biotifor.or.id – Penyebab Mata Kuning , Kuning pada mata, disebut juga dengan istilah “ikterus”, adalah kondisi di mana putih mata, atau sklera, mengalami perubahan warna menjadi kuning. Penyebab utama adalah akumulasi bilirubin dalam darah, yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh melalui hati dan saluran empedu setelah sel darah merah pecah. Kekurangan fungsi hati, gangguan sumsum tulang, atau hambatan dalam saluran empedu dapat mengakibatkan penumpukan bilirubin, yang kemudian menciptakan perubahan warna ini.
Mata kuning dapat mengisyaratkan adanya permasalahan kesehatan yang serius, oleh karena itu, penting untuk memahami penyebabnya dan mencari penanganan secepat mungkin. Dalam tulisan ini, kami akan mengulas anatomi mata, faktor pemicu mata kuning, gejala serta dampak yang mungkin terjadi, dan juga strategi pencegahan serta tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi kondisi ini.
Macam-Macam Penyebab Mata Kuning
Ada beberapa penyebab yang bisa menyebabkan mata kuning, antara lain:
Gangguan Pada Hati
Hati, sebagai organ vital dalam tubuh, memiliki peran utama dalam proses penyaringan darah, produksi empedu, penyimpanan glikogen, dan regulasi metabolisme. Namun, apabila hati mengalami kerusakan atau terkena penyakit, fungsinya dapat terganggu, menyebabkan penumpukan bilirubin dalam sirkulasi darah. Sejumlah gangguan hati yang dapat berkontribusi pada munculnya mata kuning adalah sebagai berikut:
1. Penyakit Hati Kronis
Kondisi di mana hati mengalami peradangan atau pembentukan jaringan parut yang berlangsung dalam juraan waktu yang panjang. Penyakit hati kronis dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus (seperti hepatitis B atau C), konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, diabetes, atau gangguan autoimun.
2. Hepatitis
Ini merupakan peradangan hati yang bisa dipicu oleh berbagai penyebab, termasuk infeksi virus, bakteri, jamur, penggunaan obat-obatan tertentu, paparan racun, atau konsumsi alkohol yang berlebihan. Hepatitis dapat terjadi dalam bentuk akut (berlangsung selama kurang dari 6 bulan) atau kronis (berlangsung lebih dari 6 bulan). Gejalanya meliputi demam, mual, muntah, nyeri perut, mata dan kulit yang menguning, serta perubahan warna urine menjadi gelap.
Gangguan Pada Sumsum Tulang
Sumsum tulang merupakan jaringan lunak yang berlokasi di dalam tulang dan memiliki peran krusial dalam pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Gangguan pada sumsum tulang dapat mengganggu produksi sel darah merah, baik dalam jumlah yang kurang atau berlebihan. Dampaknya adalah peningkatan bilirubin dalam sirkulasi darah karena sel darah merah tidak berfungsi dengan optimal atau mengalami pemecahan yang berlebihan. Sejumlah contoh gangguan sumsum tulang yang mungkin berkontribusi pada terjadinya mata kuning meliputi:
1. Anemia hemolitik
suatu keadaan di mana sel darah merah mengalami pemecahan yang lebih cepat dari biasanya. Faktor pemicu anemia hemolitik dapat berasal dari aspek genetik, infeksi, penggunaan obat-obatan tertentu, paparan racun, atau penyakit autoimun. Gejalanya meliputi kelemahan, rasa pusing, sesak napas, detak jantung yang meningkat, perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning, serta urine yang menggelap.
2. Thalassemia
sebuah kelainan genetik yang mengakibatkan produksi hemoglobin tidak optimal dalam tubuh. Hemoglobin adalah protein yang berperan penting dalam membawa oksigen dalam sel darah merah. Thalassemia dapat menimbulkan gejala seperti anemia, gangguan pertumbuhan, peningkatan kerapuhan tulang, hepatomegali (pembesaran hati), splenomegali (pembesaran limpa), serta perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning.
Masalah Pada Saluran Empedu
Empedu adalah suatu cairan yang dihasilkan oleh hati dan memiliki kandungan seperti bilirubin, kolesterol, dan lemak. Fungsi utama dari empedu adalah untuk membantu dalam proses pencernaan lemak serta penyerapan vitamin yang larut dalam lemak. Saluran empedu merupakan sistem saluran yang menghubungkan hati dengan usus kecil, dan berperan dalam pengeluaran empedu. Namun, apabila terjadi masalah pada saluran empedu, aliran empedu bisa mengalami hambatan, yang kemudian menyebabkan peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Beberapa contoh permasalahan yang mungkin terjadi pada saluran empedu dan dapat berperan dalam timbulnya mata kuning meliputi:
1. Batu Empedu
merujuk pada pembentukan endapan keras dalam kantong empedu atau saluran empedu, yang bisa disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol atau bilirubin dalam empedu, atau oleh gangguan kontraksi kantong empedu. Batu empedu dapat menimbulkan gejala seperti nyeri di sebelah kanan atas perut, mual, muntah, demam, perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning, serta urine yang lebih gelap dari biasanya.
2. Kolestasis
merupakan keadaan di mana aliran empedu terhambat karena penyumbatan atau peradangan pada saluran empedu. Faktor pemicu kolestasis dapat berasal dari batu empedu, tumor, infeksi, penggunaan obat-obatan tertentu, atau kondisi kehamilan. Kolestasis bisa menimbulkan gejala seperti gatal-gatal, perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning, perubahan warna urine menjadi lebih gelap, serta tinja yang cenderung lebih muda dari biasanya.
Faktor lain Yang Dapat Mempengaruhi Warna Mata
Di samping gangguan yang terkait dengan hati, sumsum tulang, atau saluran empedu, terdapat sejumlah faktor lain yang juga bisa berdampak pada perubahan warna mata. Berikut beberapa contoh faktor tambahan yang mungkin berkontribusi pada terjadinya mata kuning:
1. Pola makan yang kaya pewarna alami atau buatan mampu memengaruhi penampilan mata.
Sebagai contoh, makanan yang mengandung beta karoten seperti wortel, labu, atau mangga, bisa memberikan nuansa oranye pada warna mata. Selain itu, kurkumin yang terdapat dalam bahan seperti kunyit dapat memberikan efek kuning pada mata.
2. Adanya kelainan genetik pada sebagian individu dapat mengakibatkan perubahan warna mata sebagai hasil dari gangguan dalam pigmen mata.
Contohnya, sindrom Gilbert, suatu penyakit genetik yang bisa meningkatkan kadar bilirubin dalam darah, bisa mengakibatkan perubahan warna mata menjadi lebih kuning, terutama saat mengalami situasi stres, puasa, atau kondisi penyakit.
Gejala dan Dampak
Mata kuning bisa disertai dengan gejala lainnya tergantung pada penyebabnya. Beberapa gejala umum yang bisa muncul bersama dengan mata kuning adalah:
- Kulit kuning
- Urine gelap
- Feses pucat
- Gatal-gatal
- Nyeri perut
- Mual
- Muntah
- Demam
- Lemas
- Pusing
- Sesak napas
- Denyut jantung cepat
Mata kuning bisa menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang jika tidak ditangani dengan baik. Beberapa dampak kesehatan jangka panjang yang bisa terjadi akibat mata kuning adalah:
1. Kerusakan permanen pada hati, sumsum tulang, atau saluran empedu
Kerusakan permanen ini bisa menyebabkan komplikasi seperti sirosis hati, gagal hati, kanker hati, gagal ginjal, infeksi darah, perdarahan internal, atau kematian.
2. Gangguan penglihatan
Mata kuning bisa menyebabkan gangguan penglihatan seperti mata kering, mata merah, mata gatal, mata berair, mata kabur, atau mata sensitif terhadap cahaya. Jika tidak diobati, gangguan penglihatan ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mata atau kebutaan.
3. Gangguan psikologis
Mata kuning bisa menyebabkan gangguan psikologis seperti stres, depresi, ansietas, atau rendah diri. Hal ini disebabkan oleh rasa tidak nyaman, tidak percaya diri, atau malu karena penampilan mata yang berbeda dari orang lain. Gangguan psikologis ini bisa mempengaruhi kualitas hidup dan hubungan sosial seseorang.
Kesimpulan
Mata kuning adalah kondisi di mana bagian putih mata berubah warna menjadi kuning karena penumpukan bilirubin di dalam darah. Bilirubin adalah produk sisa dari pemecahan sel darah merah yang seharusnya disaring oleh hati dan dibuang melalui empedu.
Penyebab mata kuning bisa bermacam-macam, mulai dari gangguan pada hati, sumsum tulang, atau saluran empedu hingga konsumsi berlebihan makanan berwarna atau penyakit genetik. Mata kuning bisa menimbulkan gejala dan dampak kesehatan jangka panjang yang serius jika tidak ditangani dengan baik.