, kenyal, dan padat. Namun, membuat lontong daun pisang tidaklah semudah membalik telapak tangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar lontong daun pisang tidak berair, tidak bau apek, dan awet disimpan.
Cara Membuat Lontong Daun Pisang dengan Mudah
Berikut adalah beberapa tips dan cara membuat lontong daun pisang agar pulen, tak berair, dan awet disimpan:
Pilih beras yang berkualitas
Beras yang digunakan untuk membuat lontong daun pisang sebaiknya yang berkualitas baik, pulen, dan tidak mudah hancur. Jenis beras yang cocok untuk membuat lontong daun pisang adalah beras ketan putih atau beras pandan wangian. Beras ini memiliki tekstur yang lembut dan lengket sehingga bisa membentuk lontong yang padat dan kenyal.
Untuk mengetahui kualitas beras, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, perhatikan warna beras. Beras yang berkualitas baik biasanya berwarna putih bersih tanpa noda atau kotoran. Kedua, perhatikan bentuk beras. Beras yang berkualitas baik biasanya berbentuk bulat atau lonjong dengan ukuran seragam. Ketiga, perhatikan aroma beras. Beras yang berkualitas baik biasanya tidak memiliki aroma apek atau tengik.
Cuci dan rendam beras
Sebelum dibungkus dengan daun pisang, beras harus dicuci hingga bersih untuk menghilangkan kotoran dan debu. Caranya, masukkan beras ke dalam wadah berisi air bersih dan aduk-aduk dengan tangan. Buang airnya dan ulangi proses ini hingga airnya bening.
Setelah itu, rendam beras selama kurang lebih satu jam agar beras menjadi lebih empuk dan mudah mengembang saat direbus. Rendam beras dengan air bersih secukupnya saja agar tidak terlalu lembek atau hancur. Tiriskan beras dan biarkan hingga agak kering.
Siapkan daun pisang
Daun pisang yang digunakan untuk membungkus lontong sebaiknya yang masih segar, lebar, dan tidak robek. Daun pisang harus dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran dan serangga yang menempel. Caranya, basahi daun pisang dengan air mengalir dan gosok-gosok permukaannya dengan tangan atau spons.
Setelah itu, panggang daun pisang di atas api kecil sambil dibolak-balik agar daun menjadi layu dan mudah dilipat. Jangan panggang terlalu lama agar daun tidak gosong atau kering. Potong-potong daun pisang sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Biasanya, ukuran daun pisang untuk satu lontong adalah sekitar 20 x 30 cm.
Bungkus beras dengan daun pisang
Ambil selembar daun pisang dan taruh di atas meja atau talenan dengan posisi panjang mendatar. Taruh sekitar dua sendok makan beras di tengah-tengah daun pisang. Lipat kedua ujung daun pisang ke arah tengah sehingga menutupi beras. Gulung daun pisang dari atas ke bawah hingga membentuk silinder. Sematkan kedua ujung gulungan dengan lidi atau tusuk gigi agar tidak terbuka saat direbus.
Pastikan beras tidak terlalu padat atau terlalu longgar saat dibungkus. Jika terlalu padat, lontong akan keras dan tidak pulen. Jika terlalu longgar, lontong akan berair dan tidak padat. Beri sedikit ruang kosong di ujung-ujung gulungan agar beras bisa mengembang saat direbus.
Rebus lontong dengan air mendidih
Susun lontong dalam panci besar dengan posisi berdiri agar air bisa meresap ke seluruh bagian lontong. Tuangkan air mendidih hingga menutupi seluruh permukaan lontong. Rebus lontong dengan api sedang selama kurang lebih tiga jam atau hingga matang. Pastikan air selalu mendidih dan tidak habis saat merebus lontong.
Untuk mengetahui apakah lontong sudah matang atau belum, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, tusuk lontong dengan tusuk sate atau garpu. Jika tusukan masuk dengan mudah dan tidak ada beras yang menempel, berarti lontong sudah matang.
Kedua, buka salah satu bungkus lontong dan potong sedikit. Jika warna beras sudah berubah menjadi putih susu dan teksturnya padat dan kenyal, berarti lontong sudah matang.
Angkat dan tiriskan lontong
Setelah matang, angkat lontong dari panci dan tiriskan airnya. Biarkan lontong dingin sebelum dibuka bungkusnya agar teksturnya tidak lembek atau hancur. Lontong siap disajikan dengan lauk pauk kesukaan Anda.
Baca Juga | Manfaat Daun Pisang untuk Kesehatan dan Lingkungan
Cara Menyimpan Lontong agar Awet
Jika Anda ingin menyimpan lontong untuk dimakan nanti, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar lontong tetap awet dan tidak berair atau bau apek. Berikut adalah beberapa caranya:
Simpan lontong dalam kulkas
Cara ini bisa membuat lontong tahan hingga tiga hari. Sebelum disimpan, bungkus lontong dengan plastik atau aluminium foil agar tidak terkontaminasi dengan bau atau bakteri lain. Jika ingin dimakan, panaskan lontong dengan cara dikukus atau direbus kembali hingga hangat.
Simpan lontong dalam freezer
Cara ini bisa membuat lontong tahan hingga satu bulan. Sebelum disimpan, potong-potong lontong sesuai dengan porsi yang diinginkan. Bungkus lontong dengan plastik atau aluminium foil yang rapat. Jika ingin dimakan, lelehkan lontong dengan cara dibiarkan di suhu ruang atau dimasukkan ke dalam air hangat. Setelah itu, panaskan lontong dengan cara dikukus atau direbus kembali hingga hangat.
Simpan lontong dalam toples
Cara ini bisa membuat lontong tahan hingga tiga hari tanpa kulkas. Sebelum disimpan, potong-potong lontong sesuai dengan porsi yang diinginkan. Masukkan lontong ke dalam toples kaca yang bersih dan kering. Tutup rapat toples dan simpan di tempat yang sejuk dan kering. Jika ingin dimakan, panaskan lontong dengan cara dikukus atau direbus kembali hingga hangat.
Demikianlah cara membuat lontong daun pisang agar pulen, tak berair, dan awet disimpan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang cara membuat lontong daun pisang yang lezat dan praktis.