Raih Kebahagiaan dan Makna Hidup: Jadilah Pribadi yang Bermanfaat

Posted on

Raih Kebahagiaan dan Makna Hidup: Jadilah Pribadi yang Bermanfaat

Peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat” dalam bahasa Indonesia mengandung makna bahwa manusia yang paling baik adalah mereka yang membawa manfaat bagi orang lain. Peribahasa ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang berguna dan berdampak positif pada lingkungan sekitar.

Manfaat dari sikap bermanfaat sangatlah besar. Selain membuat orang lain merasa terbantu dan dihargai, sikap ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan dalam diri kita sendiri. Dalam perspektif agama, menebar manfaat juga merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)

Untuk menjadi pribadi yang bermanfaat, ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa membantu tetangga yang kesusahan, menyumbangkan sebagian harta untuk amal, atau menjadi relawan di organisasi sosial. Tindakan kecil seperti tersenyum dan menyapa orang lain juga bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Sebaik-baik Manusia adalah yang Bermanfaat

Peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat” mengandung makna yang sangat mendalam. Untuk menjadi pribadi yang bermanfaat, ada beberapa aspek penting yang perlu kita perhatikan, yaitu:

  • Sikap: Kita harus memiliki sikap yang positif dan selalu ingin membantu orang lain.
  • Tindakan: Kita harus melakukan tindakan nyata yang bermanfaat bagi orang lain, sekecil apapun itu.
  • Manfaat: Manfaat yang kita berikan harus berdampak positif pada orang lain, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
  • Ikhlas: Kita harus memberikan manfaat dengan ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan apapun.
  • Konsisten: Kita harus konsisten dalam memberikan manfaat, bukan hanya sesekali saja.
  • Berkelanjutan: Manfaat yang kita berikan harus berkelanjutan, sehingga dampak positifnya dapat terus dirasakan oleh orang lain.
  • Motivasi: Motivasi kita dalam memberikan manfaat haruslah karena ingin membantu orang lain, bukan karena ingin dipuji atau dihargai.
  • Dampak: Kita harus selalu mengevaluasi dampak dari manfaat yang kita berikan, agar kita dapat terus meningkatkan kualitas dan efektivitasnya.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, kita dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Manfaat yang kita berikan tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi orang lain, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Kita akan merasa lebih bahagia dan puas karena telah membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain.

Sikap

Sikap positif dan keinginan untuk membantu orang lain merupakan landasan penting untuk menjadi pribadi yang bermanfaat. Sikap ini akan tercermin dalam tindakan kita sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, maupun masyarakat.

  • Empati dan Rasa Peduli: Pribadi yang bermanfaat memiliki kemampuan untuk berempati dan peduli terhadap orang lain. Mereka dapat merasakan penderitaan dan kesulitan orang lain, sehingga terdorong untuk memberikan bantuan.
  • Sikap Ramah dan Bersahabat: Sikap ramah dan bersahabat membuat orang lain merasa nyaman dan terbuka untuk menerima bantuan. Pribadi yang bermanfaat selalu bersikap ramah dan sopan, sehingga menciptakan suasana yang positif dan kondusif untuk saling membantu.
  • Kerendahan Hati: Pribadi yang bermanfaat tidak sombong dan tidak merasa lebih unggul dari orang lain. Mereka menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga mereka selalu bersedia membantu siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang status atau latar belakang.
  • Jiwa Sosial yang Tinggi: Pribadi yang bermanfaat memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mereka merasa memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi kepada masyarakat dan membantu orang lain yang membutuhkan. Jiwa sosial ini mendorong mereka untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Dengan memiliki sikap positif dan selalu ingin membantu orang lain, kita dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Sikap ini akan membawa dampak positif tidak hanya bagi orang lain, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Kita akan merasa lebih bahagia dan puas karena telah membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain.

Tindakan

Dalam peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”, tindakan nyata memegang peranan yang sangat penting. Tindakan ini merupakan wujud nyata dari sikap dan keinginan kita untuk membantu orang lain. Tindakan yang bermanfaat tidak harus selalu berupa sesuatu yang besar dan spektakuler, tetapi bisa berupa tindakan kecil yang berdampak positif bagi orang lain.

  • Tindakan Kecil yang Bermakna: Tindakan kecil seperti membantu tetangga membuang sampah, memberikan tumpangan kepada teman yang sedang kesulitan, atau sekadar tersenyum dan menyapa orang lain dapat memberikan dampak yang besar bagi orang lain. Tindakan-tindakan kecil ini menunjukkan bahwa kita peduli dan ingin membantu, meskipun dengan cara yang sederhana.
  • Konsistensi dalam Tindakan: Menjadi pribadi yang bermanfaat tidak hanya tentang melakukan tindakan besar sesekali, tetapi juga tentang konsistensi dalam melakukan tindakan kecil setiap hari. Dengan terus-menerus melakukan tindakan yang bermanfaat, kita dapat membuat perbedaan yang nyata dalam kehidupan orang lain dan menciptakan lingkungan yang lebih baik.
  • Dampak Positif dari Tindakan: Tindakan yang bermanfaat tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Ketika kita membantu orang lain, kita akan merasa lebih bahagia dan puas. Tindakan yang bermanfaat juga dapat memperkuat hubungan sosial kita dan membuat kita merasa menjadi bagian dari suatu komunitas.
  • Menjadi Contoh yang Baik: Tindakan kita dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ketika kita menunjukkan sikap dan tindakan yang bermanfaat, kita dapat mendorong orang lain untuk juga menjadi pribadi yang bermanfaat. Dengan demikian, kita dapat menciptakan efek domino yang positif dalam masyarakat.
Baca Juga  Ilmu Bermanfaat yang Perlu Diketahui

Dengan melakukan tindakan nyata yang bermanfaat, sekecil apapun itu, kita dapat mewujudkan makna dari peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”. Kita dapat menjadi pribadi yang membawa kebaikan bagi orang lain dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Manfaat

Dalam peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”, manfaat merupakan salah satu aspek terpenting yang harus diperhatikan. Manfaat yang kita berikan harus berdampak positif pada orang lain, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Hal ini karena manfaat yang diberikan merupakan wujud nyata dari kebaikan dan kepedulian kita terhadap sesama.

Memberikan manfaat secara fisik dapat berupa bantuan materi, seperti memberikan makanan kepada orang yang lapar, pakaian kepada orang yang kedinginan, atau tempat tinggal bagi yang membutuhkan. Manfaat secara mental dapat berupa dukungan emosional, seperti memberikan semangat kepada orang yang sedang sedih, mendengarkan keluh kesah orang lain, atau memberikan motivasi kepada orang yang sedang kehilangan arah. Sedangkan manfaat secara sosial dapat berupa kontribusi kita kepada masyarakat, seperti menjadi relawan di organisasi sosial, membantu tetangga yang kesusahan, atau menjaga kebersihan lingkungan.

Pemberian manfaat yang berdampak positif sangat penting karena dapat meningkatkan kesejahteraan orang lain dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Ketika kita memberikan manfaat kepada orang lain, kita tidak hanya membantu mereka secara langsung, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera. Dengan demikian, manfaat yang kita berikan merupakan cerminan dari kualitas diri kita sebagai manusia.

Ikhlas

Dalam ajaran agama dan nilai-nilai luhur, ikhlas merupakan sikap yang sangat penting dalam memberikan manfaat kepada orang lain. Ikhlas berarti memberikan manfaat tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan apapun. Sikap ikhlas ini sangat erat kaitannya dengan peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”.

Orang yang memberikan manfaat dengan ikhlas memiliki ketulusan hati yang tinggi. Mereka tidak termotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan pujian, imbalan, atau pengakuan. Mereka memberikan manfaat karena ingin membantu orang lain dan membuat perbedaan positif di dunia. Sikap ikhlas ini menjadikan manfaat yang diberikan lebih bermakna dan berharga.

Dalam kehidupan nyata, kita dapat menemukan banyak contoh orang yang memberikan manfaat dengan ikhlas. Misalnya, relawan yang membantu korban bencana alam, orang tua yang merawat anak-anaknya tanpa pamrih, atau guru yang mendidik murid-muridnya dengan penuh dedikasi. Mereka memberikan manfaat bukan karena ingin mendapatkan sesuatu, tetapi karena ingin membantu orang lain dan berkontribusi pada kebaikan bersama.

Memberikan manfaat dengan ikhlas memiliki banyak manfaat, baik bagi pemberi maupun penerima manfaat. Bagi pemberi manfaat, sikap ikhlas dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan diri. Mereka merasa senang dan bangga karena telah dapat membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Bagi penerima manfaat, sikap ikhlas dapat membuat mereka merasa lebih dihargai dan dihormati. Mereka merasa bahwa manfaat yang diberikan bukan karena kasihan atau belas kasihan, tetapi karena ketulusan hati.

Konsisten

Dalam peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”, konsistensi merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Konsisten dalam memberikan manfaat berarti kita memberikan manfaat secara terus-menerus, bukan hanya sesekali saja. Hal ini sangat penting karena manfaat yang diberikan secara konsisten akan memberikan dampak yang lebih besar dan berkelanjutan bagi orang lain.

Orang yang konsisten dalam memberikan manfaat menunjukkan bahwa mereka benar-benar memiliki kepedulian dan keinginan untuk membantu orang lain. Mereka tidak hanya tergerak oleh belas kasihan sesaat, tetapi memiliki komitmen yang kuat untuk membuat perbedaan positif di dunia. Konsistensi mereka juga menunjukkan bahwa mereka adalah pribadi yang dapat diandalkan dan dipercaya.

Dalam kehidupan nyata, kita dapat menemukan banyak contoh orang yang konsisten dalam memberikan manfaat. Misalnya, ibu yang selalu meluangkan waktu untuk memasak makanan bergizi bagi keluarganya, guru yang selalu sabar dan berdedikasi dalam mengajar murid-muridnya, atau aktivis sosial yang tidak pernah lelah memperjuangkan hak-hak masyarakat. Mereka memberikan manfaat secara terus-menerus karena mereka memiliki keyakinan yang kuat bahwa mereka dapat membuat perbedaan.

Memberikan manfaat secara konsisten memiliki banyak manfaat, baik bagi pemberi maupun penerima manfaat. Bagi pemberi manfaat, konsistensi dapat meningkatkan rasa kepuasan dan kebahagiaan diri. Mereka merasa senang dan bangga karena telah dapat memberikan kontribusi yang berkelanjutan bagi orang lain. Bagi penerima manfaat, konsistensi dapat memberikan rasa aman dan stabilitas. Mereka tahu bahwa mereka dapat selalu mengandalkan orang yang konsisten dalam memberikan manfaat, sehingga mereka dapat lebih fokus pada pengembangan diri dan meraih tujuan hidup mereka.

Baca Juga  Temukan Manfaat Anjing Bagi Manusia Jarang Diketahui

Berkelanjutan

Manfaat yang berkelanjutan merupakan salah satu aspek penting dalam peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”. Manfaat yang berkelanjutan berarti manfaat yang diberikan tidak hanya bersifat sementara, tetapi terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi orang lain dalam jangka waktu yang panjang.

Orang yang memberikan manfaat berkelanjutan menunjukkan bahwa mereka memiliki komitmen jangka panjang untuk membantu orang lain dan membuat perbedaan di dunia. Mereka tidak hanya tergerak oleh keinginan sesaat, tetapi memiliki tujuan yang jelas dan strategi yang matang untuk memberikan manfaat yang berkelanjutan.

Dalam kehidupan nyata, kita dapat menemukan banyak contoh manfaat berkelanjutan. Misalnya, seorang dokter yang mendedikasikan hidupnya untuk memberikan layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat di daerah terpencil, seorang aktivis lingkungan yang terus memperjuangkan pelestarian hutan, atau seorang guru yang menginspirasi murid-muridnya untuk menjadi pribadi yang berprestasi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Memberikan manfaat berkelanjutan memiliki banyak manfaat, baik bagi pemberi maupun penerima manfaat. Bagi pemberi manfaat, manfaat berkelanjutan dapat memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan yang mendalam. Mereka merasa bahwa mereka telah memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia dan membuat perbedaan positif dalam kehidupan orang lain. Bagi penerima manfaat, manfaat berkelanjutan dapat memberikan rasa aman dan stabilitas. Mereka tahu bahwa mereka dapat selalu mengandalkan orang yang memberikan manfaat berkelanjutan, sehingga mereka dapat lebih fokus pada pengembangan diri dan meraih tujuan hidup mereka.

Motivasi

Dalam ajaran agama dan nilai-nilai luhur, motivasi menjadi faktor penting dalam memberikan manfaat kepada orang lain. Motivasi yang tulus dan tanpa pamrih sangat ditekankan dalam peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”.

  • Motivasi Internal: Individu yang termotivasi secara internal untuk memberikan manfaat memiliki dorongan dari dalam diri untuk membantu orang lain. Mereka tidak mencari pujian atau pengakuan, tetapi kepuasan batin dari telah membuat perbedaan positif dalam kehidupan orang lain.
  • Fokus pada Kebutuhan Orang Lain: Orang yang termotivasi dengan benar berfokus pada kebutuhan dan kesejahteraan orang lain. Mereka berusaha memahami tantangan dan kesulitan yang dihadapi orang lain dan memberikan manfaat yang relevan dan bermakna.
  • Memberi Tanpa Syarat: Memberikan manfaat tanpa mengharapkan imbalan merupakan ciri khas motivasi yang tulus. Individu yang benar-benar ingin membantu tidak termotivasi oleh keuntungan pribadi atau pengakuan, tetapi oleh keinginan untuk meringankan beban orang lain.
  • Dampak Jangka Panjang: Individu yang termotivasi dengan benar memahami bahwa pemberian manfaat adalah komitmen jangka panjang. Mereka bersedia memberikan waktu, tenaga, dan sumber daya mereka secara konsisten untuk membuat dampak positif yang berkelanjutan dalam kehidupan orang lain.

Dengan memahami dan menghayati motivasi yang tulus dalam memberikan manfaat, kita dapat lebih mendekati makna dari peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”. Motivasi yang benar memungkinkan kita untuk memberikan manfaat dengan ikhlas, konsisten, dan berkelanjutan, sehingga menciptakan dampak positif yang langgeng bagi orang lain dan masyarakat secara keseluruhan.

Dampak

Dalam peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”, evaluasi dampak merupakan bagian penting dari sikap dan tindakan bermanfaat. Mengevaluasi dampak berarti mengukur dan menilai hasil atau pengaruh dari manfaat yang kita berikan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Evaluasi dampak sangat penting karena memungkinkan kita untuk:

  • Memahami efektivitas manfaat yang kita berikan.
  • Mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas manfaat.
  • Melakukan penyesuaian dan inovasi untuk memaksimalkan dampak.
  • Menunjukkan akuntabilitas dan transparansi dalam pemberian manfaat.

Dengan mengevaluasi dampak, kita dapat memastikan bahwa manfaat yang kita berikan benar-benar bermanfaat dan membuat perbedaan positif bagi penerima manfaat. Hal ini sejalan dengan tujuan utama dari peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”, yaitu memberikan manfaat yang optimal dan berkelanjutan bagi orang lain.

Sebagai contoh, sebuah organisasi nirlaba yang memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak kurang mampu mengevaluasi dampak program mereka dengan melacak perkembangan akademik anak-anak tersebut. Melalui evaluasi, organisasi tersebut dapat melihat apakah program mereka berhasil meningkatkan prestasi belajar anak-anak dan menyesuaikan program mereka sesuai kebutuhan.

Mengevaluasi dampak dari manfaat yang kita berikan merupakan cerminan dari komitmen kita untuk memberikan manfaat yang berkualitas dan efektif. Dengan mengevaluasi dampak secara berkelanjutan, kita dapat terus belajar, berinovasi, dan memastikan bahwa manfaat yang kita berikan selalu bermanfaat bagi orang lain.

Tanya Jawab tentang “Sebaik-baik Manusia adalah yang Bermanfaat”

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”:

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan “bermanfaat”?

Jawaban: Bermanfaat berarti memberikan kebaikan atau keuntungan kepada orang lain. Hal ini dapat berupa tindakan nyata, bantuan materi, dukungan moral, atau kontribusi positif lainnya yang berdampak baik pada kehidupan orang lain.

Baca Juga  Manfaat Energi Surya: Masa Depan yang Bersih dan Terbarukan untuk Manusia

Pertanyaan 2: Mengapa dikatakan “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”?

Jawaban: Peribahasa ini mengajarkan bahwa manusia yang paling baik adalah mereka yang hidupnya berguna dan membawa manfaat bagi orang lain. Mereka adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, membantu sesama, dan berkontribusi positif pada masyarakat.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara menjadi pribadi yang bermanfaat?

Jawaban: Untuk menjadi pribadi yang bermanfaat, kita dapat melakukan hal-hal seperti membantu tetangga, menyumbangkan sebagian harta untuk amal, menjadi relawan di organisasi sosial, atau sekadar tersenyum dan menyapa orang lain. Tindakan-tindakan kecil ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar kita.

Pertanyaan 4: Apa saja manfaat menjadi pribadi yang bermanfaat?

Jawaban: Menjadi pribadi yang bermanfaat memberikan banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Kita akan merasa lebih bahagia dan puas karena telah membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain. Selain itu, sikap bermanfaat juga dapat memperkuat hubungan sosial kita dan membuat kita merasa menjadi bagian dari suatu komunitas.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara mengevaluasi manfaat yang kita berikan?

Jawaban: Untuk mengevaluasi manfaat yang kita berikan, kita perlu melihat dampaknya terhadap orang lain. Apakah tindakan kita benar-benar membantu mereka? Apakah mereka merasa terbantu dan dihargai? Dengan mengevaluasi manfaat yang kita berikan, kita dapat terus meningkatkan kualitas dan efektivitasnya.

Pertanyaan 6: Apa pesan utama dari peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”?

Jawaban: Pesan utama dari peribahasa ini adalah bahwa kebaikan dan kemanusiaan kita diukur dari seberapa banyak kita bermanfaat bagi orang lain. Hidup yang bermakna dan berharga adalah hidup yang didedikasikan untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

Tips Menjadi Pribadi yang Bermanfaat

Sesuai dengan peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat”, berikut adalah beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain:

Tip 1: Mulailah dari Hal-Hal Kecil

Tidak perlu melakukan tindakan besar untuk menjadi bermanfaat. Mulailah dari hal-hal kecil yang dapat memberikan dampak positif pada orang lain, seperti membantu tetangga membuang sampah, memberikan tumpangan kepada teman yang sedang kesulitan, atau sekadar tersenyum dan menyapa orang lain.

Tip 2: Konsisten dalam Berbuat Baik

Jangan hanya sesekali berbuat baik. Konsistensi sangat penting dalam memberikan manfaat. Dengan terus-menerus melakukan tindakan yang bermanfaat, kita dapat membuat perbedaan yang nyata dalam kehidupan orang lain dan menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Tip 3: Berikan Manfaat yang Berdampak

Manfaat yang kita berikan harus berdampak positif pada orang lain, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Misalnya, memberikan makanan kepada orang yang lapar, dukungan emosional kepada orang yang sedang sedih, atau kontribusi pada masyarakat melalui kegiatan sosial.

Tip 4: Berikan dengan Ikhlas

Berikan manfaat tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan. Sikap ikhlas akan membuat manfaat yang kita berikan lebih bermakna dan berharga bagi penerima manfaat.

Tip 5: Evaluasi Dampak dari Manfaat yang Diberikan

Setelah memberikan manfaat, luangkan waktu untuk mengevaluasi dampaknya. Apakah tindakan kita benar-benar membantu orang lain? Dengan mengevaluasi dampak, kita dapat terus meningkatkan kualitas dan efektivitas manfaat yang kita berikan.

Kesimpulan

Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu cara terbaik untuk menjalani hidup yang bermakna dan berharga. Dengan mengikuti tips di atas, kita dapat membuat perbedaan positif di dunia dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Kesimpulan

Peribahasa “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat” mengajarkan kita pentingnya memberikan manfaat kepada orang lain. Manfaat yang kita berikan tidak harus selalu berupa sesuatu yang besar dan spektakuler, tetapi bisa berupa tindakan-tindakan kecil yang berdampak positif bagi orang lain. Dengan konsisten melakukan tindakan yang bermanfaat, kita dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Menjadi pribadi yang bermanfaat tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Ketika kita membantu orang lain, kita akan merasa lebih bahagia dan puas. Sikap bermanfaat juga dapat memperkuat hubungan sosial kita dan membuat kita merasa memiliki kontribusi terhadap masyarakat.

Mari kita semua berusaha untuk menjadi pribadi yang bermanfaat. Dengan memberikan manfaat kepada orang lain, sekecil apapun itu, kita dapat membuat perbedaan positif di dunia dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Youtube Video: