
Shalat jenazah adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Islam untuk mendoakan jenazah yang sudah meninggal. Shalat ini terdiri dari empat rakaat, dengan dua rakaat pertama dilakukan sambil berdiri dan dua rakaat terakhir dilakukan sambil duduk. Pada rakaat pertama, setelah membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali. Pada rakaat kedua, setelah membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Falaq dan An-Nas masing-masing sebanyak satu kali.
Shalat jenazah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Sebagai bentuk penghormatan kepada jenazah
- Sebagai bentuk doa dan permohonan ampunan untuk jenazah
- Sebagai pengingat akan kematian dan akhirat
Shalat jenazah juga memiliki sejarah yang panjang dalam Islam. Ibadah ini telah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW, dan beliau sendiri pernah menshalatkan jenazah para sahabatnya. Dalam perkembangannya, shalat jenazah kemudian menjadi salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Baca artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang shalat jenazah:
- Tata Cara Shalat Jenazah
- Keutamaan Shalat Jenazah
- Sejarah Shalat Jenazah
shalat jenazah terdiri dari
Shalat jenazah merupakan ibadah penting dalam agama Islam yang dilakukan untuk mendoakan jenazah yang telah meninggal. Shalat ini terdiri dari beberapa aspek penting, antara lain:
- Empat rakaat: Shalat jenazah terdiri dari empat rakaat, dengan dua rakaat pertama dilakukan sambil berdiri dan dua rakaat terakhir dilakukan sambil duduk.
- Niat: Niat shalat jenazah adalah untuk mendoakan jenazah dan memohon ampunan bagi jenazah.
- Takbir: Shalat jenazah dimulai dengan takbiratul ihram, yaitu mengucapkan “Allahu Akbar”.
- Surah Al-Fatihah: Pada rakaat pertama dan kedua, setelah takbir, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah.
- Surah pendek: Pada rakaat pertama, setelah membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali. Pada rakaat kedua, setelah membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Falaq dan An-Nas masing-masing sebanyak satu kali.
- Ruku’: Setelah membaca surah pendek, dilanjutkan dengan ruku’.
- I’tidal: Setelah ruku’, dilanjutkan dengan i’tidal, yaitu berdiri tegak.
- Sujud: Setelah i’tidal, dilanjutkan dengan sujud.
Kedelapan aspek tersebut merupakan bagian penting dari shalat jenazah. Dengan memahami dan melaksanakan aspek-aspek tersebut dengan benar, umat Islam dapat melaksanakan shalat jenazah dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi jenazah yang didoakan.
Empat rakaat
Aspek shalat jenazah yang pertama adalah terdiri dari empat rakaat. Rakaat adalah satuan dalam shalat yang terdiri dari beberapa gerakan, seperti berdiri, ruku’, sujud, dan duduk. Dalam shalat jenazah, empat rakaat tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu dua rakaat pertama dilakukan sambil berdiri dan dua rakaat terakhir dilakukan sambil duduk.
- Rakaat Pertama dan Kedua: Pada dua rakaat pertama, shalat jenazah dilakukan sambil berdiri. Hal ini melambangkan kekuatan dan keteguhan dalam menghadapi kematian.
- Rakaat Ketiga dan Keempat: Pada dua rakaat terakhir, shalat jenazah dilakukan sambil duduk. Hal ini melambangkan kelemahan dan kepasrahan manusia di hadapan kematian.
Pembagian rakaat dalam shalat jenazah ini memiliki makna simbolis yang mendalam, yaitu mengingatkan manusia tentang perjalanan hidup dari kekuatan dan keteguhan di masa muda hingga kelemahan dan kepasrahan di masa tua. Dengan memahami makna tersebut, umat Islam dapat melaksanakan shalat jenazah dengan lebih khusyuk dan penuh kesadaran.
Niat
Niat merupakan aspek penting dalam shalat jenazah karena menentukan tujuan dan arah dari ibadah tersebut. Niat shalat jenazah adalah untuk mendoakan jenazah dan memohon ampunan bagi jenazah. Dengan niat yang benar, shalat jenazah akan menjadi ibadah yang diterima oleh Allah SWT dan bermanfaat bagi jenazah yang didoakan.
- Mendoakan Jenazah: Salah satu tujuan utama shalat jenazah adalah untuk mendoakan jenazah. Dalam doa tersebut, umat Islam memohon kepada Allah SWT agar jenazah diampuni dosanya, diterima amal baiknya, dan ditempatkan di surga.
- Memohon Ampunan: Selain mendoakan jenazah, umat Islam juga memohon ampunan bagi jenazah. Hal ini didasarkan pada ajaran Islam yang menyatakan bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Dengan memohon ampunan, umat Islam berharap kesalahan dan dosa jenazah diampuni oleh Allah SWT.
Niat yang benar dalam shalat jenazah akan mempengaruhi kualitas dan keberkahan ibadah tersebut. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan shalat jenazah, umat Islam dianjurkan untuk mengikhlaskan niatnya semata-mata karena Allah SWT dan untuk mendoakan serta memohon ampunan bagi jenazah.
Takbir
Takbiratul ihram merupakan bagian penting dari shalat jenazah, karena menandai dimulainya shalat. Tanpa takbiratul ihram, shalat jenazah tidak dianggap sah. Takbiratul ihram diucapkan dengan lafal “Allahu Akbar” yang artinya “Allah Maha Besar”. Ucapan takbiratul ihram ini melambangkan pengagungan dan penyerahan diri kepada Allah SWT, serta meninggalkan segala urusan duniawi.
Takbiratul ihram juga menjadi penanda dimulainya rangkaian gerakan dan bacaan dalam shalat jenazah. Setelah mengucapkan takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah-surah pendek lainnya. Gerakan dan bacaan tersebut merupakan bagian dari shalat jenazah yang harus dilakukan secara tertib dan benar.
Dengan memahami makna dan tata cara takbiratul ihram, umat Islam dapat melaksanakan shalat jenazah dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini akan meningkatkan kualitas ibadah dan memberikan manfaat yang maksimal bagi jenazah yang didoakan.
Surah Al-Fatihah
Membaca surah Al-Fatihah merupakan bagian penting dari shalat jenazah. Surah Al-Fatihah adalah surah pembuka dalam Al-Qur’an yang memiliki makna dan keutamaan yang tinggi. Pembacaan surah Al-Fatihah dalam shalat jenazah memiliki beberapa fungsi dan hikmah, di antaranya:
- Penguatan Niat: Membaca surah Al-Fatihah setelah takbiratul ihram berfungsi untuk memperkuat niat dalam melaksanakan shalat jenazah. Surah Al-Fatihah berisi pernyataan tauhid dan pengagungan kepada Allah SWT, sehingga dapat membantu umat Islam untuk memfokuskan hati dan pikiran mereka dalam beribadah.
- Pengharapan Ridha Allah: Surah Al-Fatihah juga berisi doa dan harapan kepada Allah SWT agar ibadah shalat yang dilakukan diterima dan diridhai. Dengan membaca surah Al-Fatihah, umat Islam memohon kepada Allah SWT agar shalat jenazah yang mereka lakukan bermanfaat bagi jenazah yang didoakan.
- Ungkapan Rasa Syukur: Surah Al-Fatihah juga mengandung ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan, termasuk nikmat iman dan Islam. Dengan membaca surah Al-Fatihah, umat Islam bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk dapat melaksanakan shalat jenazah dan mendoakan jenazah dengan sebaik-baiknya.
Dengan memahami makna dan hikmah membaca surah Al-Fatihah dalam shalat jenazah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan bermakna. Pembacaan surah Al-Fatihah juga menjadi salah satu penanda penting dalam tata cara shalat jenazah, yang membedakannya dari jenis shalat lainnya.
Surah pendek
Dalam shalat jenazah, terdapat bagian khusus yang disebut dengan surah pendek. Surah pendek ini dibaca setelah membaca surah Al-Fatihah pada setiap rakaat.
- Rakaat Pertama: Pada rakaat pertama, setelah membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali.
- Rakaat Kedua: Pada rakaat kedua, setelah membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Falaq dan An-Nas masing-masing sebanyak satu kali.
Pembacaan surah pendek ini memiliki beberapa makna dan tujuan, antara lain:
- Menegaskan Tauhid: Surah Al-Ikhlas merupakan surah yang menegaskan tentang keesaan Allah SWT. Dengan membaca surah ini, umat Islam memperkuat keyakinan mereka akan keesaan Allah SWT dan menjauhkan diri dari syirik.
- Perlindungan dari Gangguan Setan: Surah Al-Falaq dan An-Nas merupakan surah yang berisi perlindungan dari gangguan setan dan kejahatan. Dengan membaca surah ini, umat Islam memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala keburukan dan gangguan setan.
Dengan memahami makna dan tujuan dari surah pendek dalam shalat jenazah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan bermakna. Pembacaan surah pendek ini juga menjadi salah satu penanda penting dalam tata cara shalat jenazah, yang membedakannya dari jenis shalat lainnya.
Ruku’
Dalam shalat jenazah, ruku’ merupakan gerakan di mana seorang muslim menundukkan kepala dan punggungnya, meletakkan kedua tangannya di atas lutut, dan membaca bacaan tertentu. Ruku’ merupakan salah satu rukun shalat, yang berarti gerakan ini wajib dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan. Ruku’ dalam shalat jenazah memiliki makna dan tujuan tertentu, antara lain:
- Tanda Penghormatan: Ruku’ dalam shalat jenazah merupakan tanda penghormatan kepada jenazah. Dengan melakukan ruku’, umat Islam menunjukkan rasa hormat dan belasungkawa yang mendalam kepada jenazah serta mendoakan agar jenazah diampuni dosanya dan ditempatkan di surga.
- Ungkapan Ketundukan: Ruku’ juga merupakan ungkapan ketundukan dan kepasrahan kepada Allah SWT. Dengan menundukkan kepala dan punggung, umat Islam mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, serta memohon ampunan dan perlindungan dari-Nya.
- Persiapan untuk Sujud: Ruku’ merupakan gerakan persiapan untuk sujud, yang merupakan gerakan puncak dalam shalat. Dengan melakukan ruku’, umat Islam mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual untuk sujud dan menghadap Allah SWT dengan penuh kekhusyukan.
Dengan memahami makna dan tujuan ruku’ dalam shalat jenazah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan bermakna. Ruku’ menjadi salah satu gerakan penting yang tidak dapat dipisahkan dari shalat jenazah dan memiliki peran penting dalam menyempurnakan ibadah tersebut.
I’tidal
Dalam shalat jenazah, i’tidal merupakan gerakan berdiri tegak setelah ruku’. Gerakan ini memiliki makna dan tujuan tertentu, dan menjadi salah satu bagian penting dari rangkaian shalat jenazah.
Salah satu makna dari i’tidal adalah persiapan untuk gerakan berikutnya, yaitu sujud. Dengan berdiri tegak, umat Islam mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual untuk sujud dan menghadap Allah SWT dengan penuh kekhusyukan.
Selain itu, i’tidal juga merupakan simbol dari sikap tawadhu dan ketundukan kepada Allah SWT. Dengan berdiri tegak, umat Islam menunjukkan bahwa mereka adalah hamba yang lemah dan hina di hadapan Allah SWT, dan hanya kepada-Nya mereka berserah diri.
Dengan memahami makna dan tujuan i’tidal dalam shalat jenazah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan bermakna. I’tidal menjadi salah satu gerakan penting yang tidak dapat dipisahkan dari shalat jenazah dan memiliki peran penting dalam menyempurnakan ibadah tersebut.
Sujud
Sujud merupakan gerakan dalam shalat jenazah di mana seorang muslim meletakkan dahinya di atas tanah sambil membaca bacaan tertentu. Sujud memiliki makna dan tujuan yang mendalam, dan menjadi salah satu bagian terpenting dari shalat jenazah.
- Tanda Penghormatan: Sujud dalam shalat jenazah merupakan tanda penghormatan yang tinggi kepada jenazah. Dengan melakukan sujud, umat Islam menunjukkan rasa hormat dan belasungkawa yang mendalam kepada jenazah serta mendoakan agar jenazah diampuni dosanya dan ditempatkan di surga.
- Ungkapan Ketundukan: Sujud juga merupakan ungkapan ketundukan dan kepasrahan kepada Allah SWT. Dengan meletakkan dahi di atas tanah, umat Islam mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, serta memohon ampunan dan perlindungan dari-Nya.
- Permohonan Ampunan: Sujud dalam shalat jenazah juga merupakan permohonan ampunan bagi jenazah. Umat Islam memohon kepada Allah SWT agar jenazah diampuni segala dosanya, baik yang disengaja maupun tidak disengaja, sehingga jenazah dapat kembali suci dan diterima di sisi Allah SWT.
- Pengingat akan Kematian: Sujud dalam shalat jenazah juga berfungsi sebagai pengingat akan kematian. Dengan melihat jenazah yang terbujur kaku, umat Islam diingatkan akan kematian yang pasti akan datang, sehingga mereka termotivasi untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Dengan memahami makna dan tujuan sujud dalam shalat jenazah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan bermakna. Sujud menjadi salah satu gerakan penting yang tidak dapat dipisahkan dari shalat jenazah dan memiliki peran penting dalam menyempurnakan ibadah tersebut.
Tanya Jawab tentang “Shalat Jenazah Terdiri dari”
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar “Shalat Jenazah Terdiri dari”:
Pertanyaan 1: Apa saja bagian-bagian dari shalat jenazah?
Shalat jenazah terdiri dari beberapa bagian, yaitu takbiratul ihram, membaca surah Al-Fatihah, membaca surah pendek (Al-Ikhlas pada rakaat pertama dan Al-Falaq serta An-Nas pada rakaat kedua), ruku’, i’tidal, sujud, dan salam.
Pertanyaan 2: Mengapa shalat jenazah dilakukan dengan berdiri dan duduk?
Shalat jenazah dilakukan dengan berdiri pada dua rakaat pertama untuk melambangkan kekuatan dan keteguhan dalam menghadapi kematian, sedangkan pada dua rakaat terakhir dilakukan sambil duduk untuk melambangkan kelemahan dan kepasrahan manusia di hadapan kematian.
Pertanyaan 3: Apa tujuan dari membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas dalam shalat jenazah?
Membaca surah Al-Ikhlas bertujuan untuk menegaskan keesaan Allah SWT, sedangkan membaca surah Al-Falaq dan An-Nas bertujuan untuk memohon perlindungan dari gangguan setan dan kejahatan.
Pertanyaan 4: Apa makna dari gerakan ruku’ dalam shalat jenazah?
Gerakan ruku’ dalam shalat jenazah memiliki makna sebagai tanda penghormatan kepada jenazah, ungkapan ketundukan kepada Allah SWT, dan persiapan untuk sujud.
Pertanyaan 5: Mengapa sujud dilakukan dua kali dalam shalat jenazah?
Sujud dilakukan dua kali dalam shalat jenazah sebagai bentuk penghormatan yang lebih tinggi kepada jenazah dan sebagai pengingat akan kematian yang pasti akan datang.
Pertanyaan 6: Apa hikmah dari melaksanakan shalat jenazah?
Melaksanakan shalat jenazah memiliki beberapa hikmah, di antaranya mendoakan jenazah, memohon ampunan bagi jenazah, dan mengingatkan manusia akan kematian sehingga dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Dengan memahami pertanyaan-pertanyaan tersebut, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang tata cara dan makna dari shalat jenazah.
Baca artikel berikut untuk informasi lebih lanjut tentang shalat jenazah:
Tips Melaksanakan Shalat Jenazah
Shalat jenazah merupakan ibadah penting yang dilakukan untuk mendoakan jenazah yang telah meninggal. Pelaksanaan shalat jenazah harus dilakukan dengan baik dan benar agar sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:
Tip 1: Niat yang Benar
Sebelum melaksanakan shalat jenazah, pastikan untuk memiliki niat yang benar, yaitu untuk mendoakan jenazah dan memohon ampunan bagi jenazah.
Tip 2: Berpakaian Rapi dan Sopan
Shalat jenazah merupakan ibadah yang sakral, oleh karena itu disarankan untuk berpakaian rapi dan sopan saat melaksanakannya.
Tip 3: Khusyuk dan Fokus
Saat melaksanakan shalat jenazah, khusyuk dan fokuslah pada ibadah yang sedang dilakukan. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti berbicara atau melamun.
Tip 4: Bacaan yang Jelas dan Benar
Bacaan dalam shalat jenazah, seperti surah Al-Fatihah dan surah-surah pendek, harus dibaca dengan jelas dan benar. Hal ini bertujuan agar bacaan dapat didengar dengan baik oleh jamaah.
Tip 5: Gerakan yang Tertib dan Sesuai Sunnah
Gerakan dalam shalat jenazah, seperti ruku’, i’tidal, dan sujud, harus dilakukan dengan tertib dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Tip 6: Mendoakan Jenazah dengan Sungguh-sungguh
Setelah selesai shalat jenazah, sempatkan waktu untuk mendoakan jenazah dengan sungguh-sungguh. Mohonlah ampunan dan rahmat Allah SWT untuk jenazah.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan dapat membantu dalam melaksanakan shalat jenazah dengan baik dan benar. Semoga ibadah shalat jenazah yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi jenazah yang didoakan.
Baca artikel berikut untuk informasi lebih lanjut tentang shalat jenazah:
Kesimpulan
Shalat jenazah merupakan ibadah penting dalam agama Islam yang dilakukan untuk mendoakan jenazah dan memohon ampunan bagi jenazah. Shalat ini memiliki beberapa bagian yang harus dilakukan dengan benar, antara lain niat yang benar, berpakaian rapi dan sopan, khusyuk dan fokus, membaca bacaan dengan jelas dan benar, serta melakukan gerakan dengan tertib dan sesuai sunnah. Dengan melaksanakan shalat jenazah dengan baik dan benar, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi jenazah yang didoakan.
Selain itu, shalat jenazah juga menjadi pengingat bagi umat Islam tentang kematian yang pasti akan datang. Oleh karena itu, setiap umat Islam diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar dapat menghadapi kematian dengan tenang dan husnul khatimah.
Youtube Video:
