Rumusan Pancasila menurut Soepomo adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila ini sangat penting bagi Indonesia karena menjadi landasan dalam penyelenggaraan negara. Pancasila juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya. Selain itu, Pancasila juga menjadi dasar dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Soepomo merumuskan Pancasila pada sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 31 Mei 1945. Rumusan Pancasila ini kemudian disetujui oleh anggota BPUPKI dan menjadi dasar negara Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Rumusan Pancasila Menurut Soepomo
Rumusan Pancasila menurut Soepomo merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Kelima prinsip ini menjadi pedoman dalam penyelenggaraan negara dan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
- Ketuhanan: Pengakuan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar spiritual bangsa Indonesia.
- Kemanusiaan: Pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia yang adil dan beradab.
- Persatuan: Pengakuan terhadap keberagaman suku, agama, ras, dan budaya bangsa Indonesia.
- Kerakyatan: Pengakuan terhadap kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara.
- Keadilan: Pengakuan terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara untuk mendapatkan keadilan.
- Dasar Negara: Rumusan Pancasila menjadi dasar dalam penyelenggaraan negara Indonesia.
- Pedoman Hidup: Rumusan Pancasila menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Sumber Hukum: Rumusan Pancasila menjadi sumber hukum dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
- Identitas Nasional: Rumusan Pancasila menjadi identitas nasional bangsa Indonesia.
- Konsensus Nasional: Rumusan Pancasila merupakan konsensus nasional yang disepakati oleh seluruh rakyat Indonesia.
Kelima prinsip dalam Rumusan Pancasila saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup bangsa Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mewujudkan cita-cita nasional Indonesia.
Ketuhanan
Prinsip Ketuhanan dalam rumusan Pancasila menurut Soepomo merupakan pengakuan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar spiritual bangsa Indonesia. Prinsip ini menempatkan nilai-nilai agama dan kepercayaan pada posisi yang tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Landasan Spiritual: Prinsip Ketuhanan menjadi landasan spiritual bagi bangsa Indonesia, yang mengakui adanya kekuatan supranatural yang mengatur kehidupan manusia dan alam semesta.
- Kebebasan Beragama: Prinsip Ketuhanan menjamin kebebasan beragama bagi seluruh warga negara Indonesia, sehingga setiap orang dapat menjalankan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Toleransi Beragama: Prinsip Ketuhanan mendorong sikap toleransi dan saling menghormati antarumat beragama, sehingga tercipta kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
- Moral dan Etika: Prinsip Ketuhanan menjadi sumber nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan keadilan.
Prinsip Ketuhanan dalam rumusan Pancasila menurut Soepomo memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya. Prinsip ini menjadi perekat yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia dalam semangat kebangsaan dan gotong royong.
Kemanusiaan
Prinsip Kemanusiaan dalam rumusan Pancasila menurut Soepomo merupakan pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia yang adil dan beradab. Prinsip ini menempatkan manusia sebagai makhluk yang memiliki nilai dan hak asasi yang harus dihormati dan dilindungi.
- Nilai Manusia: Prinsip Kemanusiaan mengakui bahwa setiap manusia memiliki nilai dan harga diri yang sama, tanpa memandang suku, agama, ras, atau status sosial.
- Hak Asasi Manusia: Prinsip Kemanusiaan menjamin perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, seperti hak hidup, kebebasan berpendapat, dan hak mendapatkan pendidikan.
- Keadilan dan Kesetaraan: Prinsip Kemanusiaan mengharuskan adanya keadilan dan kesetaraan dalammenganti, sehingga tidak ada seorang pun yang tertindas atau dirugikan.
- Persaudaraan Manusia: Prinsip Kemanusiaan mendorong sikap persaudaraan dan saling menghormati antar sesama manusia, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis dan damai.
Prinsip Kemanusiaan dalam rumusan Pancasila menurut Soepomo memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang adil, beradab, dan sejahtera. Prinsip ini menjadi dasar bagi pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, baik secara fisik, mental, maupun spiritual.
Persatuan
Prinsip Persatuan dalam rumusan Pancasila menurut Soepomo merupakan pengakuan terhadap keberagaman suku, agama, ras, dan budaya bangsa Indonesia. Prinsip ini menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai nilai yang utama, di atas segala perbedaan yang ada.
Prinsip Persatuan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan mengakui dan menghargai keberagaman yang ada, bangsa Indonesia dapat hidup rukun dan damai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Contoh nyata penerapan prinsip Persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah gotong royong, musyawarah mufakat, dan toleransi antarumat beragama. Gotong royong menunjukkan semangat kebersamaan dan kerja sama dalam menyelesaikan masalah bersama. Musyawarah mufakat menunjukkan upaya untuk mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak, dengan mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Toleransi antarumat beragama menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan, sehingga tercipta kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pemahaman yang mendalam tentang prinsip Persatuan dalam rumusan Pancasila menurut Soepomo sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dengan memahami dan mengamalkan prinsip ini, bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan, seperti konflik SARA, separatisme, dan radikalisme.
Kerakyatan
Prinsip Kerakyatan dalam rumusan Pancasila menurut Soepomo merupakan pengakuan terhadap kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara. Prinsip ini menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara, sehingga penyelenggaraan negara harus berdasarkan kehendak rakyat.
Prinsip Kerakyatan memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pemerintahan Indonesia. Dengan mengakui kedaulatan rakyat, maka kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat dan harus digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Contoh nyata penerapan prinsip Kerakyatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah pemilihan umum. Pemilihan umum merupakan mekanisme untuk menyalurkan aspirasi rakyat dalam memilih pemimpin dan wakil rakyat yang akan menjalankan pemerintahan.
Pemahaman yang mendalam tentang prinsip Kerakyatan dalam rumusan Pancasila menurut Soepomo sangat penting untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan berkeadilan. Dengan memahami dan mengamalkan prinsip ini, maka rakyat dapat berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan pengawasan jalannya pemerintahan.
Keadilan
Prinsip Keadilan dalam rumusan Pancasila menurut Soepomo merupakan pengakuan terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara untuk mendapatkan keadilan. Prinsip ini menempatkan keadilan sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh hak dan memenuhi kewajibannya.
Prinsip Keadilan memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera. Dengan mengakui hak dan kewajiban setiap warga negara, maka tidak ada seorang pun yang dirugikan atau ditindas.
Contoh nyata penerapan prinsip Keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah penegakan hukum yang tidak pandang bulu. Setiap warga negara, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau latar belakang lainnya, harus diperlakukan sama di hadapan hukum. Selain itu, prinsip Keadilan juga tercermin dalam kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat kecil dan kelompok marginal.
Pemahaman yang mendalam tentang prinsip Keadilan dalam rumusan Pancasila menurut Soepomo sangat penting untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera. Dengan memahami dan mengamalkan prinsip ini, maka setiap warga negara dapat hidup dengan tenang dan damai, tanpa rasa takut akan ketidakadilan.
Dasar Negara
Rumusan Pancasila menurut Soepomo memiliki peran penting sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila menjadi landasan dalam penyelenggaraan negara, yang meliputi seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
-
Landasan Konstitusional
Rumusan Pancasila tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang menjadi konstitusi negara Indonesia. Hal ini menegaskan bahwa Pancasila menjadi dasar hukum tertinggi dalam penyelenggaraan negara. -
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Rumusan Pancasila menjadi sumber hukum dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Setiap peraturan perundang-undangan harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. -
Penyelenggaraan Pemerintahan
Rumusan Pancasila menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Pemerintah harus menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, demokrasi, dan persatuan. -
Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Rumusan Pancasila menjadi arah dan tujuan pembangunan nasional Indonesia. Pembangunan nasional harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, seperti pemerataan, keadilan, dan kesejahteraan.
Dengan demikian, rumusan Pancasila menurut Soepomo memiliki peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila menjadi dasar hukum, pedoman, dan arah dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pedoman Hidup
Rumusan Pancasila menurut Soepomo memiliki peran penting sebagai pedoman hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia dalam bersikap, bertindak, dan berinteraksi sosial.
-
Moral dan Etika
Rumusan Pancasila menjadi dasar bagi nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan menjadi pedoman dalam berperilaku dan mengambil keputusan. -
Hubungan Sosial
Rumusan Pancasila menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai seperti toleransi, gotong royong, dan musyawarah menjadi pedoman dalam membangun hubungan sosial yang harmonis dan saling menghormati. -
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Rumusan Pancasila menjadi pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai seperti demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan menjadi acuan dalam membuat kebijakan dan mengambil keputusan politik. -
Pembangunan Nasional
Rumusan Pancasila menjadi arah dan tujuan pembangunan nasional Indonesia. Nilai-nilai seperti pemerataan, keadilan, dan keberlanjutan menjadi pedoman dalam melaksanakan pembangunan di berbagai bidang.
Dengan demikian, rumusan Pancasila menurut Soepomo memiliki peran yang sangat penting sebagai pedoman hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia dalam membangun kehidupan yang harmonis, adil, dan sejahtera.
Sumber Hukum
Rumusan Pancasila menurut Soepomo memiliki peran penting sebagai sumber hukum dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Hal ini berarti bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar bagi pembuatan dan penegakan hukum di Indonesia.
-
Hirarki Norma Hukum
Rumusan Pancasila berada pada urutan tertinggi dalam hierarki norma hukum di Indonesia. Artinya, semua peraturan perundang-undangan di bawahnya harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. -
Uji Materiil Undang-Undang
Mahkamah Konstitusi berwenang untuk melakukan uji materiil terhadap undang-undang yang diduga bertentangan dengan Pancasila. Jika undang-undang tersebut terbukti bertentangan dengan Pancasila, maka undang-undang tersebut dapat dibatalkan. -
Pembentukan Peraturan Daerah
Pemerintah daerah dalam membuat peraturan daerah juga harus berpedoman pada nilai-nilai Pancasila. Peraturan daerah yang bertentangan dengan Pancasila dapat dibatalkan oleh pemerintah pusat. -
Penegakan Hukum
Aparat penegak hukum, seperti polisi dan jaksa, dalam menjalankan tugasnya harus berpedoman pada nilai-nilai Pancasila. Penegakan hukum yang tidak sesuai dengan Pancasila dapat menimbulkan ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia.
Dengan demikian, rumusan Pancasila menurut Soepomo memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan dan penegakan hukum di Indonesia. Pancasila menjadi dasar bagi seluruh peraturan perundang-undangan dan menjadi acuan bagi aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya.
Identitas Nasional
Rumusan Pancasila menurut Soepomo tidak hanya menjadi dasar negara dan pedoman hidup bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi identitas nasional bangsa Indonesia. Pancasila merefleksikan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia, serta menjadi pemersatu masyarakat Indonesia yang beragam.
-
Simbol Persatuan
Pancasila menjadi simbol persatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya. Nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan, gotong royong, dan musyawarah mufakat, menjadi perekat yang menyatukan masyarakat Indonesia. -
Ciri Khas Bangsa
Nilai-nilai Pancasila menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang membedakannya dari bangsa lain. Nilai-nilai seperti gotong royong, kekeluargaan, dan ramah tamah merupakan karakteristik masyarakat Indonesia yang diakui secara internasional. -
Panduan Perilaku
Pancasila menjadi panduan perilaku masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan, menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia dalam bersikap dan bertindak. -
Pengaruh Global
Nilai-nilai Pancasila juga diakui dan dihargai oleh masyarakat internasional. Indonesia dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan kerja sama, yang merupakan cerminan nilai-nilai Pancasila.
Dengan demikian, rumusan Pancasila menurut Soepomo memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas nasional bangsa Indonesia. Pancasila menjadi perekat persatuan, ciri khas bangsa, panduan perilaku, dan sumber inspirasi bagi masyarakat Indonesia dalam berinteraksi dengan dunia internasional.
Konsensus Nasional
Rumusan Pancasila menurut Soepomo merupakan konsensus nasional yang disepakati oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal ini berarti bahwa Pancasila diterima dan diakui sebagai dasar negara dan pedoman hidup bangsa Indonesia oleh seluruh warga negara.
-
Proses Konsensus
Rumusan Pancasila merupakan hasil dari proses konsensus yang panjang dan alot dalam sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Soepomo berperan penting dalam merumuskan Pancasila, namun rumusan tersebut disempurnakan dan disetujui oleh seluruh anggota BPUPKI, yang mewakili berbagai golongan dan kepentingan di Indonesia. -
Penerimaan Masyarakat
Setelah Indonesia merdeka, Pancasila diterima dan diakui oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari penggunaan Pancasila sebagai dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, serta menjadi pedoman dalam penyelenggaraan negara dan kehidupan berbangsa dan bernegara. -
Kekuatan Pemersatu
Konsensus nasional terhadap Pancasila menjadi kekuatan pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya. Pancasila menjadi titik temu dan perekat yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia dalam satu kesatuan bangsa. -
Konsekuensi Konsensus
Konsensus nasional terhadap Pancasila membawa konsekuensi bahwa seluruh warga negara Indonesia wajib menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mewujudkan cita-cita nasional Indonesia.
Kesimpulannya, konsensus nasional terhadap rumusan Pancasila menurut Soepomo merupakan faktor penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pancasila menjadi dasar negara dan pedoman hidup yang diterima dan diakui oleh seluruh rakyat Indonesia, sehingga menjadi kekuatan pemersatu yang menjaga keutuhan bangsa.
Pertanyaan Umum tentang Rumusan Pancasila Menurut Soepomo
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai rumusan Pancasila menurut Soepomo:
Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan rumusan Pancasila menurut Soepomo?
Rumusan Pancasila menurut Soepomo adalah rumusan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
Pertanyaan 2: Kapan dan di mana rumusan Pancasila menurut Soepomo dikemukakan?
Rumusan Pancasila menurut Soepomo dikemukakan pada tanggal 31 Mei 1945 dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pertanyaan 3: Apa peran penting rumusan Pancasila menurut Soepomo?
Rumusan Pancasila menurut Soepomo memiliki peran penting sebagai dasar negara Indonesia, pedoman hidup bangsa Indonesia, sumber hukum, dan identitas nasional.
Pertanyaan 4: Mengapa rumusan Pancasila menurut Soepomo disebut konsensus nasional?
Rumusan Pancasila menurut Soepomo disebut konsensus nasional karena disetujui dan diterima oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai dasar negara dan pedoman hidup.
Pertanyaan 5: Bagaimana cara mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
Nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
Pertanyaan 6: Apa yang terjadi jika nilai-nilai Pancasila tidak diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
Jika nilai-nilai Pancasila tidak diamalkan, maka dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti perpecahan, konflik sosial, dan ketidakadilan.
Dengan memahami dan mengamalkan rumusan Pancasila menurut Soepomo, bangsa Indonesia dapat mewujudkan cita-cita nasional, yaitu masyarakat yang adil, makmur, dan bersatu.
Selanjutnya: Kedudukan Hukum Pancasila
Tips Memahami Rumusan Pancasila Menurut Soepomo
Berikut adalah beberapa tips untuk memahami rumusan Pancasila menurut Soepomo:
Tip 1: Pelajari Sejarah Pancasila
Pahami sejarah dan proses perumusan Pancasila untuk mengetahui latar belakang dan pemikiran Soepomo saat merumuskannya.
Tip 2: Analisis Prinsip-Prinsip Pancasila
Telaah secara mendalam kelima prinsip Pancasila (Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan) dan kaitannya satu sama lain.
Tip 3: Cari Sumber yang Reputable
Gunakan sumber-sumber yang kredibel dan terpercaya untuk mempelajari Pancasila, seperti buku teks, jurnal ilmiah, atau situs resmi pemerintah.
Tip 4: Diskusikan dengan Ahli
Berdiskusilah dengan ahli, seperti akademisi atau praktisi hukum, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.
Tip 5: Praktikkan Nilai-Nilai Pancasila
Terapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk merasakan langsung relevansinya dan memperkuat pemahaman.
Tip 6: Hindari Pemahaman yang Sempit
Hindari menafsirkan Pancasila secara sempit atau sesuai kepentingan kelompok tertentu. Pahami Pancasila secara utuh dan komprehensif.
Tip 7: Lestarikan Pancasila
Hormati dan lestarikan Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup bangsa Indonesia.
Dengan memahami rumusan Pancasila menurut Soepomo secara mendalam, kita dapat memperkuat identitas nasional, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Kesimpulan: Memahami rumusan Pancasila menurut Soepomo sangat penting bagi setiap warga negara Indonesia. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita dapat membangun bangsa yang adil, makmur, dan bersatu sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.
Kesimpulan
Rumusan Pancasila menurut Soepomo merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Pancasila menjadi pedoman dalam penyelenggaraan negara dan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, serta menjadi identitas nasional bangsa Indonesia.
Memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sangat penting bagi setiap warga negara Indonesia. Dengan menjunjung tinggi Pancasila, kita dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mewujudkan cita-cita nasional Indonesia, yaitu masyarakat yang adil, makmur, dan bersatu.