Lafadz Takbiran: Idul Fitri dan Idul Adha Lengkap!

Lafadz Takbiran: Idul Fitri dan Idul Adha Lengkap!

Posted on

Biotifor.or.idLafadz Takbiran merupakan rangkaian kata atau kalimat yang diucapkan oleh umat Islam untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT. Takbiran berasal dari kata “takbir” yang memiliki arti “membesarkan” atau “mengagungkan”.

Umumnya diucapkan saat perayaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, serta pada saat-saat tertentu dalam ibadah umat Islam, seperti dalam shalat dan haji. Biasanya yang paling dikenal adalah “Allahu Akbar,” yang berarti “Allah Maha Besar.”

Seiring berjalannya waktu, tradisi mengucapkan takbiran menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan umat Islam di seluruh dunia. Takbiran diucapkan mulai dari malam takbir hingga selesai shalat ied sebagai tanda kebersamaan dan kegembiraan dalam merayakan hari raya yang fitrah.

Lafadz Takbiran Idul Fitri sesuai Sunnah

Berikut merupakan lafal takbir Idul Fitri secara lengkap. Sepertihalnya kutipan dari NU Online. Takbir diucapkan sebanyak tiga kali sesuai penjelasan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’, Syarhul Muhadzdzab:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.

Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.”

Selain ketiga takbir tersebut, kita dapat menambahkan zikir berikut ini, sebagaimana zikir-takbir yang diucapkan Rasulullah SAW di Bukit Shafa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na’budu illa iyyahu mukhlishina lahud dana wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar.

Melalui zikir-takbir ini, kita diajak untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meresapi makna dari perayaan Idul Fitri. Zikir ini merupakan bagian dari tradisi Nabi Muhammad SAW yang dapat kita contoh dalam menjalani ibadah dan kehidupan sehari-hari sebagai umat Islam yang taat.

Baca Juga  Niat Puasa Hajat: Panduan , Tujuan, dan Keutamaannya

Adapun lafadz takbiran yang sering diucapkan oleh masyarakat berikut ini juga tidak bermasalah. Lafal takbir tersebut cukup baik untuk kita amalkan :

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.

Artinya: “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”

Dalam menjalani ibadah, kita dianjurkan untuk mengikuti tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para ulama. Namun, variasi Lafadz takbiran yang digunakan oleh masyarakat juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi umat Islam di berbagai daerah. Selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam, kita bisa mengamalkan lafal takbir yang kita anggap baik dan penuh makna.

Etika dan Adab dalam Mengucapkan

Etika dan Adab dalam Mengucapkan Lafadz Takbiran

Untuk Pengucapan yang benar, kita perlu memperhatikan beberapa aspek, antara lain:

  1. Sebaiknya kita menggunakan bahasa Arab yang merupakan bahasa asli Al-Qur’an dan Hadits. Namun, di beberapa daerah, mungkin ada variasi lafal takbiran yang menggunakan bahasa lokal. Hal ini tidak bermasalah, asalkan tidak mengubah makna dan esensi dari takbir itu sendiri.
  2. Kita perlu melafalkan setiap huruf dan kata dengan jelas, agar maknanya mudah dipahami oleh orang yang mendengarnya.
  3. Kita harus memahami makna di balik lafal tersebut. Hal ini akan membantu kita untuk meresapi makna takbiran dan melantunkannya dengan penuh kekhusyuan.
  4. Kita sebaiknya mengikuti tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para ulama. Hal ini akan memastikan bahwa kita mengucapkan lafadz yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
  5. Dalam mengucapkan lafal takbiran, kita bisa melantunkannya dengan irama yang khas, yang melambangkan kegembiraan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Baca Juga  Tips Interview Kerja, Gerbang Menuju Kesuksesan

Dengan memperhatikan aspek-aspek di atas, kita akan mampu mengucapkan lafadz takbiran yang benar dan penuh makna, serta menjadikannya sebagai ungkapan syukur kita kepada Allah SWT dalam merayakan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Kesimpulan

Dengan demikian, lafadz takbiran Idul Fitri memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Takbiran mengajarkan kita untuk selalu mengagungkan Allah, menjalin persaudaraan, bersyukur atas nikmat-Nya, serta mengikuti tuntunan Rasulullah SAW. Semoga kita selalu istiqamah dalam mengamalkannya dan menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sebagai umat Islam. Amin…