Penyakit Demam Berdarah: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Penyakit Demam Berdarah: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Posted on

biotifor.or.id – Demam Berdarah adalah kondisi yang ditandai dengan demam tinggi (di atas 38°C) dan gejala-gejala lain yang berkaitan dengan infeksi virus dengue. Virus dengue adalah jenis virus yang termasuk dalam keluarga Flaviviridae. Virus ini dapat menyerang berbagai jenis hewan, termasuk manusia.

Penyakit demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini hidup di daerah terumbu karang dan air stagnan yang menjadi sarangnya. Nyamuk ini dapat menyuntikkan virus dengue ke manusia melalui gigitannya.

Penyakit Demam Berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Menurut data Badan Kesehatan Republik Indonesia (BKRI), pada tahun 2020 terdapat 1.021 kasus demam berdarah di Indonesia dengan jumlah korban jiwa 1.057 orang. Jumlah kasus ini meningkat dibandingkan tahun 2019 yang hanya 1.003 kasus dengan jumlah korban jiwa 1.021 orang.

Penyakit demam berdarah dapat menyebabkan komplikasi serius seperti anemia, gagal ginjal, dan kerusakan hati pada beberapa kasus yang tidak ditangani dengan baik. Komplikasi ini dapat mengancam nyawa korban penyakit.

demam berdarah

Penyebab Penyakit Demam Berdarah

A. Virus Dengue

1. Jenis-jenis virus dengue

Virus dengue memiliki tiga jenis utama yaitu:

  • DENV-1: Jenis virus yang menyebabkan demam berdarah pertama kali.
  • DENV-2: Jenis virus yang menyebabkan demam berdarah kedua.
  • DENV-3: Jenis virus yang menyebabkan demam berdarah ketiga.

Setiap jenis virus dengue dapat menyerang manusia secara bersamaan atau secara bergantian.

2. Cara penularan virus

Virus dengue dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti melalui gigitannya pada manusia atau hewan yang terinfeksi.

B. Vektor Penyakit

1. Peran nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor penyakit demam berdarah utama di Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara dan Afrika Selatan.

Nyamuk ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Warna kulitnya cokelat kekuningan dengan garis-garis putih.
  • Ukurannya sekitar 5 mm dengan sayapnya panjang sekitar 2 cm.
  • Mampu hidup di lingkungan asin hingga basah.
  • Mampu bertahan hidup hingga dua minggu tanpa makan.
  • Mampu menghasilkan telur sebanyak 200 hingga 400 butir per musim.
  • Mampu menyuntikkan virus ke dalam tubuh manusia melalui gigitannya.

2. Lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk

Nyamuk Aedes aegypti dapat berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang memiliki kondisi sebagai berikut:

  • Air stagnan seperti bekas air minum, air bocor, air terjun, atau air terendah.
  • Tempat sampah seperti botol plastik, kaleng kosong, atau tempat sampah lain
  • Tempat sampah seperti botol plastik, kaleng kosong, atau tempat sampah lain yang dapat menampung air.
  • Daerah terumbu karang yang memiliki air dalam dan tidak terlalu kering.
  • Daerah perkotaan yang memiliki banyak bangunan dan pohon.
Baca Juga  Bukan Cuma Buahnya, Ternyata Kulit Salak Direbus Juga Punya Keajaiban!

Gejala Demam Berdarah

A. Tahapan Gejala

Demam berdarah dapat menimbulkan gejala-gejala yang berbeda-beda pada setiap fase penyakit. Gejala-gejala ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Gejala-gejala ini dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

  • Fase demam: Tahap ini ditandai dengan demam tinggi (di atas 38°C) yang dapat mencapai 40°C atau lebih. Demam ini biasanya muncul sekitar 2 hingga 7 hari setelah terpapar virus dengue. Demam ini dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
  • Fase kritis: Tahap ini ditandai dengan gejala-gejala yang lebih serius dan mengancam jiwa, seperti anemia, gagal ginjal, dan kerusakan hati. Gejala-gejala ini dapat muncul sekitar 3 hingga 10 hari setelah demam berdarah pertama kali. Gejala-gejala ini dapat menyebabkan komplikasi yang membutuhkan perawatan medis intensif.
  • Fase pemulihan: Tahap ini ditandai dengan penurunan demam dan gejala-gejalanya. Gejala-gejalanya dapat mulai membaik sekitar 1 hingga 2 minggu setelah demam berdarah pertama kali. Namun, korban penyakit masih harus menjaga kesehatannya dengan mengonsumsi obat-obatan, minum banyak cairan, dan istirahat yang cukup.

B. Manifestasi Klinis

Demam berdarah dapat menyebabkan manifestasi klinis yang beragam pada setiap kasusnya. Manifestasi klinis adalah gejala atau kondisi yang tampak di permukaan tubuh korban penyakit.

Manifestasi klinis demam berdarah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Demam tinggi: Demam tinggi adalah manifestasi klinis yang paling umum dan paling serius dari demam berdarah. Demam tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, diare, ruam kulit, nyeri sendi dan otot, serta gangguan fungsi organ tubuh.
  • Ruam kulit: Ruam kulit adalah manifestasi klinis yang paling jarang dan paling ringan dari demam berdarah. Ruam kulit dapat menyebabkan gatal-gatal, ruam merah atau kuning pada kulit atau mata.

Diagnosis dan Pengobatan

A. Metode Diagnosis

Metode diagnosis demam berdarah adalah proses untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi virus dengue atau tidak.

Metode diagnosis demam berdarah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Pemeriksaan darah: Pemeriksaan darah adalah metode diagnosis yang paling akurat dan paling cepat untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus dengue atau tidak. Pemeriksaan darah dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh darah korban penyakit dan menganalisisnya di laboratorium untuk mendeteksi adanya virus dengue.
  • Deteksi virus menggunakan tes molekuler: Deteksi virus menggunakan tes molekuler adalah metode diagnosis alternatif untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus dengue atau tidak. Deteksi virus menggunakan tes molekuler dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh darah korban penyakit dan menganalisisnya di laboratorium untuk mendeteksi adanya DNA atau RNA virus dengue.
Baca Juga  Cara Menghilangkan Uban Di Usia Muda Secara Alami

B. Pendekatan Pengobatan

Pendekatan pengobatan demam berdarah adalah proses untuk mengatasi gejala dan komplikasi yang timbul akibat infeksi virus dengue.

Pendekatan pengobatan demam berdarah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Pengelolaan gejala: Pengelolaan gejala adalah pendekatan pengobatan yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, mencegah dehidrasi, dan mempercepat penyembuhan. Pengelolaan gejala dilakukan dengan memberikan obat-obatan, minum banyak cairan, dan istirahat yang cukup. Obat-obatan yang dapat digunakan antara lain paracetamol, ibuprofen, atau aspirin untuk meredakan demam dan nyeri. Cairan yang dapat diminum antara lain air putih, air bersih, jus buah, atau oralit untuk mengganti cairan yang hilang akibat demam dan muntah. Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh memulihkan diri dari infeksi.
  • Perawatan medis intensif pada fase kritis: Perawatan medis intensif pada fase kritis adalah pendekatan pengobatan yang bertujuan untuk mengatasi komplikasi yang lebih serius dan mengancam jiwa, seperti anemia, gagal ginjal, dan kerusakan hati. Perawatan medis intensif pada fase kritis dilakukan dengan memberikan transfusi darah, diuretik, hemodialisis, atau transplantasi hati jika diperlukan. Perawatan medis intensif pada fase kritis membutuhkan bantuan dokter spesialis dan fasilitas kesehatan yang memadai.

Pencegahan Demam Berdarah

A. Upaya Pribadi

Upaya pribadi adalah tindakan yang dapat dilakukan oleh individu untuk mencegah terpapar virus dengue atau menurunkan risiko terinfeksi virus dengue.

Upaya pribadi demam berdarah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Penggunaan kelambu: Penggunaan kelambu adalah upaya pribadi yang bertujuan untuk mencegah nyamuk Aedes aegypti menyuntikkan virus dengue ke tubuh manusia melalui gigitannya. Penggunaan kelambu dilakukan dengan memakai sarung tangan saat berada di daerah terumbu karang atau air stagnan. Sarung tangan dapat membantu menghalangi nyamuk dari menyentuh kulit manusia.
  • Penggunaan repelan nyamuk: Penggunaan repelan nyamuk adalah upaya pribadi yang bertujuan untuk mengusir nyamuk Aedes aegypti dari sekitar rumah atau tempat tinggal manusia. Penggunaan repelan nyamuk dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti cuka, minyak esensial, atau lilin aromaterapi yang memiliki bau tidak disukai oleh nyamuk.

B. Pengendalian Vektor

Pengendalian vektor adalah tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat untuk mengurangi populasi atau aktivitas nyamuk Aedes aegypti.

Baca Juga  5 Bandara Yang Ada Di Jawa Tengah : Akses Mudah

Pengendalian vektor demam berdarah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Program fogging: Program fogging adalah pengendalian vektor yang bertujuan untuk membunuh atau menangkap nyamuk Aedes aegypti di daerah terumbu karang atau air stagnan dengan menggunakan larutan kimia seperti DDT atau malathion. Program fogging dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal dan rencana yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
  • Pemusnahan tempat perkembangbiakan nyamuk: Pemusnahan tempat perkembangbiakan nyamuk adalah pengendalian vektor yang bertujuan untuk menghilangkan sumber-sumber air stagnan atau tempat sampah lainnya di daerah terumbu karang atau air stagnan dengan menggunakan alat-alat seperti palu, sekop, ember, atau ember listrik. Pemusnahan tempat perkembangbiakan nyamuk dilakukan secara rutin sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan.

Kesimpulan

Demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti anemia, gagal ginjal, dan kerusakan hati. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, pencegahan dan kasus demam berdarah di Indonesia.

Penyebab demam berdarah adalah infeksi virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala demam berdarah dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Diagnosis demam berdarah dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah atau deteksi virus menggunakan tes molekuler. Pengobatan demam berdarah dapat dilakukan dengan pengelolaan gejala atau perawatan medis intensif pada fase kritis. Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan upaya pribadi atau pengendalian vektor. Peran masyarakat dalam pencegahan adalah dengan edukasi masyarakat atau kerjasama dengan pemerintah.

Demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Pemerintah telah melakukan upaya-upaya dalam penanggulangan penyakit ini. Namun, masih diperlukan upaya-upaya tambahan untuk mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti dan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pencegahan demam berdarah.

Demikian artikel yang saya buatkan untuk Anda. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang penyakit demam berdarah. Terima kasih telah