biotifor.or.id – Syzygium oleana, atau daun pucuk merah, adalah salah satu tanaman hias yang paling populer di Indonesia dan memiliki banyak manfaat. Daun tanaman ini berbentuk lancet yang tumbuh rapat antara satu sama lain dan memiliki bagian atas berwarna merah. Tanaman ini memiliki daun merah muda yang indah. Namun, seiring bertambahnya usia, daun ini akan berwarna hijau.
Tanaman pucuk merah memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan lingkungan selain indah dipandang. Daun pucuk merah mengandung banyak senyawa bioaktif dengan aktivitas antioksidan dan antibakteri yang tinggi. Ini termasuk fenol, flavonoid, asam betulinat, alkaloid, triterpenoid, steroid, dan saponin.
Ragam Manfaat Daun Pucuk Merah
Daun pucuk merah dapat digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati berbagai penyakit, serta membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan menyerap karbon dioksida (CO2) dan menyimpan cadangan air. Berikut adalah beberapa manfaat daun pucuk merah:
Mencegah dan Mengobati Kanker
Kemampuan ekstrak daun pucuk merah untuk mencegah dan mengobati kanker adalah hasil dari senyawa asam betulinat dan triterpenoid yang terkandung di dalamnya yang dapat membunuh sel kanker dan menghentikan penyebarannya.
Universitas Mulawarman meneliti ekstrak daun pucuk merah memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan IC50 sebesar 8,9 g/mL. Universitas Gadjah Mada juga meneliti ekstrak daun pucuk merah sebagai antiproliferatif terhadap sel kanker payudara T47D dengan IC50 sebesar 10,6 g/mL.
Ekstrak daun pucuk merah juga dapat meningkatkan fungsi enzim glutation S-transferase (GST), yang bertanggung jawab untuk menghilangkan zat karsinogenik. Oleh karena itu, ekstrak daun pucuk merah melindungi tubuh dari zat-zat berbahaya yang dapat menyebabkan kanker.
Menurunkan Kadar Gula Darah
Senyawa steroid dan terpenoid yang terkandung dalam ekstrak daun pucuk merah memiliki potensi untuk meningkatkan sensitivitas insulin sambil menurunkan resistensi insulin https://tanahkaya.com/pucuk-merah/.
Hormon insulin bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme glukosa tubuh. Jika tubuh tidak menunjukkan respons atau kekurangan insulin, kadar gula darah akan meningkat, menyebabkan diabetes mellitus. Diabetes mellitus adalah kondisi jangka panjang yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti masalah ginjal, jantung, saraf, mata, dan kulit.
Universitas Negeri Malang melakukan penelitian yang menemukan bahwa ekstrak daun pucuk merah dengan dosis 200 mg/kgBB selama 14 hari dapat menurunkan kadar gula darah tikus diabetes induksi aloksan sebesar 38,9%.
Studi lain dari Universitas Udayana menemukan bahwa ekstrak daun pucuk merah dengan dosis 100 mg/kgBB selama 28 hari dapat menurunkan kadar gula darah tikus diabetes induksi streptozotosin sebesar 38,9%..
Mengatasi Diare dan Kram Perut
Senyawa asam betulinat dalam ekstrak daun pucuk merah memiliki sifat antidiare dan antispasmodik.
Antispasmodik adalah sifat yang dapat merelaksasi otot-otot polos di dinding usus yang berkontraksi secara tidak teratur, yang menyebabkan kram perut. Antidiare adalah sifat yang dapat menghentikan atau mengurangi frekuensi dan volume buang air besar yang encer atau cair.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Udayana, ekstrak daun pucuk merah dengan dosis 100 mg/kg dapat mengurangi kontraksi usus tikus dengan asetilkolin sebesar 57,1% dan frekuensi dan volume buang air besar tikus dengan magnesium sulfat sebesar 66,7% dan 63,6%, masing-masing.
Baca Juga | Manfaat Daun Pisang untuk Kesehatan dan Lingkungan
Mencegah Infeksi Bakteri
Senyawa fenol, flavonoid, alkaloid, dan saponin dalam ekstrak daun pucuk merah memiliki sifat antibakteri yang mencegah infeksi bakteri.
Sifat yang dikenal sebagai antibakteri memiliki kemampuan untuk membunuh atau menghentikan perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella typhi, dan Pseudomonas aeruginosa adalah beberapa bakteri patogen yang dapat dihilangkan dengan ekstrak daun pucuk merah.
Studi Universitas Udayana menemukan bahwa ekstrak daun pucuk merah menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus, E. coli, S. typhi, dan P. aeruginosa dengan diameter zona hambat 11,67 mm, 10 mm, 9 mm, dan 8 mm. Studi Universitas Negeri Malang juga menemukan bahwa ekstrak daun pucuk merah menghambat pertumbuhan bakteri dengan diam.
Menjaga Keharmonisan Ekosistem
Selain menguntungkan kesehatan, daun pucuk merah juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Ini karena laju fotosintesis dan kandungan timbal (Pb) daun pucuk merah menunjukkan bahwa tanaman ini menyerap lebih banyak karbon dioksida (CO2) daripada jenis tumbuhan lainnya.
Proses kimia yang disebut fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan dengan mengubah CO2 dan air sebagai bahan dasar untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Akibatnya, tumbuhan dapat mengurangi kadar CO2 di udara, yang merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.
Kemampuan tanaman untuk menyerap logam berat dari udara ditunjukkan oleh kandungan Pb dalam daun pucuk merah. Logam berat adalah zat kimia yang merugikan lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa sumber logam berat adalah pembakaran sampah, industri, dan asap kendaraan bermotor.
Studi Universitas Negeri Malang menemukan bahwa fotosintesis daun pucuk merah mencapai 0,0218 mg CO2/g/jam, dengan kandungan Pb 0,0025 mg/g. Studi Universitas Udayana menemukan bahwa fotosintesis daun pucuk merah mencapai 0,024 mg CO2/g/jam, dengan kandungan Pb 0,003 mg/g.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan jenis tumbuhan lainnya, daun pucuk merah menyerap CO2 dan Pb lebih banyak. Ini menunjukkan bahwa tanaman ini dapat membantu mengurangi polusi udara dan efek rumah kaca yang merugikan lingkungan.
Itulah beberapa manfaat daun pucuk merah yang harus Anda ketahui. Daun pucuk merah tidak hanya memiliki nilai estetika yang luar biasa, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan dan lingkungan yang luar biasa. Anda dapat menanamnya sebagai tanaman hias atau sebagai obat herbal di rumah Anda.