Cara Menanam Nangka Supaya Bisa Berbuah Super Lebat

Cara Menanam Nangka Supaya Bisa Berbuah Super Lebat

Posted on

biotifor.or.idCara Menanam Nangka – Nangka adalah salah satu buah tropis yang populer di Indonesia. Buah ini memiliki rasa manis, aroma khas, dan tekstur yang lembut. Selain itu, nangka juga memiliki banyak manfaat, baik dari buahnya, bijinya, maupun batangnya.

Buah nangka yang masih muda bisa dijadikan sayur, buah yang matang bisa dimakan langsung atau diolah menjadi berbagai makanan, biji nangka bisa direbus atau digoreng, dan batang nangka bisa dijadikan bahan perkakas atau mebel.

Tidak heran jika banyak orang yang tertarik untuk menanam nangka di pekarangan rumah atau lahan pertanian mereka. Namun, menanam nangka tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tanaman nangka bisa tumbuh subur dan berbuah lebat.

Pada artikel ini, kami akan membagikan cara menanam nangka atau budidaya nangka yang baik dan benar. Kami juga akan memberikan beberapa tips dan trik agar tanaman nangka Anda bisa cepat berbuah dan berkualitas.

Syarat Tumbuh Nangka

Sebelum menanam nangka, Anda perlu mengetahui syarat tumbuh nangka terlebih dahulu. Syarat tumbuh nangka meliputi iklim, tanah, dan sinar matahari.

Iklim

Nangka adalah tanaman yang menyukai iklim tropis dan subtropis. Tanaman ini bisa tumbuh baik pada ketinggian 0-800 meter di atas permukaan laut (mdpl), tetapi juga bisa bertahan hingga ketinggian 1500 mdpl.

Suhu optimal untuk pertumbuhan nangka berkisar antara 16-31 derajat Celcius, dengan maksimum suhu mencapai 35 derajat Celcius. Kelembaban udara yang dibutuhkan oleh nangka cukup tinggi, yaitu sekitar 70-90%.

Curah hujan per tahunnya untuk tanaman nangka sekitar 1500-2500 mm. Tanaman nangka juga bisa hidup pada musim kemarau selama tidak lebih dari 4 bulan. Namun, tanaman nangka tidak tahan terhadap angin kencang dan banjir.

Tanah

Nangka menyenangi tanah liat berpasir yang dalam dan memiliki sistem irigasi yang baik. Tanaman ini juga bisa tumbuh pada tanah yang tandus dan subur dengan keasaman (pH) tanah sekitar 6-7.

Tanaman nangka membutuhkan tanah yang gembur, subur, dan kaya akan bahan organik. Anda bisa menambahkan pupuk kandang, kompos, atau humus ke dalam tanah untuk meningkatkan kesuburannya.

Tanaman nangka juga membutuhkan tanah yang drainasenya baik, yaitu tidak tergenang air saat musim hujan dan tidak terlalu kering saat musim kemarau. Anda bisa membuat saluran air atau lubang drainase di sekitar tanaman untuk menghindari genangan air.

Sinar Matahari

Nangka adalah tanaman yang membutuhkan sinar matahari cukup banyak untuk kebutuhan fotosintesisnya. Tanaman ini bisa tumbuh optimal jika mendapatkan sinar matahari langsung selama 6-8 jam per hari.

Anda harus menanam nangka di tempat yang terbuka dan tidak terhalangi oleh bangunan atau tanaman lain. Jika Anda menanam nangka di dalam pot, Anda bisa memindahkannya ke tempat yang terkena sinar matahari secara merata.

Cara Membuat Bibit Nangka

Setelah mengetahui syarat tumbuh nangka, langkah selanjutnya adalah membuat bibit nangka. Ada dua cara untuk membuat bibit nangka, yaitu dengan biji dan dengan cangkok.

Biji

Cara membuat bibit nangka dengan biji adalah sebagai berikut:

  1. Pilih buah nangka yang matang, sehat, dan berkualitas. Buah nangka yang baik biasanya memiliki kulit yang tebal, duri yang rapat, dan aroma yang harum.
  2. Ambil biji nangka dari buahnya dan bersihkan dari daging buah yang menempel. Biji nangka yang baik biasanya berwarna putih atau krem dan tidak berjamur.
  3. Rendam biji nangka dalam air bersih selama 24 jam untuk mempercepat perkecambahan. Ganti air setiap 6 jam untuk menghindari pembusukan.
  4. Siapkan media semai berupa polybag berukuran 10×15 cm yang telah diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Lubangi dasar polybag untuk drainase air.
  5. Tanam biji nangka dalam polybag dengan posisi datar dan kedalaman sekitar 2 cm. Siram dengan air secukupnya dan tutup dengan plastik transparan untuk menjaga kelembaban.
  6. Tempatkan polybag di tempat yang teduh dan terlindung dari hujan. Siram setiap hari dan buka plastik setiap 2 hari sekali untuk sirkulasi udara.
  7. Tunggu hingga biji nangka berkecambah dan tumbuh menjadi bibit. Biasanya membutuhkan waktu sekitar 2-4 minggu. Pindahkan polybag ke tempat yang terkena sinar matahari secara bertahap.

Cangkok

Cara membuat bibit nangka dengan cangkok adalah sebagai berikut:

  1. Pilih pohon nangka yang sehat, subur, dan berbuah banyak sebagai induk cangkok. Pilih cabang yang muda, lurus, dan berdiameter sekitar 1-2 cm sebagai bahan cangkok.
  2. Buat sayatan melingkar pada kulit cabang sepanjang 3-5 cm dengan pisau tajam. Lepaskan kulit cabang dari sayatan tersebut sehingga terlihat lapisan kayu.
  3. Balut luka sayatan dengan media cangkok berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Basahi media cangkok dengan air secukupnya.
  4. Bungkus media cangkok dengan plastik hitam dan ikat kedua ujungnya dengan tali rapat-rapat. Pastikan tidak ada celah udara atau air yang masuk ke dalam plastik.
  5. Biarkan cabang tersebut sampai muncul akar di dalam plastik. Biasanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 bulan. Periksa secara berkala kondisi media cangkok dan siram jika kering.
  6. Potong cabang tersebut di bawah plastik dengan hati-hati. Lepaskan plastik dan tanam bibit nangka dalam polybag atau langsung di lahan tanam.
Baca Juga  Cara Lolos Uji Emisi: Panduan Lengkap untuk Pemilik Kendaraan

Cara Menyiapkan Lahan Tanam Nangka

Setelah memiliki bibit nangka, langkah berikutnya adalah menyiapkan lahan tanam nangka. Lahan tanam nangka harus sesuai dengan syarat tumbuh nangka yang telah disebutkan sebelumnya.

Cara menyiapkan lahan tanam nangka adalah sebagai berikut:

  1. Pilih lahan tanam yang datar atau sedikit miring, tidak tergenang air, dan terkena sinar matahari langsung. Jika lahan tanam Anda terlalu miring, Anda bisa membuat terasering atau tanggul untuk mencegah erosi tanah.
  2. Bersihkan lahan tanam dari rumput, gulma, batu, atau sampah yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Anda bisa membakar atau menggemburkan tanah untuk memusnahkan gulma dan hama tanah.
  3. Buat lubang tanam berukuran 50x50x50 cm dengan jarak antar lubang sekitar 8-10 meter. Jarak ini bisa disesuaikan dengan ukuran tanaman nangka yang Anda tanam. Jika Anda menanam nangka di dalam pot, pastikan pot memiliki lubang drainase yang cukup.
  4. Campurkan tanah galian dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1. Masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam hingga setengah penuh. Biarkan lubang tanam terbuka selama 2-3 minggu agar tanah menjadi gembur dan subur.
  5. Siram lubang tanam dengan air secukupnya sebelum menanam bibit nangka. Jangan terlalu basah atau terlalu kering. Tanam bibit nangka dengan hati-hati dan pastikan akar tidak terlipat atau terputus. Timbun kembali lubang tanam dengan sisa tanah galian dan padatkan.
  6. Beri mulsa di sekitar tanaman nangka dengan jerami, daun kering, atau serbuk kayu untuk menjaga kelembaban dan kesuburan tanah. Mulsa juga bisa mencegah pertumbuhan gulma dan hama tanah. Ganti mulsa setiap 3-4 bulan sekali.

Cara Menanam Bibit Nangka

Setelah menyiapkan lahan tanam nangka, langkah berikutnya adalah menanam bibit nangka. Bibit nangka yang siap ditanam adalah bibit yang telah berumur sekitar 6-12 bulan dan memiliki tinggi sekitar 50-100 cm.

Cara menanam bibit nangka adalah sebagai berikut:

  1. Pilih bibit nangka yang sehat, kuat, dan berkualitas. Bibit nangka yang baik biasanya memiliki batang yang lurus, daun yang hijau, dan akar yang kuat.
  2. Potong ujung akar bibit nangka dengan gunting bersih untuk merangsang pertumbuhan akar baru. Jangan potong terlalu banyak atau terlalu sedikit. Cukup potong sekitar 1/3 bagian dari panjang akar.
  3. Rendam akar bibit nangka dalam larutan fungisida atau pestisida alami selama 15-30 menit untuk mencegah infeksi jamur atau hama. Anda bisa menggunakan larutan bawang putih, jahe, kunyit, atau lidah buaya sebagai fungisida atau pestisida alami.
  4. Tanam bibit nangka di lubang tanam yang telah disiapkan sebelumnya. Pastikan batang bibit tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal di dalam tanah. Sebaiknya batang bibit sejajar dengan permukaan tanah.
  5. Siram bibit nangka dengan air secukupnya setelah ditanam. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Cukup basahi tanah di sekitar bibit sampai lembab.
  6. Beri penyangga atau ajir di samping bibit nangka untuk menjaga agar batang tetap lurus dan tidak patah. Anda bisa menggunakan bambu, kayu, atau besi sebagai penyangga. Ikat batang bibit dengan tali ke penyangga dengan longgar.

Cara Merawat Tanaman Nangka

Setelah menanam bibit nangka, langkah berikutnya adalah merawat tanaman nangka agar tumbuh subur dan berbuah lebat. Perawatan tanaman nangka meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, dan penyerbukan.

Penyiraman

Penyiraman tanaman nangka dilakukan secara rutin dan teratur sesuai dengan kebutuhan air tanaman. Penyiraman yang baik bisa meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

Cara menyiram tanaman nangka adalah sebagai berikut:

  1. Siram tanaman nangka setiap hari pada pagi atau sore hari saat musim kemarau. Jangan siram saat siang hari karena bisa menyebabkan penguapan air yang berlebihan.
  2. Siram tanaman nangka setiap 2-3 hari sekali saat musim hujan. Jangan siram saat hujan karena bisa menyebabkan genangan air yang merusak akar.
  3. Siram tanaman nangka dengan air bersih dan cukup banyak. Jangan terlalu sedikit atau terlalu banyak. Cukup basahi tanah di sekitar tanaman sampai lembab.
  4. Siram tanaman nangka dengan cara menyemprotkan air ke daun dan buah secara merata. Jangan siram dengan cara menuangkan air ke batang atau akar karena bisa menyebabkan busuk atau keropos.

Pemupukan

Pemupukan tanaman nangka dilakukan secara berkala dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman. Pemupukan yang tepat bisa meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanaman.

Cara memupuk tanaman nangka adalah sebagai berikut:

  1. Pupuk tanaman nangka dengan pupuk organik dan anorganik secara bergantian. Pupuk organik bisa berupa pupuk kandang, kompos, atau humus. Pupuk anorganik bisa berupa pupuk NPK, urea, atau ZA.
  2. Pupuk tanaman nangka dengan dosis dan frekuensi yang sesuai dengan umur dan kondisi tanaman. Secara umum, dosis pupuk organik adalah sekitar 10-20 kg per pohon per tahun. Dosis pupuk anorganik adalah sekitar 0,5-1 kg per pohon per tahun.
  3. Pupuk tanaman nangka dengan cara menyebar pupuk di sekitar tanaman dengan jarak sekitar 50-100 cm dari batang. Gali lubang kecil di sekitar tanaman dan masukkan pupuk ke dalamnya. Tutup kembali lubang dengan tanah dan siram dengan air.
  4. Pupuk tanaman nangka pada waktu yang tepat. Waktu yang baik untuk memupuk tanaman nangka adalah pada awal musim hujan, awal musim kemarau, dan saat pembungaan.
Baca Juga  Tumbuhan Hidrofit - Jenis Tanaman Air Yang Terapung

Pemangkasan

Pemangkasan tanaman nangka dilakukan secara selektif dan hati-hati untuk membentuk tajuk yang ideal dan menghilangkan bagian yang tidak produktif atau mengganggu. Pemangkasan yang benar bisa meningkatkan pencahayaan dan sirkulasi udara pada tanaman.

Cara memangkas tanaman nangka adalah sebagai berikut:

  1. Pangkas tanaman nangka dengan gunting, pisau, atau gergaji yang tajam dan bersih. Sterilkan alat pemangkas dengan alkohol atau api sebelum dan sesudah digunakan untuk mencegah penularan penyakit.
  2. Pangkas tanaman nangka dengan cara memotong cabang atau ranting yang mati, kering, patah, sakit, atau terserang hama. Potong cabang atau ranting tersebut di bawah bagian yang rusak dengan sudut 45 derajat.
  3. Pangkas tanaman nangka dengan cara menipiskan cabang atau ranting yang terlalu rapat, tumpang tindih, atau menghalangi sinar matahari. Potong cabang atau ranting tersebut di pangkalnya atau di tempat bercabangnya dengan sudut 90 derajat.
  4. Pangkas tanaman nangka dengan cara memendekkan cabang atau ranting yang terlalu panjang, menjuntai, atau mengganggu aktivitas manusia. Potong cabang atau ranting tersebut di atas ruas yang memiliki tunas baru dengan sudut 45 derajat.
  5. Pangkas tanaman nangka pada waktu yang tepat. Waktu yang baik untuk memangkas tanaman nangka adalah pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit adalah salah satu hal penting dalam merawat tanaman nangka. Tanaman nangka rentan terhadap serangan hama dan penyakit yang bisa mengurangi kualitas dan kuantitas buahnya.

Beberapa hama yang sering menyerang tanaman nangka antara lain adalah ulat daun, ulat buah, kutu daun, kutu putih, tungau, lalat buah, dan burung. Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman nangka antara lain adalah busuk buah, busuk akar, layu bakteri, antraknosa, dan karat daun.

Cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman nangka adalah sebagai berikut:

  1. Lakukan pencegahan dengan cara membersihkan lahan tanam dari rumput, gulma, atau sampah yang bisa menjadi sarang hama. Jaga kebersihan dan kesehatan tanaman nangka dengan cara menyiram, memupuk, dan memelihara tajuknya secara teratur.
  2. Lakukan pengamatan secara rutin untuk mendeteksi adanya gejala serangan hama atau penyakit pada tanaman nangka. Perhatikan kondisi daun, batang, bunga, atau buah yang abnormal atau rusak.
  3. Lakukan pengendalian secara mekanis dengan cara memotong atau membuang bagian tanaman yang terserang hama atau penyakit. Anda juga bisa menangkap atau mengusir hama seperti ulat, lalat buah, atau burung dengan tangan atau alat bantu lainnya.
  4. Lakukan pengendalian secara biologis dengan cara memanfaatkan musuh alami hama atau penyakit seperti predator, parasitoid, atau patogen. Anda juga bisa menanam tanaman pengusir hama seperti bawang putih, sereh, atau kemangi di sekitar tanaman nangka.
  5. Lakukan pengendalian secara kimiawi dengan cara menyemprotkan pestisida atau fungisida yang sesuai dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang tanaman nangka. Anda harus memilih pestisida atau fungisida yang aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Anda juga harus mengikuti petunjuk penggunaan dan dosisnya dengan benar.

Pemeliharaan Tajuk

Pemeliharaan tajuk adalah salah satu hal penting dalam merawat tanaman nangka. Tajuk adalah bagian atas dari tanaman yang terdiri dari ranting, daun, bunga, dan buah. Pemeliharaan tajuk bertujuan untuk menjaga bentuk dan ukuran tajuk agar sesuai dengan kebutuhan.

Cara melakukan pemeliharaan tajuk pada tanaman nangka adalah sebagai berikut:

  1. Lakukan pemangkasan secara rutin dan teratur sesuai dengan usia dan kebutuhan tanaman nangka. Pemangkasan bertujuan untuk menghilangkan ranting, daun, bunga, atau buah yang tidak produktif, sakit, atau rusak. Pemangkasan juga bertujuan untuk membentuk tajuk yang rapi, seimbang, dan simetris.
  2. Lakukan pemangkasan pada saat tanaman nangka berumur 1-2 tahun untuk membentuk kerangka utama tajuk. Pilih 3-4 cabang utama yang sehat, kuat, dan sejajar dengan batang. Potong cabang lainnya yang bersaing atau mengganggu cabang utama.
  3. Lakukan pemangkasan pada saat tanaman nangka berumur 3-4 tahun untuk membentuk kerangka sekunder tajuk. Pilih 2-3 cabang sekunder dari setiap cabang utama yang sehat, kuat, dan sejajar dengan cabang utama. Potong cabang lainnya yang bersaing atau mengganggu cabang sekunder.
  4. Lakukan pemangkasan pada saat tanaman nangka berumur 5 tahun ke atas untuk membentuk kerangka tersier tajuk. Pilih 1-2 cabang tersier dari setiap cabang sekunder yang sehat, kuat, dan sejajar dengan cabang sekunder. Potong cabang lainnya yang bersaing atau mengganggu cabang tersier.
  5. Lakukan pemeliharaan tajuk secara berkala dengan cara memotong ranting, daun, bunga, atau buah yang tidak produktif, sakit, atau rusak. Jaga jarak antara ranting, daun, bunga, atau buah agar tidak saling menutupi atau menghalangi sinar matahari.
  6. Gunakan alat pemangkas yang tajam dan bersih untuk memotong bagian tanaman yang diinginkan. Buat sayatan yang rata dan bersih agar luka cepat kering dan tidak mudah terinfeksi. Oleskan lilin atau kapur pada luka sayatan untuk mencegah infeksi.
Baca Juga  Cara Membuat Susu Jahe, Minuman Hangat yang Bermanfaat

Penjarangan Buah

Penjarangan buah adalah salah satu hal penting dalam merawat tanaman nangka. Penjarangan buah bertujuan untuk mengurangi jumlah buah yang terlalu banyak atau terlalu rapat agar tidak saling menekan atau mengganggu pertumbuhan buah lainnya.

Cara melakukan penjarangan buah pada tanaman nangka adalah sebagai berikut:

  1. Lakukan penjarangan buah pada saat tanaman nangka berumur 5 tahun ke atas dan mulai berbuah. Biasanya tanaman nangka bisa menghasilkan 50-100 buah per pohon per tahun.
  2. Pilih buah-buah yang sehat, besar, dan berkualitas untuk dipertahankan. Buah nangka yang baik biasanya memiliki kulit yang tebal, duri yang rapat, dan aroma yang harum.
  3. Buang buah-buah yang sakit, kecil, atau rusak untuk dihilangkan. Buah nangka yang buruk biasanya memiliki kulit yang tipis, duri yang jarang, dan aroma yang tidak sedap.
  4. Jaga jarak antara buah-buah yang dipertahankan agar tidak saling menekan atau menghalangi sinar matahari. Jarak ideal antara buah-buah nangka adalah sekitar 50 cm.
  5. Gunakan alat pemotong yang tajam dan bersih untuk memotong tangkai buah yang dihilangkan. Buat sayatan yang rata dan bersih agar luka cepat kering dan tidak mudah terinfeksi. Oleskan lilin atau kapur pada luka sayatan untuk mencegah infeksi.

Cara Memanen Buah Nangka

Cara Memanen Buah Nangka

Setelah merawat tanaman nangka dengan baik dan benar, langkah terakhir adalah memanen buah nangka. Cara memanen buah nangka adalah sebagai berikut:

  1. Perhatikan ciri-ciri buah nangka yang sudah matang dan siap dipanen. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah kulit berubah warna menjadi kuning kecoklatan, duri menjadi kering dan renggang, aroma menjadi harum dan menusuk, dan suara menjadi berdenting saat diketuk.
  2. Pilih buah nangka yang sudah matang dan siap dipanen. Jangan memanen buah nangka yang masih muda atau terlalu tua karena bisa mengurangi kualitas dan rasa buahnya.
  3. Gunakan alat pemotong yang tajam dan bersih untuk memotong tangkai buah nangka yang dipanen. Buat sayatan yang rata dan bersih agar luka cepat kering dan tidak mudah terinfeksi. Oleskan lilin atau kapur pada luka sayatan untuk mencegah infeksi.
  4. Gunakan sarung tangan, kantong plastik, atau daun pisang untuk menangkap buah nangka yang jatuh. Jangan biarkan buah nangka jatuh ke tanah karena bisa menyebabkan luka atau lecet pada kulit buahnya.
  5. Simpan buah nangka di tempat yang sejuk dan kering. Jangan menumpuk buah nangka terlalu tinggi atau rapat karena bisa menyebabkan busuk atau jamur. Jika ingin menyimpan buah nangka lebih lama, Anda bisa mengupas kulitnya dan memasukkan daging buahnya ke dalam freezer.

Kesimpulan

Demikianlah cara menanam nangka atau budidaya nangka yang baik dan benar. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa mendapatkan tanaman nangka yang sehat, subur, dan berbuah lebat.

Nangka adalah salah satu buah tropis yang populer di Indonesia. Buah ini memiliki rasa manis, aroma khas, dan tekstur yang lembut. Selain itu, nangka juga memiliki banyak manfaat, baik dari buahnya, bijinya, maupun batangnya.

Menanam nangka tidaklah sulit asalkan Anda memperhatikan syarat tumbuh, cara membuat bibit, cara menyiapkan lahan tanam, cara menanam bibit, cara merawat tanaman, dan cara memanen buahnya.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin menanam nangka di pekarangan rumah atau lahan pertanian Anda.