Upaya Pemerintah Dorong Ekonomi Kreatif Indonesia Maju

Posted on

Upaya Pemerintah Dorong Ekonomi Kreatif Indonesia Maju

Upaya meningkatkan ekonomi kreatif adalah serangkaian tindakan dan strategi yang dilakukan untuk mengembangkan dan memajukan sektor ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif sendiri merupakan sektor industri yang berbasis pada kreativitas, inovasi, dan modal intelektual, mencakup berbagai bidang seperti seni, budaya, desain, teknologi informasi dan komunikasi, serta pariwisata.

Meningkatkan ekonomi kreatif sangat penting karena memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  • Menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat
  • Memperkuat identitas budaya dan melestarikan warisan budaya
  • Mendorong inovasi dan kreativitas
  • Meningkatkan daya saing ekonomi

Di Indonesia, upaya meningkatkan ekonomi kreatif telah dilakukan melalui berbagai kebijakan dan program pemerintah, seperti:

  • Pengembangan infrastruktur pendukung, seperti ruang kerja bersama dan inkubator bisnis
  • Pemberian insentif fiskal dan non-fiskal bagi pelaku ekonomi kreatif
  • Peningkatan akses ke pembiayaan dan pendampingan usaha
  • Penguatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan

Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif terkemuka di dunia.

Upaya Meningkatkan Ekonomi Kreatif

Upaya meningkatkan ekonomi kreatif merupakan langkah strategis untuk mengembangkan sektor ekonomi yang berbasis pada kreativitas, inovasi, dan modal intelektual. Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan ekonomi kreatif meliputi:

  • Infrastruktur: Ketersediaan ruang kerja bersama, inkubator bisnis, dan fasilitas pendukung lainnya.
  • Insentif: Pemberian insentif fiskal dan non-fiskal bagi pelaku ekonomi kreatif.
  • Pembiayaan: Kemudahan akses ke pembiayaan dan pendampingan usaha.
  • SDM: Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan.
  • Riset dan pengembangan: Dukungan terhadap kegiatan riset dan pengembangan untuk menciptakan inovasi baru.
  • Promosi: Promosi dan pemasaran produk dan layanan ekonomi kreatif di dalam dan luar negeri.
  • Kolaborasi: Kerjasama antara pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, akademisi, dan masyarakat.
  • Ekosistem: Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan pelaku ekonomi kreatif.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, upaya peningkatan ekonomi kreatif dapat dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkuat identitas budaya Indonesia.

Infrastruktur

Ketersediaan infrastruktur yang memadai, seperti ruang kerja bersama, inkubator bisnis, dan fasilitas pendukung lainnya, merupakan aspek penting dalam upaya meningkatkan ekonomi kreatif. Infrastruktur ini menyediakan lingkungan yang kondusif bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mengembangkan ide, berinovasi, dan mengembangkan usahanya.

  • Ruang Kerja Bersama: Ruang kerja bersama menawarkan ruang kerja yang fleksibel dan terjangkau bagi pelaku ekonomi kreatif, terutama bagi mereka yang baru memulai usaha atau bekerja secara freelance. Ruang kerja bersama juga memfasilitasi kolaborasi dan networking antar pelaku ekonomi kreatif.
  • Inkubator Bisnis: Inkubator bisnis menyediakan dukungan komprehensif bagi pelaku ekonomi kreatif, mulai dari pendampingan usaha, akses pembiayaan, hingga pemasaran. Inkubator bisnis membantu pelaku ekonomi kreatif untuk mengembangkan dan memperkuat usahanya.
  • Fasilitas Pendukung: Fasilitas pendukung, seperti akses internet berkecepatan tinggi, peralatan produksi, dan ruang pamer, sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif. Fasilitas ini membantu pelaku ekonomi kreatif untuk memproduksi karya berkualitas tinggi dan memasarkan produk atau layanan mereka secara efektif.

Dengan menyediakan infrastruktur yang memadai, upaya meningkatkan ekonomi kreatif dapat dilakukan secara lebih efektif. Pelaku ekonomi kreatif memiliki akses terhadap lingkungan kerja yang mendukung, sehingga mereka dapat fokus pada pengembangan kreativitas dan inovasi, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.

Insentif

Pemberian insentif fiskal dan non-fiskal bagi pelaku ekonomi kreatif merupakan salah satu upaya penting untuk meningkatkan ekonomi kreatif. Insentif ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor ekonomi kreatif dengan memberikan kemudahan dan keringanan bagi pelaku ekonomi kreatif.

Insentif fiskal yang diberikan dapat berupa pengurangan pajak, keringanan bea masuk, atau subsidi. Sedangkan insentif non-fiskal dapat berupa kemudahan perizinan, akses terhadap pembiayaan, atau pelatihan dan pendampingan usaha. Insentif-insentif ini dapat membantu pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan usahanya, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Contoh nyata dampak positif insentif bagi pelaku ekonomi kreatif dapat dilihat pada industri film Indonesia. Pemberian insentif fiskal dalam bentuk tax holiday telah mendorong peningkatan produksi film nasional. Hal ini berdampak pada tumbuhnya industri perfilman Indonesia, meningkatnya jumlah penonton film Indonesia, dan terciptanya lapangan kerja baru di sektor perfilman.

Dengan memberikan insentif yang tepat, pemerintah dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi kreatif. Insentif ini akan mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk berinovasi, menciptakan karya-karya berkualitas tinggi, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga  Tulisan Insya Allah Arab Indah dan Penuh Makna

Pembiayaan

Ketersediaan pembiayaan dan pendampingan usaha sangat penting dalam upaya meningkatkan ekonomi kreatif. Pelaku ekonomi kreatif seringkali menghadapi kendala dalam mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan konvensional karena dianggap berisiko tinggi. Oleh karena itu, diperlukan skema pembiayaan khusus yang dapat mengakomodasi kebutuhan pelaku ekonomi kreatif.

Pemerintah telah berupaya menyediakan kemudahan akses pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif melalui berbagai program, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Tanpa Agunan (KTA), dan pinjaman lunak. Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga keuangan non-bank untuk menyediakan pembiayaan alternatif bagi pelaku ekonomi kreatif.

Selain pembiayaan, pelaku ekonomi kreatif juga membutuhkan pendampingan usaha untuk mengembangkan usahanya. Pendampingan usaha dapat berupa pelatihan, konsultasi, dan mentoring. Pendampingan usaha membantu pelaku ekonomi kreatif untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usahanya, sehingga dapat berkembang dan berdaya saing.

Dengan adanya kemudahan akses ke pembiayaan dan pendampingan usaha, pelaku ekonomi kreatif dapat mengembangkan usahanya dengan lebih optimal. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi nasional.

SDM

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan dan pendidikan merupakan aspek penting dalam upaya meningkatkan ekonomi kreatif. SDM yang berkualitas dan kompeten menjadi faktor penentu keberhasilan pengembangan ekonomi kreatif.

  • Pelatihan Keterampilan Teknis: Pelatihan keterampilan teknis dapat meningkatkan kemampuan pelaku ekonomi kreatif dalam menguasai teknik dan teknologi terkini yang dibutuhkan dalam industri kreatif. Misalnya, pelatihan desain grafis, animasi, atau pengembangan aplikasi.
  • Peningkatan Pengetahuan dan Wawasan: Pelatihan dan pendidikan juga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan pelaku ekonomi kreatif tentang tren pasar, teknik pemasaran, dan manajemen usaha. Hal ini penting untuk membantu pelaku ekonomi kreatif menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan mengembangkan strategi bisnis yang efektif.
  • Pengembangan Kreativitas dan Inovasi: Pelatihan dan pendidikan dapat memfasilitasi pengembangan kreativitas dan inovasi pelaku ekonomi kreatif. Melalui pelatihan dan pendidikan, pelaku ekonomi kreatif dapat terinspirasi, memperoleh ide-ide baru, dan mengasah kemampuan berpikir kreatif.
  • Peningkatan Kolaborasi dan Networking: Pelatihan dan pendidikan dapat menjadi wadah bagi pelaku ekonomi kreatif untuk berkolaborasi dan membangun jaringan. Interaksi dengan sesama pelaku ekonomi kreatif dapat memicu ide-ide baru, memperluas peluang bisnis, dan meningkatkan daya saing.

Dengan meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pendidikan, pelaku ekonomi kreatif dapat meningkatkan produktivitas, menciptakan karya-karya yang berkualitas tinggi, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.

Riset dan pengembangan

Riset dan pengembangan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya meningkatkan ekonomi kreatif. Dukungan terhadap kegiatan riset dan pengembangan dapat mendorong terciptanya inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk dan jasa ekonomi kreatif.

  • Pengembangan Produk dan Proses Baru: Riset dan pengembangan dapat mengarah pada pengembangan produk dan proses baru yang lebih inovatif dan efisien. Hal ini dapat membantu pelaku ekonomi kreatif untuk menciptakan produk dan jasa yang unik dan berbeda dari pesaing.
  • Peningkatan Kualitas: Riset dan pengembangan juga dapat meningkatkan kualitas produk dan jasa ekonomi kreatif. Melalui riset dan pengembangan, pelaku ekonomi kreatif dapat mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan pada produk dan jasa mereka, sehingga dapat menghasilkan produk dan jasa yang lebih berkualitas dan memenuhi kebutuhan konsumen.
  • Pengembangan Teknologi Baru: Riset dan pengembangan dapat mendukung pengembangan teknologi baru yang dapat digunakan dalam proses produksi atau pemasaran produk dan jasa ekonomi kreatif. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing pelaku ekonomi kreatif.
  • Peningkatan Daya Saing: Inovasi yang dihasilkan dari kegiatan riset dan pengembangan dapat meningkatkan daya saing pelaku ekonomi kreatif di pasar global. Produk dan jasa yang inovatif dan berkualitas tinggi dapat menarik lebih banyak konsumen dan meningkatkan pangsa pasar.

Dengan mendukung kegiatan riset dan pengembangan, pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi dan kreativitas. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

Promosi

Promosi merupakan salah satu aspek penting dalam upaya meningkatkan ekonomi kreatif. Promosi yang efektif dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk dan layanan ekonomi kreatif, sehingga dapat meningkatkan penjualan dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.

Baca Juga  Temukan 5 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi yang Jarang Diketahui

  • Promosi dalam Negeri: Promosi di dalam negeri bertujuan untuk memperkenalkan dan memasarkan produk dan layanan ekonomi kreatif kepada masyarakat Indonesia. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti media massa, media sosial, dan pameran.
  • Promosi Luar Negeri: Promosi luar negeri bertujuan untuk memperkenalkan dan memasarkan produk dan layanan ekonomi kreatif ke pasar global. Promosi dapat dilakukan melalui partisipasi dalam pameran internasional, kerja sama dengan distributor lokal, dan promosi online.
  • Pengembangan Merek: Pengembangan merek sangat penting untuk membangun citra dan reputasi produk dan layanan ekonomi kreatif. Merek yang kuat dapat menarik konsumen dan meningkatkan penjualan.
  • Pemasaran Digital: Pemasaran digital merupakan salah satu cara efektif untuk mempromosikan produk dan layanan ekonomi kreatif. Pemasaran digital dapat dilakukan melalui media sosial, email marketing, dan search engine optimization (SEO).

Promosi yang efektif dapat membantu pelaku ekonomi kreatif untuk meningkatkan jangkauan pasar, menarik konsumen baru, dan meningkatkan pendapatan. Pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif perlu bekerja sama untuk mengembangkan strategi promosi yang komprehensif dan efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.

Kolaborasi

Kolaborasi merupakan aspek penting dalam upaya meningkatkan ekonomi kreatif. Kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, akademisi, dan masyarakat dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan dan pengembangan ekonomi kreatif.

  • Sinergi dan Komplementaritas: Kolaborasi memungkinkan pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk menyatukan kekuatan dan sumber daya mereka. Setiap pihak memiliki peran dan keahlian yang unik, sehingga kolaborasi dapat menciptakan sinergi dan komplementaritas yang menguntungkan semua pihak.
  • Inovasi dan Kreativitas: Kolaborasi dapat memicu inovasi dan kreativitas. Ketika pelaku ekonomi kreatif bekerja sama dengan akademisi dan peneliti, mereka dapat mengakses pengetahuan dan teknologi terbaru. Kolaborasi dengan pemerintah juga dapat membuka peluang untuk pengembangan kebijakan dan program yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif.
  • Pengembangan SDM: Kolaborasi dengan akademisi dan lembaga pendidikan dapat memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang ekonomi kreatif. Pelaku ekonomi kreatif dapat memperoleh pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas mereka.
  • Peningkatan Daya Saing: Kolaborasi dapat meningkatkan daya saing pelaku ekonomi kreatif di pasar global. Melalui kerja sama dengan pemerintah, pelaku ekonomi kreatif dapat mengakses informasi pasar dan peluang ekspor. Kolaborasi dengan masyarakat juga dapat membantu pelaku ekonomi kreatif memahami kebutuhan dan preferensi konsumen.

Dengan mendorong kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, akademisi, dan masyarakat, upaya meningkatkan ekonomi kreatif dapat dilakukan secara lebih efektif dan komprehensif. Kolaborasi ini akan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Ekosistem

Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang kondusif merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan ekonomi kreatif. Ekosistem ekonomi kreatif yang kondusif akan menyediakan lingkungan yang mendukung bagi pelaku ekonomi kreatif untuk tumbuh dan berkembang.

  • Infrastruktur: Ketersediaan infrastruktur yang memadai, seperti ruang kerja bersama, inkubator bisnis, dan fasilitas pendukung lainnya, sangat penting bagi pelaku ekonomi kreatif. Infrastruktur ini menyediakan lingkungan kerja yang kondusif dan memfasilitasi kolaborasi dan inovasi.
  • Sumber Daya Manusia: Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi kreatif. Pelaku ekonomi kreatif membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan bidang mereka, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren pasar.
  • Akses ke Pembiayaan: Pelaku ekonomi kreatif seringkali menghadapi kendala dalam mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan konvensional. Oleh karena itu, diperlukan skema pembiayaan khusus yang dapat mengakomodasi kebutuhan mereka.
  • Regulasi yang Mendukung: Regulasi yang mendukung dan tidak menghambat perkembangan ekonomi kreatif sangat penting. Regulasi yang jelas dan kondusif akan memberikan kepastian hukum bagi pelaku ekonomi kreatif dan mendorong investasi di sektor ini.

Dengan mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang kondusif, pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Upaya Meningkatkan Ekonomi Kreatif

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang upaya meningkatkan ekonomi kreatif:

Pertanyaan 1: Apa saja manfaat meningkatkan ekonomi kreatif?

Jawaban: Meningkatkan ekonomi kreatif menawarkan berbagai manfaat, antara lain: penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan masyarakat, penguatan identitas budaya, pengembangan inovasi dan kreativitas, serta peningkatan daya saing ekonomi.

Pertanyaan 2: Apa saja tantangan dalam meningkatkan ekonomi kreatif?

Baca Juga  Cara Mudah Transfer Pulsa Telkomsel via SMS

Jawaban: Beberapa tantangan dalam meningkatkan ekonomi kreatif meliputi: keterbatasan infrastruktur, akses terbatas ke pembiayaan, kurangnya sumber daya manusia terampil, peraturan yang menghambat, dan persaingan global.

Pertanyaan 3: Apa saja peran pemerintah dalam meningkatkan ekonomi kreatif?

Jawaban: Peran pemerintah dalam meningkatkan ekonomi kreatif meliputi: menyediakan infrastruktur yang memadai, memberikan insentif fiskal dan non-fiskal, memfasilitasi akses ke pembiayaan, mengembangkan sumber daya manusia, menciptakan regulasi yang mendukung, dan mempromosikan produk dan layanan ekonomi kreatif.

Pertanyaan 4: Apa saja peran pelaku ekonomi kreatif dalam meningkatkan ekonomi kreatif?

Jawaban: Peran pelaku ekonomi kreatif dalam meningkatkan ekonomi kreatif meliputi: mengembangkan produk dan layanan inovatif, berkolaborasi dengan pihak lain, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, mengakses pembiayaan, dan memanfaatkan teknologi.

Pertanyaan 5: Apa saja tren terbaru dalam ekonomi kreatif?

Jawaban: Beberapa tren terbaru dalam ekonomi kreatif meliputi: penggunaan kecerdasan buatan, pemanfaatan teknologi blockchain, meningkatnya permintaan untuk konten digital, dan pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis komunitas.

Kesimpulan: Meningkatkan ekonomi kreatif sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Dengan mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang, pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif dapat bekerja sama untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang dinamis dan berdaya saing di Indonesia.

Transisi ke bagian artikel berikutnya:

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang upaya meningkatkan ekonomi kreatif di Indonesia, silakan baca bagian selanjutnya dari artikel ini.

Tips Meningkatkan Ekonomi Kreatif

Meningkatkan ekonomi kreatif memerlukan upaya komprehensif dari berbagai pihak, baik pemerintah, pelaku ekonomi kreatif, maupun masyarakat. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ekonomi kreatif:

Tips 1: Mengembangkan Infrastruktur Pendukung

  • Membangun ruang kerja bersama dan inkubator bisnis untuk menyediakan lingkungan kerja yang kondusif bagi pelaku ekonomi kreatif.
  • Menyediakan akses internet berkecepatan tinggi dan fasilitas pendukung lainnya, seperti peralatan produksi dan ruang pamer.

Tips 2: Memberikan Insentif bagi Pelaku Ekonomi Kreatif

  • Memberikan insentif fiskal, seperti keringanan pajak atau subsidi, untuk mendorong investasi di sektor ekonomi kreatif.
  • Memberikan insentif non-fiskal, seperti kemudahan perizinan atau pelatihan kewirausahaan, untuk mendukung pengembangan usaha pelaku ekonomi kreatif.

Tips 3: Meningkatkan Akses Pembiayaan

  • Memfasilitasi akses pelaku ekonomi kreatif ke lembaga keuangan melalui skema pembiayaan khusus.
  • Mengembangkan lembaga pembiayaan alternatif, seperti venture capital atau crowdfunding, untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pelaku ekonomi kreatif.

Tips 4: Mengembangkan Sumber Daya Manusia

  • Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pelaku ekonomi kreatif.
  • Memfasilitasi kerja sama antara pelaku ekonomi kreatif dengan akademisi dan lembaga penelitian untuk mendorong inovasi dan kreativitas.

Tips 5: Mendorong Kolaborasi

  • Membangun platform atau wadah untuk mempertemukan pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, dan akademisi.
  • Mendukung kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif untuk berbagi pengetahuan dan sumber daya.

Dengan menerapkan tips-tips tersebut, upaya meningkatkan ekonomi kreatif di Indonesia dapat dilakukan secara lebih efektif dan berkelanjutan. Ekonomi kreatif berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas.

Kesimpulan:

Meningkatkan ekonomi kreatif membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Dengan menerapkan tips-tips yang telah dipaparkan, Indonesia dapat mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang dinamis dan berdaya saing global.

Kesimpulan

Upaya meningkatkan ekonomi kreatif merupakan sebuah keniscayaan di era globalisasi. Ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, pelaku ekonomi kreatif, akademisi, dan masyarakat untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang kondusif di Indonesia.

Pengembangan ekonomi kreatif perlu dilakukan secara terintegrasi, mulai dari penyediaan infrastruktur pendukung, pemberian insentif, peningkatan akses pembiayaan, pengembangan sumber daya manusia, hingga mendorong kolaborasi. Dengan mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif, Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi kreatif dunia dan meningkatkan daya saingnya di kancah global.

Youtube Video: