dalam islam pengendalian diri disebut

Pengertian, Cara, dan Aspek Pengendalian Diri dalam Islam

Posted on

dalam islam pengendalian diri disebut

Pengendalian diri dalam Islam disebut dengan istilah nafs. Nafs merupakan bagian dari jiwa manusia yang memiliki kecenderungan untuk melakukan hawa nafsu dan syahwat. Oleh karena itu, pengendalian diri menjadi sangat penting dalam ajaran Islam agar seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya dan mengikuti ajaran agama dengan baik.

Pengendalian diri memiliki banyak manfaat dalam kehidupan seorang muslim. Di antaranya adalah:

  • Membantu seorang muslim untuk menghindari dosa dan maksiat.
  • Membuat seorang muslim lebih tenang dan tentram dalam menghadapi cobaan hidup.
  • Membantu seorang muslim untuk menjadi lebih sabar dan tabah.
  • Membantu seorang muslim untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam beribadah.

Dalam Islam, pengendalian diri dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya:

  • Membaca Al-Qur’an dan merenungkannya.
  • Melakukan salat dan berdoa.
  • Berpuasa.
  • Bersedekah.
  • Menjaga pergaulan dan lingkungan.

Pengendalian diri merupakan salah satu aspek penting dalam ajaran Islam. Dengan mengendalikan diri, seorang muslim dapat menjalani hidupnya dengan lebih baik dan sesuai dengan ajaran agama.

dalam islam pengendalian diri disebut

Pengendalian diri dalam Islam memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami dan diamalkan oleh setiap muslim. Berikut adalah 8 aspek kunci pengendalian diri dalam Islam:

  • Mujahadah: Berjuang melawan hawa nafsu.
  • Sabar: menahan diri dari sikap dan perbuatan yang tidak baik.
  • Syukur: Mengucapkan terima kasih atas nikmat Allah.
  • Tawadhu: Merendahkan diri di hadapan Allah.
  • Ikhlas: Melakukan segala sesuatu hanya karena Allah.
  • Istiqomah: Konsisten dalam menjalankan perintah Allah.
  • Tawakal: Berserah diri kepada Allah.
  • Ridha: Menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada.

Kedelapan aspek ini saling berkaitan dan membentuk sebuah sistem pengendalian diri yang komprehensif dalam Islam. Dengan mengamalkan aspek-aspek ini, seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya, menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Contohnya, ketika seorang muslim dihadapkan pada cobaan hidup, ia dapat mengendalikan diri dengan bersabar dan tawakal kepada Allah. Ia percaya bahwa Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, sehingga ia menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada. Dengan demikian, ia dapat menjalani cobaan hidup dengan tenang dan damai.

Mujahadah

Mujahadah adalah aspek penting dalam pengendalian diri dalam Islam. Hawa nafsu adalah kecenderungan alami manusia untuk mengikuti keinginan dan hasratnya, yang seringkali bertentangan dengan ajaran agama. Mujahadah mengajarkan seorang muslim untuk melawan hawa nafsunya dan mengendalikan keinginannya sesuai dengan perintah Allah.

  • Menahan diri dari perbuatan dosa. Hawa nafsu seringkali mendorong manusia untuk melakukan perbuatan dosa, seperti berbohong, mencuri, atau berzina. Mujahadah mengajarkan seorang muslim untuk menahan diri dari perbuatan dosa dan mengikuti perintah Allah.
  • Mengendalikan keinginan duniawi. Hawa nafsu juga mendorong manusia untuk mengejar keinginan duniawi, seperti harta, tahta, dan popularitas. Mujahadah mengajarkan seorang muslim untuk mengendalikan keinginan duniawinya dan mengutamakan akhirat.
  • Mendirikan salat dan beribadah. Salat dan ibadah lainnya merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengendalikan hawa nafsu. Dengan mendirikan salat dan beribadah secara teratur, seorang muslim dapat memperkuat imannya dan melawan godaan hawa nafsu.
  • Bergaul dengan orang-orang saleh. Bergaul dengan orang-orang saleh dapat membantu seorang muslim untuk mengendalikan hawa nafsunya. Orang-orang saleh dapat memberikan nasihat dan dukungan, serta menjadi teladan dalam pengendalian diri.

Dengan mengamalkan mujahadah, seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya, menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sabar

Sabar merupakan salah satu aspek penting dalam pengendalian diri dalam Islam. Sabar adalah menahan diri dari sikap dan perbuatan yang tidak baik, seperti marah, berkata kasar, atau melakukan kekerasan. Sabar mengajarkan seorang muslim untuk mengendalikan emosinya dan bertindak sesuai dengan ajaran agama.

  • Menahan diri dari marah

    Marah adalah emosi yang wajar, namun seorang muslim harus mampu mengendalikan marahnya dan tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Sabar mengajarkan seorang muslim untuk menahan diri dari marah dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.

  • Menahan diri dari berkata kasar

    Berkata kasar dapat menyakiti hati orang lain dan merusak hubungan. Sabar mengajarkan seorang muslim untuk menahan diri dari berkata kasar dan berbicara dengan cara yang baik dan sopan.

  • Menahan diri dari melakukan kekerasan

    Kekerasan adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Sabar mengajarkan seorang muslim untuk menahan diri dari melakukan kekerasan dan menyelesaikan masalah dengan cara yang damai.

  • Menahan diri dari berbuat zalim

    Berbuat zalim adalah perbuatan yang merugikan orang lain. Sabar mengajarkan seorang muslim untuk menahan diri dari berbuat zalim dan memperlakukan orang lain dengan adil.

Dengan mengamalkan sabar, seorang muslim dapat mengendalikan emosinya, menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Syukur

Syukur adalah salah satu aspek penting dalam pengendalian diri dalam Islam. Syukur adalah mengucapkan terima kasih atas nikmat Allah, baik nikmat yang besar maupun kecil. Dengan bersyukur, seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya dan merasa cukup dengan apa yang dimilikinya.

Baca Juga  Kenalan dengan Baju Adat Bodo, Simbol Identitas Budaya Indonesia

Lawan dari syukur adalah kufur, yaitu tidak bersyukur atas nikmat Allah. Kufur dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak puas, serakah, dan tidak pernah merasa cukup. Akibatnya, ia akan selalu mengejar dunia dan melupakan akhirat.

Dengan bersyukur, seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya, menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Berikut adalah beberapa contoh nyata bagaimana syukur dapat membantu pengendalian diri:

  • Seorang muslim yang bersyukur atas rezeki yang diterimanya akan merasa cukup dan tidak akan serakah.
  • Seorang muslim yang bersyukur atas kesehatan yang dimilikinya akan menjaga kesehatannya dan tidak akan menyia-nyiakannya.
  • Seorang muslim yang bersyukur atas ilmu yang diterimanya akan menggunakan ilmunya untuk kebaikan dan tidak akan menyombongkannya.

Dengan memahami hubungan antara syukur dan pengendalian diri, kita dapat menyadari pentingnya bersyukur dalam kehidupan kita. Syukur dapat membantu kita mengendalikan hawa nafsu, menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Tawadhu

Tawadhu adalah salah satu aspek penting dalam pengendalian diri dalam Islam. Tawadhu adalah merendahkan diri di hadapan Allah, menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah dan kita tidak memiliki apa-apa tanpa pertolongan-Nya.

  • Tidak menyombongkan diri

    Kesombongan adalah sifat buruk yang dapat merusak pengendalian diri. Orang yang sombong cenderung menganggap dirinya lebih baik dari orang lain dan tidak mau menerima kritik. Tawadhu mengajarkan kita untuk tidak menyombongkan diri dan selalu mengakui kekurangan kita.

  • Tidak meremehkan orang lain

    Meremehkan orang lain juga merupakan sifat buruk yang dapat merusak pengendalian diri. Orang yang meremehkan orang lain cenderung memandang rendah orang lain dan tidak menghargai mereka. Tawadhu mengajarkan kita untuk tidak meremehkan orang lain dan selalu menghormati mereka.

  • Tidak berbangga diri

    Berbangga diri juga merupakan sifat buruk yang dapat merusak pengendalian diri. Orang yang berbangga diri cenderung merasa bangga dengan pencapaiannya dan tidak mau mengakui kesalahan. Tawadhu mengajarkan kita untuk tidak berbangga diri dan selalu bersyukur atas nikmat Allah.

  • Tidak merasa lebih baik dari orang lain

    Merasa lebih baik dari orang lain adalah sifat buruk yang dapat merusak pengendalian diri. Orang yang merasa lebih baik dari orang lain cenderung memandang rendah orang lain dan tidak mau membantu mereka. Tawadhu mengajarkan kita untuk tidak merasa lebih baik dari orang lain dan selalu bersedia membantu mereka.

Dengan mengamalkan tawadhu, seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya, menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu aspek penting dalam pengendalian diri dalam Islam. Ikhlas adalah melakukan segala sesuatu hanya karena Allah, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Dengan ikhlas, seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama.

  • Melakukan ibadah hanya karena Allah

    Salah satu bentuk ikhlas adalah melakukan ibadah hanya karena Allah. Seorang muslim yang ikhlas beribadah tidak mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Ia beribadah hanya karena ingin mendapatkan ridha Allah.

  • Berbuat baik kepada orang lain hanya karena Allah

    Ikhlas juga dapat diwujudkan dalam perbuatan baik kepada orang lain. Seorang muslim yang ikhlas berbuat baik tidak mengharapkan imbalan atau terima kasih dari orang lain. Ia berbuat baik hanya karena ingin mendapatkan ridha Allah.

  • Menahan diri dari perbuatan dosa karena Allah

    Ikhlas juga dapat diwujudkan dalam menahan diri dari perbuatan dosa. Seorang muslim yang ikhlas menahan diri dari perbuatan dosa bukan karena takut dihukum atau dicela oleh manusia. Ia menahan diri dari perbuatan dosa hanya karena ingin mendapatkan ridha Allah.

  • Menerima cobaan dengan ikhlas

    Ikhlas juga dapat diwujudkan dalam menerima cobaan dengan lapang dada. Seorang muslim yang ikhlas menerima cobaan tidak mengeluh atau menyalahkan orang lain. Ia menerima cobaan dengan ikhlas karena percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah.

Dengan mengamalkan ikhlas, seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya, menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Istiqomah

Istiqomah merupakan salah satu aspek penting dalam pengendalian diri dalam Islam. Istiqomah adalah konsisten dalam menjalankan perintah Allah, baik dalam keadaan senang maupun susah. Dengan istiqomah, seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama.

  • Melaksanakan ibadah wajib secara teratur

    Salah satu bentuk istiqomah adalah melaksanakan ibadah wajib secara teratur. Seorang muslim yang istiqomah tidak akan meninggalkan salat, puasa, zakat, dan haji tanpa alasan yang syar’i.

  • Menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW

    Selain ibadah wajib, seorang muslim yang istiqomah juga akan menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW. Sunnah adalah perbuatan atau perkataan Nabi Muhammad SAW yang tidak wajib, namun dianjurkan untuk dilakukan. Dengan menjalankan sunnah, seorang muslim dapat melengkapi ibadah wajibnya dan meningkatkan ketakwaannya kepada Allah.

  • Menghindari perbuatan dosa

    Seorang muslim yang istiqomah juga akan menghindari perbuatan dosa. Dosa adalah segala sesuatu yang dilarang oleh Allah. Dengan menghindari perbuatan dosa, seorang muslim dapat menjaga kebersihan hatinya dan terhindar dari azab Allah.

  • Bersabar dalam menghadapi cobaan

    Cobaan adalah ujian dari Allah yang dapat menimpa siapa saja. Seorang muslim yang istiqomah akan bersabar dalam menghadapi cobaan. Ia percaya bahwa cobaan adalah bagian dari rencana Allah untuk menguji keimanannya. Dengan bersabar, seorang muslim dapat meningkatkan ketakwaannya kepada Allah dan mendapatkan pahala yang besar.

Baca Juga  Temukan Rahasia Manfaat Komunikasi Daring yang Jarang Diketahui

Dengan mengamalkan istiqomah, seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya, menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Tawakal

Tawakal adalah salah satu aspek penting dalam pengendalian diri dalam Islam. Tawakal adalah berserah diri kepada Allah, percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak-Nya dan kita hanya bisa berusaha semaksimal mungkin. Dengan tawakal, seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama.

Tawakal tidak berarti pasrah dan tidak berusaha. Justru, tawakal adalah landasan bagi seorang muslim untuk berusaha semaksimal mungkin. Karena kita yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah, maka kita tidak akan mudah putus asa dan menyerah. Kita akan terus berusaha dan berikhtiar, namun kita juga menyadari bahwa hasil akhir adalah milik Allah.

Ada banyak contoh nyata bagaimana tawakal dapat membantu pengendalian diri. Misalnya, seorang mahasiswa yang tawakal akan belajar dengan giat dan berusaha semaksimal mungkin. Namun, ia tidak akan khawatir berlebihan tentang hasilnya. Ia percaya bahwa jika Allah menghendaki ia lulus, maka ia akan lulus. Sebaliknya, jika Allah menghendaki ia tidak lulus, maka ia akan menerima kenyataan itu dengan lapang dada.

Dengan mengamalkan tawakal, seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya, menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Ridha

Dalam Islam, pengendalian diri (nafs) merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Salah satu aspek penting dalam pengendalian diri adalah ridha, yaitu menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada. Ridha mengajarkan kita untuk menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, baik itu menyenangkan maupun menyakitkan, sebagai kehendak Allah. Dengan ridha, kita dapat mengendalikan hawa nafsu kita dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama.

  • Syukur dan Sabar
    Ridha erat kaitannya dengan syukur dan sabar. Ketika kita bersyukur, kita menerima dan menghargai segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Ketika kita sabar, kita menerima dan menghadapi segala kesulitan yang kita alami dengan lapang dada. Dengan menggabungkan syukur dan sabar, kita dapat mencapai ridha, yaitu menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada.
  • Mengendalikan Hawa Nafsu
    Ridha juga membantu kita mengendalikan hawa nafsu. Ketika kita menerima segala ketentuan Allah, kita tidak akan mudah terpengaruh oleh keinginan duniawi. Kita akan lebih mudah mengendalikan nafsu dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama.
  • Menghilangkan Kecemasan dan Kesedihan
    Ridha dapat menghilangkan kecemasan dan kesedihan. Ketika kita menerima segala ketentuan Allah, kita tidak akan mudah cemas atau sedih ketika menghadapi masalah. Kita akan yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah untuk kebaikan kita.
  • Memperoleh Pahala
    Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang ridha. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang hamba yang menerima segala sesuatu yang datang dari Allah baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan melainkan Allah akan menjadikannya sebagai ganti surga.” (HR. Tirmidzi)

Dengan mengamalkan ridha, kita dapat mengendalikan diri kita, menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Pertanyaan Umum tentang Dalam Islam Pengendalian Diri Disebut

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang pengendalian diri dalam Islam:

Pertanyaan 1: Apa pengertian pengendalian diri dalam Islam?

Jawaban: Pengendalian diri dalam Islam disebut nafs, yaitu bagian dari jiwa manusia yang memiliki kecenderungan untuk melakukan hawa nafsu dan syahwat. Oleh karena itu, pengendalian diri menjadi sangat penting dalam ajaran Islam agar seorang muslim dapat mengendalikan hawa nafsunya dan mengikuti ajaran agama dengan baik.

Pertanyaan 2: Apa saja manfaat pengendalian diri dalam Islam?

Jawaban: Pengendalian diri memiliki banyak manfaat dalam kehidupan seorang muslim, di antaranya:

Baca Juga  Mengenal Kitab Negarakertagama: Karya Sastra Peninggalan Kerajaan Majapahit

  • Membantu seorang muslim untuk menghindari dosa dan maksiat.
  • Membuat seorang muslim lebih tenang dan tentram dalam menghadapi cobaan hidup.
  • Membantu seorang muslim untuk menjadi lebih sabar dan tabah.
  • Membantu seorang muslim untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam beribadah.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara mengendalikan diri dalam Islam?

Jawaban: Pengendalian diri dalam Islam dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya:

  • Membaca Al-Qur’an dan merenungkannya.
  • Melakukan salat dan berdoa.
  • Berpuasa.
  • Bersedekah.
  • Menjaga pergaulan dan lingkungan.

Pertanyaan 4: Mengapa pengendalian diri penting dalam Islam?

Jawaban: Pengendalian diri penting dalam Islam karena dapat membantu seorang muslim untuk menjalani hidupnya sesuai dengan ajaran agama, menghindari dosa dan maksiat, serta meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Pertanyaan 5: Bagaimana pengendalian diri dapat membantu seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban: Pengendalian diri dapat membantu seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari dengan cara:

  • Membantu mengendalikan emosi dan menghindari tindakan yang merugikan.
  • Membantu membuat keputusan yang bijaksana dan sesuai dengan ajaran agama.
  • Membantu fokus pada hal-hal yang penting dan bermanfaat.
  • Membantu menghindari pergaulan dan lingkungan yang negatif.

Pertanyaan 6: Apa saja aspek-aspek penting dalam pengendalian diri dalam Islam?

Jawaban: Aspek-aspek penting dalam pengendalian diri dalam Islam antara lain: mujahadah (berjuang melawan hawa nafsu), sabar, syukur, tawadhu, ikhlas, istiqomah, tawakal, dan ridha.

Dengan memahami dan mengamalkan pengendalian diri dalam Islam, seorang muslim dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Lanjut ke bagian artikel selanjutnya…

Tips Mengendalikan Diri dalam Islam

Pengendalian diri merupakan aspek penting dalam ajaran Islam. Dengan mengendalikan diri, seorang muslim dapat menjalani hidupnya sesuai dengan ajaran agama, menghindari dosa dan maksiat, serta meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengendalikan diri dalam Islam:

1. Perkuat Iman Anda

Landasan utama pengendalian diri dalam Islam adalah iman yang kuat. Ketika Anda memiliki iman yang kuat, Anda akan lebih mudah percaya pada janji Allah dan yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak-Nya. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah menerima segala ketentuan Allah dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama.

2. Perbanyak Ibadah

Salah satu cara untuk memperkuat iman adalah dengan memperbanyak ibadah. Ibadah dapat membantu Anda mendekatkan diri kepada Allah dan merasakan kehadiran-Nya. Semakin dekat Anda kepada Allah, semakin mudah Anda mengendalikan diri dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama.

3. Bergaul dengan Orang-orang Saleh

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Jika Anda ingin mengendalikan diri, sebaiknya bergaul dengan orang-orang saleh yang dapat memberikan pengaruh positif dalam hidup Anda. Bergaul dengan orang-orang saleh dapat membantu Anda belajar bagaimana mengendalikan hawa nafsu dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama.

4. Hindari Pemicu Hawa Nafsu

Setiap orang memiliki pemicu hawa nafsu yang berbeda-beda. Kenali pemicu hawa nafsu Anda dan hindarilah hal-hal yang dapat memicunya. Misalnya, jika Anda mudah tergoda oleh makanan, hindarilah tempat-tempat yang menjual makanan yang dapat memicu hawa nafsu Anda.

5. Berlatih Sabar dan Syukur

Sabar dan syukur merupakan dua kunci pengendalian diri. Ketika Anda bersabar, Anda akan lebih mudah menerima segala ketentuan Allah dan tidak mudah terbawa emosi. Ketika Anda bersyukur, Anda akan lebih mudah menghargai nikmat Allah dan tidak mudah tergoda oleh hawa nafsu.

Kesimpulan

Mengendalikan diri bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan pertolongan Allah dan usaha yang sungguh-sungguh, kita dapat melakukannya. Dengan mengendalikan diri, kita dapat menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, menghindari dosa dan maksiat, serta meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Kesimpulan

Pengendalian diri dalam Islam, atau yang disebut dengan nafs, merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Dengan mengendalikan diri, seorang muslim dapat menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, menghindari dosa dan maksiat, serta meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri dalam Islam, di antaranya adalah memperkuat iman, memperbanyak ibadah, bergaul dengan orang-orang saleh, menghindari pemicu hawa nafsu, serta berlatih sabar dan syukur. Dengan pertolongan Allah dan usaha yang sungguh-sungguh, kita semua dapat mengendalikan diri dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama.

Youtube Video: